Ponselku berdering kencang, aku menoleh dan mengambil nya yang berada diatas meja, sekilas aku mengintip jam sudah menujukan pukul 10 malam.
"Hallo Sunny, kau sudah tidur ?" Suara yang begitu familiar terdengar di ujung telvon itu.
"Iyah ma, aku tidur lebih awal hari ini" Jawabku sambil menguap kencang.
"Padahal ini baru jam 8 malam" Ibuku melanjutkan pembicaraanya ditelvon.
"Disini sudah jam 10 malam ma" Aku yakin beliau tak akan membiarkanku tidur lagi, jadi aku duduk dan menghidupkan lampu diatas meja.
"Aaaa begitu, kau jarang memberi kabar akhir-akhir ini" Terdengar suara protes diujung telvon sana.
"Aku sudah memulai penelitianku, jadi aku sangat sibuk" aku beranjak dari kasur, menuju dapur mencari air untuk diminum.
"Apa kau sudah makan Sunny ? gimana cuaca disana ? katanya disana sangat dingin ?" Ibuku mulai menyerbuku dengan berbagai pertanyaan.
Begitulah seorang ibu menelvon hanya untuk menanyakan hal-hal sepele kepada anaknya yang berada jauh dinegara lain.
Hari begitu dingin, aku bahkan gemetar saat mencoba membasuh mukaku di kamar mandi. Bulan desember tahun 2028 kali ini memang sangat dingin, bahkan dibeberapa stasiun TV memberi prediksi akan turun salju tahun ini.
Aku yang telah menyelesaikan semester ketigaku kini sedang sibuk mempersiapkan penelitian akhir, dan sangat terbayang aku akan menjadi seorang mahasiswa zombi yang mengerikan, bahkan aku memutuskan untuk berhenti bekerja di cafe agar aku menjadi lebih fokus.
***
"Sunny, apa kau akan duduk disitu seharian ?"
Yoon keluar dari kamar dan melihatku sedang fokus pada laptop duduk didepan sofa dengan tumpukan kertas yang berantakan disekitarku."Setidaknya hari ini aku harus menyelesaikan bab ini Yoon" Aku menjawab datar sambil tetap fokus menatap layar laptopku.
Terdengar suara bel pintu berbunyi, Yoon mengenakan maskernya dan pergi membuka pintu, aku hanya melihat Yoon sekilas dan kembali menatap layar ponselku.
"Aku memesan janjangmeon, ayo kita makan dulu Sunny" Yoon yang sudah kembali masuk sambil berteriak, dan sibuk menyiapkan makanan diatas meja, dia juga langsung mengaduk mie milikku.
Aku hanya diam tidak memperdulilan Yoon, dalam pikiranku sedikit lagi ini akan selesai, tapi aku sebenarnya tidak benar-bentar tau apakah akan selesai sesuai pikiranku.
Yoon yang geram mendekatiku, dan mengangkat dari belakang, sontak aku terkejud saat Yoon mulai memindahkan tubuhku.
"Yoon !!" aku berteriak kencang dan memelas kepada Yoon."Makan dulu, pekerjaan itu tak akan selesai dengan cepat kalau perutmu kosong Sunny" Yoon mendudukanku dikursi dan dia ikut duduk dihadapanku sambil mengomel.
Aku yang melihat raut wajah Yoon kesal akhirnya memakan mieku, dan ternyata aku benar-benar sudah sangat lapar.
"Sunny, apa kau kosong akhir minggu ini ?" Yoon memulai obrolanya
"Aku ada bimbingan hari Jum'at pagi, setelah itu sepertinya kosong" Jawabku sambil sibuk memakan mie milikku.
"Baguslah, kita bisa berangkat siang setelah kau bimbingan" Yoon berkata santai dan terlihat lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yoon is Idol - Min Yoon Gi
FanficKisah ini akan terasa nyata, membayangkan masa depan bertemu seorang Min Yoon Gi *** Seketika Yoon menarik tanganku duduk disampinya di sofa depan tv, dia menatapkku dalam seperti bersiap akan mengatakan sesuatu, hatiku deg-degan dan aku terdiam me...