Sunny adalah nama yang akhir-akhir ini selalu muncul dalam kepalaku dan itu hampir disetiap waktu, aku sungguh tidak menyangka pertemuan singkat aku dan Sunny di udara menjadi sangat terikat seperti sekarang.
Awalnya aku hanya menganggap Sunny sebagai seorang fans yang sangat beruntung bisa bertemu idolanya, tapi seiring waktu kami mulai mengobrol aku melihat sesuatu yang menarik dibalik senyumnya, diwajahnya.
Sunny tersenyum dan tertawa hingga seluruh dunia tau kalau dia sedang bahagia, tapi dimatanya aku juga melihat terdapat kesedihan yang dia simpan dengan rapatnya dibalik senyumannya.
Aku mencoba menghiburnya dengan memberikan id kakaotalk dan salah satu no hp pribadiku, dan jujur itu aku lakukan dengan spontan tanpa pikir panjang, tapi saat malam tiba di studio dihari kedatanganku di Korea awalnya aku mulai menyesali tindakanku memberikan id dan no itu, karna bisa saja itu membuat masalah baru untukku.
Aku sempat berfikir jelek tentang Sunny, "Bagaimana kalau dia menerorku ?" atau "Bagaimana nanti Sunny menyebarkanya kepada ARMY lainya?"
dan berbagai hal buruk terlintas dipikiranku, dan ternyata semua itu salah besar.Jangankan meneror atau menyebarkanya, Sunny sendiri bahkan sama sekali tidak menghubungiku, aku bahkan menjadi sangat gelisah karena Sunny sama sekali tidak tertarik mencoba untuk menghubungiku atau sekedar menanyakan kabarku, aku bahkan sampai memeriksa rumor tentang diriku.
Aku fikir saat kami berada dipesawat, Sunny sengaja pura-pura tidak mengenalku agar kami bisa mengobrol lebih leluasa, tapi tanpa disangka ternyata dia memang hanya menganggapku seseorang yang memiliki perawakan dan wajah seperti idolanya.
Sebulan telah berlalu, aku bahkan hampir melupakan Sunny, aku mulai sibuk dengan pekerjaanku dan melupakan hal-hal yang bisa mengganggu kosentrasiku, tapi pada malam itu saat aku lembur dengan segala kesibukanku, sebuah panggilan masuk dari nomor yang sama sekali tidak aku kenal.
Sejenak aku berfikir untuk menolaknya, tapi aku ragu karena mungkin saja ini akan berhubungan dengan pekerjaanku, saat aku mengangkatnya terdengar suara wanita yang tidak aku kenal, tapi wanita itu menyebutkan bahwa no ini milik seseorang yang bernama Sunny.
Aku tiba di tempat yang telah dikatakan temannya Sunny, dan masuk sambil melihat sekeliling, terlihat Sunny sedang tertidur dengan kepala diatas meja ditemani teman perempuanya.
"Apa kau yang benama Yoon?" wanita disamping Sunny langsung bertanya padaku sesaat aku tiba didekat meja mereka.
"Iya" Jawabku singkat.
"Baguslah, aku harus pergi dan kau harus mengantar Sunny pulang ke rumahnya" wanita itu berbicara sambil sibuk membenahi tasnya dan tas Sunny.
"Kenapa kau menghubungiku, apa Sunny yang menyuruhmu" Aku menahan sejenak wanita ini yang buru-buru akan pergi.
"Apa kau tau ? di hp Sunny hanya ada sedikit kontak, selain nomorku dan teman sekelompok kami hanya ada nomor pemilik gedung, orang kedutaan dan nomor kau, karnaku fikir kau temanya kau pasti akan datang membantu" wanita ini berdiri dihadapanku sambil menjelaskan maksud pertanyaanku tadi.
"Apa dia tidak bisa beradaptasi dengan baik ?'' aku mulai bertanya lagi karena penasaran.
''Kalau kau temanya, saat sadar dia akan menjawabmu, aku harus pergi" wanita itu menunjuk Sunny dan pergi begitu saja.
Begitulah awal dari segala perhatianku kepada Sunny, aku jadi ingin menjaganya dan membantunya agar dia bisa beradaptasi dengan baik di Korea, dan juga menyempatkan diri bertemu denganya hanya untuk mendengar cerita pengalaman barunya.
Sunny seperti benar-benar mengangapku hanya seorang teman pria biasa yang bisa dia andalkan walau sejujurnya aku tidak memilik banyak waktu untuk terus berada disamping Sunny.
Siang itu aku sedang berlatih dance dengan para member untuk mempersiapkan konser kami, saat istirahat aku melihat ponsel dan terkejut saat mengetahui Sunny akan bertemu seorang pria sepertinya untuk berkencan.
Jujur perasaanku menjadi sangat aneh, gelisah dan campur aduk, aku tau betul kalau ini adalah urusan pribadinya tapi ntah kenapa aku tetap menjadi sangat gelisah, sambil terus membalas pesan Sunny tiba-tiba pelatih memberi tau bahwa latihan akan dimulai beberapa saat lagi.
"Hyung ayo, yang lain sudah siap untuk latihan lagi" Jhope menghampiriku disudut ruangan yang sibuk dengan ponselku.
"sebentar, ada sesuatu yang harus aku lakukan" aku menjawab Jhope tanpa melihatnya sama sekali.
'' Yoongi... !! ayo kita harus mulai berlatih" sekarang Jin Hyung yang meneriakiku dari tempatnya berdiri
Aku menghampiri pelatih dan berkata dengan pelan, " Hyung bolehkan aku izin dulu latihan kali ini ?
Pelatih menatapku dan berkata "Tak bisa Yoongi, kemaren malam kau juga tidak menyelesaikan latihanmu, kau harus fokus untuk saat ini, acara sudah dekat" pelatih menatapku tajam seakan-akan tak ada yang boleh menganggu sesi latihan hari ini.
"Hyuung ayo lekas, kami semua menunggumu"sekarang giliran namjoon yang memanggiku.
'Lihat teman-temanmu menunggu, pergilah kesana, makin cepat mulai makin cepat selesai" pelatih menujuk member lain yang sudah bersiap mulai berlatih.
Akhirnya aku melanjutkan sesi latihanku, disetiap waktu istirahat aku terus mengecek layar ponselku, tapi Sunny sama sekali tidak membalasnya lagi, bahkan dia juga tidak mengangat saat aku menelfonya.
Dalam pikiranku aku takut dia bertemu pria jahat yang hanya ingin bermain-main dengan wanita dari negara lain, tapi sejujurnya hati ini terasa perih seakan tidak ikhlas dia bertemu dengan pria lain untuk berkencan.
"Apa aku mulai menyukai Sunny sebagai seorang wanita ?" aku mulai bergumam sendiri setiap memikirkan Sunny.
Sekitar pukul 9 malam setelah sesi latihanku berakhir, karna tidak juga ada kabar dari Sunny aku langsung berlari keluar dan pergi menuju lokasi cafe yang dia sebutkan tadi siang, dan dia sudah tidak berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yoon is Idol - Min Yoon Gi
FanfictionKisah ini akan terasa nyata, membayangkan masa depan bertemu seorang Min Yoon Gi *** Seketika Yoon menarik tanganku duduk disampinya di sofa depan tv, dia menatapkku dalam seperti bersiap akan mengatakan sesuatu, hatiku deg-degan dan aku terdiam me...