#20. Fakta ( Ji Eun )

1K 92 0
                                    

Malam itu aku sudah lelap tidur dan masuk ke alam mimpi yang dipenuhi dengan impianku, seketika terdengar suara dering telvon dari samping tempat tidur, tanpa melihat nama di layar hape aku langsung mengangatnya.

"Yaa..." jawabku sambil terus memejamkan mata

"Ini aku sayang, kau sudah tidur ya ?" Terdengar suara Go Shim pacarku disana.

"Kau tak lihat sekarang jam berapa sayang ?" jawabku masi dengan mata tertutup.

"Maafkan aku sayang, aku sedang minum bersama dosenku pak Min Gu, dia terlihat galau, bukankah hari ini Sunny dan beliau berkencan" Go Shim menjelaskan situasinya.

"Iyah kau benar, apa ada hubunganya ?"

"Beliau selalu mengatakan kata-kata penyesalan, dan dari yang ku dengar sampai membuat Sunny menangis" Go Shim terus menjelaskan padaku.

"Apa katamu, Eonnie menangis ?" tiba-tiba mataku terbuka dan akupun terduduk mendengar perkataan Go Shim "Apa yang telah terjadi ?" aku lanjut bertanya.

"aku tak tau, beliau terlalu sudah terlalu mabuk, kau coba telvon Sunny, aku akan mengurus pak Min Gu disini" Go Shim terdengar sedang kerepotan disana.

Sejenak aku terdiam dan langsung menelvon Sunny untuk memastikan keadaanya, saat aku menelvonya hati ini cukup lega setelah mendengar suara  Sunny terdengar baik-baik saja.

Seperti perkataan Sunny telah terjadi sesuatu antaranya dan Pak Min Gu, tapi dia berkata akan menceritakanya besok.

***

Aku dan Sunny hari ini ada kelas pagi, aku menunggunya didepan kelas dan kamipun masuk bersama, saat bertemu memang terlihat wajah Sunny tampak tidak baik, mungkin dia masih kepikiran dengan kejadian kemaren sore.

Sunny memang tidak banyak menceritakan tentang dirinya, tapi aku pribadi tau sedikit tentang masa lalunya, hanya saja aku sudah berjanji tidak mengatakan pada siapapun termasuk pacarku.

Dalam keseharianya dikampus Sunny selalu bersamaku, bahkan kami juga mengerjakan tugas diperputakaan hingga larut.

Aku tau Sunny memiliki teman laki-laki yang terus menghubunginya, kata Sunny dia adalah pria yang sangat sibuk, hingga Sunny dan pria itu hanya bertemu sesekali saat malam hari, tapi terlihat sangat jelas diwajah Sunny berseri-seri saat sedang menerima pesan atau bahkan telvon, walau Sunny selalu bilang mereka hanya berteman tapi dalam pemikiranku mungkin saja pria itu menyukai Sunny, mana ada pria yang terus menghubungi wanita tanpa ada perasaan didalamnya.

Aku juga teringat kejadian pagi itu sesaat setelah membantu ibu didapur aku duduk didepan tv sambil memainkan ponsel, aku melihat sebuah berita tentang mobil seorang member idol terkenal parkir disebuah gedung yang telihat familiar dimataku, itu adalah gedung tempat tinggal Sunny. 

Setelah itu beredar beberapa foto yang setelah aku perhatikan lagi wanita didalam foto itu tampak seperti Sunny yang aku kenal, fikiranku mulai kembali kemasa lalu saat aku bertemu Yoon temanya Sunny yang tidak banyak bicara dan selalu menutupi dirinya dengan rapat.

Sesaat setelah kelas pagi ini berakhir
"Eonnie, kau berjanji akan menjelaskan padaku tentang yang terjadi sore kemaren" aku mengejar Sunny yang berjalan lebih dulu meninggalakan kelas

"Iyah aku akan menceritakan padamu" jawab Sunny sambil tersenyum

Kami pergi ketaman dan disana Sunny menceritakan semua, mendengar situasi yang Sunny hadapi aku paham betul kegalaunya, tidak semua orang mampu menerima status Sunny saat ini, makanya dia masih belum berani menceritakan itu kepada Pak Min Gu.

"Jadi kapan Eonnie akan memberi tau pak Min Gu" tanyaku setelah mendengar cerita Sunny.

"Aku akan memanfaatkan kencan ke tigaku nanti" jawabnya dengan tenang.

"Apa temanmu Yoon sudah tau tentang itu" aku bertanya karna benar penasaran

"Tidak Ji Eun, banyak kesempatan untuk dia bertanya padaku, tapi sepertinya dia menunggu aku mengatakanya sendiri" Sunny terlihat gusar menjawab pertanyaanku.

"Eonnie, menurutku temanmu Yoon itu memiliki perasaan terhadapmu" aku mencoba mengungkapkan isi pikiranku kepada Sunny.

"Tidak mungkin Ji Eun" Sunny menggeleng pelan dan tersenyum.

"Kenapa tidak mungkin Eonnie" aku bertanya heran dan terus menatap Sunny

"Kalaupun benar, dia pasti sudah melarangku untuk kencan dengan Min Gu" Sunny menatap dan  tersenyum kepadaku

"Mungkin dia punya alasan, toh seorang artis memang susah ditebak" kali ini aku benar-benar spontan mengeluarkan isi pikiranku, dan terkejut sendiri setelah mengatakanya.

"Ji Eun ? kau tau siapa Yoon ?" Sunny menatapku tajam.

"Jadi dia memang seorang Min Yoon Gi ?" kali ini dengan pasti aku menebaknya.

Sunny terdiam menatapku dengan cemas, dari ekspresinya mukanya sudah sangat jelas kalau tebakanku benar.

Ternyata teman pria yang selalu menghubungin Sunny selaman ini adalah idolanya sendiri, sangat wajar Sunny selalu berseri-seri saat pria itu menghubunginya.

"Ji Eun maukah kau merahasiakanya ?" Sunny bertanya cemas kepadaku.

"Berapa banyak kau akan membayarku Eonnie?" aku bertanya melemparkan candaan pada Sunny yang panik.

"Aku mohon .... " Sunny mengepalkan tanganya dan memohon kepadaku.

"Eonnie, memangnya ada yang pernah bocor dari mulutku selama ini ? aku kecewa kau tidak memberi tauku lebih awal" melihat Sunny aku jadi semakin ingin menggodanya.

"Maafkan aku Ji Eun" Sunny mulai menunduk dan menggengam tanganku.

"Aku hanya bercanda Eonnie, kenapa kau begitu serius menanggapiku" aku yang kasihan akhirnya menenangkan Sunny yang gelisah.

"Kau yang terbaik Ji Eun" Sunny memelukku setelahnya.

Dengan begitu aku hampir mengetahui semua tentang Sunny, kecuali dengan siapa sebenarnya Sunny melabuhkan hatinya, kamipun mendiskusikan soal bagaimana cara Sunny untuk memberitakukan beberapa fakta tentangnya kepada Min Gu sambil pergi makan siang di restoran cepat saji didekat kampus.

Sunny itu walaupun usianya lebih dewasa dariku, tapi dia sering bingung dengan apa yang akan dia lakukan, entah karna dia sedang berada di negara lain atau ada yang membuatnya kepercayaan dirinya menghilang.

Selama 6 bulan aku mengenal Sunny dia tetap menjadi Eonnie yang aku sukai dan teman yang selalu membantuku setiap saat.

My Yoon is Idol - Min Yoon GiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang