Chapter 1

1.3K 94 7
                                    

Tok.. tok.. tok..

"Masuklah"
Mendengar jawaban dari Su-ho ,Jaehyun bergegas masuk.
"Permisi ,Tuan.. pria ini yang akan mendaftar sebagai asisten pribadi baru anda"

Su-ho mendongakkan kepalanya yang tadi masih tertunduk membaca sebuah dokumen. Dan Su-ho langsung terpukau ,melihat ketampanan juga garis wajah tegas yang dimilikki oleh namja yang akan menjadi asisten barunya tersebut.

Yang tidak banyak orang ketahui dari Su-ho ialah ,'gangguan mental' yang dimilikki oleh namja berparas tampan nan ayu tersebut.

Kebanyakkan orang menilai Su-ho sebagai pria muda sukses yang memilikki banyak perusahaan dibawah kepemimpinannya. Dan orang banyak yang memuji kepandaian Su-ho.

 Dan orang banyak yang memuji kepandaian Su-ho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Su-ho menatap Seojun dengan tatapan tajamnya. Sedikit seringaian juga turut menghiasi wajah Su-ho.

"Keluarlah"

"Baik ,Tuan"

Setelah Jaehyun keluar dari ruangan Su-ho ,suasana terasa lebih tegang. Beberapa kali Seojun melirik ke arah Su-ho yang ternyata belum mengalihkan pandangannya dari wajah Seojun. Hal tersebut berhasil membuat jantung Seojun seperti berhenti berdetak untuk beberapa saat.

"Duduklah" perintah Su-ho.
"Terima kasih ,Tuan" jawab Seojun. Tanpa berbasa basi ,Seojun langsung duduk disebuah kursi yang berada dihadapan Su-ho. Sejujurnya ,kedua kaki Seojun sudah sangat lemas karena tadi ia berlari menuju ke perusahaan Su-ho.

Sudut bibir Su-ho kembali menampilkan seringaian dingin ,khas miliknya. Dengan tatapan yang masih begitu tajam ,Su-ho mengamati setiap jengkal garis wajah tegas yang dimilikki oleh Seojun.

"Jadi ,kenapa kau memutuskan untuk bekerja paruh waktu ? Setauku kau masih bersekolah.." Tanya Su-ho.
"Benar ,Tuan.. Saya harus mendapatkan uang lebih agar bisa membayar uang kuliah saya" jawab Seojun.

Mendengar jawaban dari Seojun ,entah mengapa hati Su-ho mendadak sedih. Seakan Su-ho sudah mengenal Seojun lama dan bisa merasakan betapa lelahnya perjuangan namja tersebut selama ini.

"Kedua orang tuamu ?"

Seojun terdiam beberapa saat. Sambil menundukkan kepala dan meremat kedua jari jari tangannya dengan cukup erat.

"Apa aku salah bicara ?" Tanya Su-ho yang bisa melihat dengan jelas perubahan raut wajah Seojun.
"Tidak ,Tuan.. kedua orang tua saya sudah meninggal karena sebuah kecelakaan pesawat ,saat mereka hendak mengunjungi saya.."  jelas Seojun.
"Ahh.. mianhae ,aku mengingatkanmu lagi dengan kejadian buruk yang kau alami.. pasti sangat sulit untukmu selama ini"

Seojun mengulas senyum pedihnya. Mengingat betapa buruknya kehidupan yang harus ia jalani setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu yang bersamaan.

My Fucking MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang