Seojun yang sedang sibuk bekerja paruh waktu disebuah cafe merasa sangat terkejut ,ketika ia melihat kedatangan Su-ho ke tempatnya bekerja.
"T-tuan Lee ?"
Seojun bergumam. Di kepala Seojun sudah terlintas beberapa kemungkinan buruk yang akan terjadi. Mungkin saja kedatangan Su-ho ke cafe untuk memecat dirinya.
"Mulai sekarang ,kau keluar dari cafe ini.. aku akan menambahkan lagi gaji untukmu.."
Seojun kembali ternganga. Sebenarnya gaji yang Su-ho berikan sudah sangat besar baginya. Namun karena Su-ho memberikan kebebasan untuknya ,Seojun masih tetap melanjutkan kerja paruh waktunya. Lagi pula ,Su-ho juga sangat jarang sekali berada di rumah.
"Ne ,Tuan Lee.." jawab Seojun yang hanya bisa pasrah. Menurut Seojun ini merupakan keputusan yang tepat ,ia lebih baik meninggalkan pekerjaan paruh waktunya dari pada harus kehilangan pekerjaan di tempat Su-ho yang memilikki gaji fantastis.
"Cepat ambil barangmu.. aku akan menunggumu di mobil.."
"Ne"
Setelah Su-ho keluar dari dalam cafe ,Seojun segera berlari dengan langkah seribunya. Seojun tidak ingin Su-ho menunggunya terlalu lama. Bisa bisa 'Tuannya' tersebut marah dan langsung memecat dirinya.
Sesampainya Seojun di dalam mobil ,lagi lagi ia dibuat terpana dengan kecantikkan Su-ho yang tengah terpejam.
"Jalankan mobilnya.." perintah Su-ho kepada sopir.
"T-tapi ,Tuan.. aku membawa motor.." ujar Seojun panik. Ia tidak mungkin meninggalkan motor sport yang telah susah payah ia beli dengan jerih payahnya itu.
"Tenanglah.. anak buahku yang akan mengurusnya.." jawab santai Su-ho.Selama masih di area cafe ,Seojun terus memandang motornya tersebut. Tampak dengan jelas raut khawatir dari sepasang maniknya.
~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fucking Mafia
RandomLee Su-ho ,namja berwajah tampan dan cantik. Siapa sangka jika ia juga merupakan seorang mafia yang terkenal kejam di Korea Selatan. Suatu hari ,Su-ho bertemu dengan seorang mahasiswa yang bekerja sebagai asisten pribadi paruh waktunya ,menggantikan...