Chapter 8

535 43 14
                                    

Indahnya kota Dubai yang megah, membuat siapa saja mengaguminya. Gedung pencakar langit menjulang tinggi, hingga hampir menyentuh titik awan terendah.

Namun Seojun dan Su-ho seakan tidak peduli dengan terik matahari yang mulai menempati tempat singgasananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun Seojun dan Su-ho seakan tidak peduli dengan terik matahari yang mulai menempati tempat singgasananya. Seojun dan Su-ho masih tertidur dengan lelap sambil berpelukkan satu sama lain.

Tokk..

Tokk..

Tokk..

Mendengar ketukkan yang tidak juga berhenti membuat Su-ho terganggu. Dengan emosi Su-ho bangkit dari ranjang dan berjalan menuju ke pintu.

 Dengan emosi Su-ho bangkit dari ranjang dan berjalan menuju ke pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau lama sekali membuka pintu.."

Nam Joo Hyuk segera saja melontarkan pertanyaan pada Su-ho.

Mendadak Su-ho panik. Di dalam kamar Seojun masih tertidur dengan lelap. Merasa curiga Nam Joo Hyuk mencoba masuk dengan paksa.

Namun Su-ho dengan cepat melayangkan lumatannya. Su-ho bingung dan terpojok. Kedatangan mendadak Nam Joo Hyuk membuat Su-ho tidak mempersiapkan rencana apapun.

Su-ho membawa Nam Joo Hyuk menuju kamarnya tanpa menghentikan permainan bibir mereka.

Dengan sedikit keras, Nam Joo Hyuk mendorong tubuh Su-ho ke ranjang. Nam Joo Hyuk langsung menaikki dan mengungkung tubuh Su-ho tepat di bawahnya.

"Ngghh.." erang Su-ho ketika Nam Joo Hyuk menyedot lehernya dengan keras. Ruam keunguan terlihat jelas menghiasi leher putih mulus milik Su-ho.

Tidak ingin membuang waktu, Nam Joo Hyuk mengganti posisi Su-ho menjadi menungging. Kemudian Nam Joo Hyuk melepas kasar celana yang masih Su-ho kenakan.

Setelah berhasil melepas celana Su-ho, jari² Nam Joo Hyuk dengan cepat melepaskan celana miliknya juga.

"Akhh.. nggghh.."

Su-ho mencengkram erat sprei yang terpasang, ketika Nam Joo Hyuk melesakkan adik besarnya ke lubang anal milik Su-ho tanpa melakukan pemanasan terlebih dulu.

"Akkhhh.. mmnhhh.."

Erangan Su-ho semakin menjadi ketika tumburan Nam Joo Hyuk menyentuh prostatnya. Sedangkan Nam Joo Hyuk bermain semakin menggila.

My Fucking MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang