Gadis cantik dengan gaun berwarna hitam berpadu hiasan kilau bintang kini tengah menatap bosan pemandangan di hadapannya. Sejak tiga puluh menit yang lalu gadis itu hanya duduk seorang diri enggan bergabung kedalam "pesta" para pemegang saham dari berbagai perusahaan ternama.
"Let's get out alana"
Suara bisikan itu membuat Alana terkejut hingga berjengit. Segera di tatapnya si pemilik suara. Dan manusia di hadapannya membuat binar di kedua bola mata pekat itu kembali.
"Lucas!"
Gadis itu berseru kecil sedang si pemilik nama terkekeh gemas.
Tanpa pamit pada sang ibu dan ayah gadis kecil itu segera mengikuti langkah Lucas yang sudah terlebih dahulu meninggalkannya sesaat setelah Alana berdiri.
Merasa terlalu jauh meninggalkan Alana, pria jangkung itu berhenti sejenak dan berbalik. Melihat si gadis kecil tergopoh dengan sepatu tingginya demi mengejar langkahnya. Membuatnya tampak sangat menggemaskan.
"Pelan pelan dong jalannya!"
"Makanya jangan pendek"
"Ih!"
Lucas hanya tertawa renyah menatap wajah Alana yang tertekuk. Pria itu segera menggenggam tangan mungil si gadis lalu membawanya menuju parkiran. Menerobos banyaknya manusia yang tengah memamerkan hartanya.
Setelah sampai di parkiran Lucas langsung naik ke mobilnya tanpa membukakan Alana pintu. Alana tidak terkejut. Gadis itu justru sibuk berfikir kejutan apa yang Lucas sajikan malam ini.
Dan saat gadis itu masuk ke dalam mobil ia akhirnya tau apa yang telah Lucas siapkan. Sendal jepit dan jaket hangat. Belum selesai di sana Lucas menyerahkan sebungkus makanan kepada Alana.
"Itu mie goreng. Saya tau kamu ga bisa makan itu di rumah"
Alana menerima semua hal kecil itu dengan senang hati. Lucas selalu tampak manis dengan caranya yang sederhana. Ia tau kaki Alana tidak nyaman memakai sepatu tinggi. Ia juga mengerti pakaian Alana terlalu terbuka untuk berkendara dengan jendela terbuka semalam ini. Lucas dengan segala perhatian kecilnya membuat Alana mampu terjerat.
Lucas segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang karena Alana sedang memakan mie goreng nya dengan khidmat.
"Midnight drift car aja atau sekalian ke rooftop?"
Pertanyaan Lucas berhasil menyita sedikit atensi Alana yang sedari tadi sibuk dengan mie gorengnya.
"Mau ke rooftop sekalian deh. Liat bintang"
Lucas mengangguk lalu megusap sayang kepala si gadis. Setelah Alana selelsai dengan mienya dan memasang jaketnya Lucas menurunkan jendela dan atap mobilnya. Membuat angin malam menyapa tubuh mereka berdua.
Setelahnya Lucas segera mengemudikan mobilnya ke pinggiran kota yang sepi penduduk dan kendaraan memacu mobil miliknya dengan kecepatan penuh membuat adrenalin nya naik.
"AAAAAAAAAA! HAHAHA"
teriakan dan tawa pria itu membuat Alana ikut tertawa riang. Lari bersama Lucas selalu menyenangkan. Adrenalin nya terpacu. Entah sebab laju kendaraan yang kian kencang atau sebab pria di sisinya adalah pemilik dari sebuah perasaah. Yang Alana tau pasti jantungnya berdegup tidak teratur ketika Lucas hadir di hadapannya.
"ALANA CENGENG! TAPI CANTIK"
"LUCAS TITAN"
"ALANA PENDEK"
"LUCAS MANJA"
"ALANA JUGA"
"HAHAHAHA"
Lucas menurunkan laju kecepatan kendaraan nya. Mereka sudah hampir sampai di tempat tujuan mereka. Sebuah gedung tinggi di pinggiran kota yang memiliki rooftop.
Sesampainya di gedung milik Lucas itu, mereka segera menaiki lift dan menuju ke arah rooftop. Alana menatap berbinar ke arah langit saat pintu lift terbuka. Gadis itu segera berlari keluar dan tidak henti menatap langit yang kebetulan sedang bertabur bintang.
Sedang Lucas hanya tersenyum hangat melihat si gadis mungil. Ia sangat bahagia ketika melihat binar itu kembali hadir. Hanya langit yang mampu. Maka ia bersyukur langit sedang berbaik hati menyambut kedatangan mereka.
"Alana"
Panggilan dari suara berat itu membuat atensi Alana teralih. Dilihat nya Lucas sedang duduk di satu satunya sofa panjang yang berada di sana. Pria itu menepuk pahanya. Memberi Alana kode untuk datang.
Alana segera berlari lalu membanting tubuhnya ke sofa empuk di sisi Lucas. Sesaat kemudian gadis itu merebahkan tubuhnya dengan kepalanya bertumpu di paha Lucas. Lagi dan lagi kedua matanya menatap hamparan bintang.
Di rasakan ya Lucas mengusap rambutnya sayang. Sesekali menjambak pelan helainya membuat Alana merengut kesal.
"Lucas"
"Iya Alana?"
"Lu udah suka belum sama gua?"
Pertanyaan yang sejak setahun lalu selalu di lontarkan Alana itu kembali muncul. Lucas berulang kali mendengar nya namun enggan untuk menjawabnya. Jauh di dalam dirinya, ia sangat menyayangi gadis itu. Namun beberapa hal yang berhubungan dengan masa lalu membuatnya ragu.
Lucas merasakan jemari tangannya yang bebas bertaut dengan jemari milik Alana sedang yang satu lagi setia mengusap helaian rambut si gadis.
"Gapapaa kalau lu belum suka. Besok gua tanya lagi. Pas gua wisuda deh gua tanya lagi"
Lucas hanya diam menatap tautan tangan keduanya. Kini Alana membawa jemari itu ke arah wajah nya lalu mengecup gemas telapak besar Lucas.
"Alana sayang Lucas. Gua ga janji bisa selalu bantu lu kalau lagi susah. Ga janji juga bakal selalu ada. Tapi gua bakal berusaha semampu gua. Gua belum bisa narik lu dari masa lalu lu. Tapi Lucas. Gua bisa nemenin lu yang lagi terjebak ini. Pelan pelan kita coba ya. Alana di sini sama Lucas"
Alana mengucapkan sederet kata itu degan menatap kedua bola pekat Lucas. Kedua bola mata gadis itu begitu tulus. Begitu pula dengan kalimatnya. Ia tidak menjanjikan apapaun. Gadis itu hanya berusaha. Hati Lucas sangat tersentuh. Bahkan ketika gadis itu tau Lucas masih terjebak banyak trauma. Ia tetap di sana. Menunggunya.
Maka yang Lucas lakukan selanjutnya adalah menundukan kepalanya dan mengecup puncak kepala Alana singkat.
"Tunggu sebentar lagi ya Alana."
Alana hanya tersenyum hangat lalu mengangguk.
Alana mengerti Lucas memiliki luka masa lalu yang tidak menyenangkan. Ibunya tewas di hadapannya karena sang ayah. Semenjak itu. Lucas tidak lagi percaya bahwa cinta itu ada. Semenjak itu pula emosinya menjadi tidak stabil meski rautnya tampak ramah. Dan Alana adalah manusia yang tetap bertahan meski Lucas sering membentaknya, membanting barang, atau berteriak ketika bayangan masa lalu menghampiri nya.
Ketika semuanya menyerah setelah mengetahui sisi gelap seorang pengusaha ternama yang ramah bernama Lucas wong. Alana bahkan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Membuat Lucas perlahan mulai jatuh dan bergantung pada si gadis.
"Sama lu. Gua jadi tau. Apa itu sweet escape"
Alana terkekeh setelahnya. Karena memang setiap masalah menghampiri gadis itu. Lucas selalu ada di sana. Membuatnya lari sejenak sebelum menghadapi dunia. Setidaknya ia merasa aman jika Lucas di sisinya. Bersama Lucas. Semua hal jadi lebih ringan. Bersama Lucas semua hal menjadi lebih aman.
Pada akhirnya kedua manusia itu mengobrol tentang bagaimana hari mereka berjalan. Di bawah taburan bintang. Dan gelapnya malam.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Maaf kalau gaje banget karena sumpah ini mah cuma terinspirasi dari mimpi gua semalamm. Gua mimpiin Lucas dong 😭
Ajshdhsjhdhdhd dan kejadian nya tu persis kayak cerita ini. Apa karena gua kangen Lucas ya huhu.Voment nya please
KAMU SEDANG MEMBACA
NCTWayV STORY
Short Storynct dan wayV bisa jadi apapun yang kamu bayangkan dengan lagu lagu yang mengiringi setiap kisahnya nge halu aja dulu. sakitnya belakangan.