Seorang gadis tengah memainkan tuts tuts pianonya di sebuah ruangan penuh alat musik. Ia menikmati permainannya hingga nada terakhir dengan sempurna. Gadis itu lalu menoleh ke arah jendela besar yang terdapat di sebelah kirinya. Salju pertama sudah turun. Gadis itu tersenyum tipis. Ia menyukai salju. Sangat. Gadis itu lalu beranjak dari tempatnya dan keluar dari ruangan dengan dominan putih itu. Tujuan utamanya adalah rumah.Tungkai mungil gadis itu kini sudah berada di trotoar. Jalanan Seoul sedikit sepi sore ini. Mungkin karena dinginnya salju manusia di kota ini memilih untuk bermesraan dengan selimut hangat mereka.
I just wanna see how beautiful you are
You know that i see it
I know you're a starGadis mungil itu tersenyum simpul mendengar setiap bait dari lagu yang terputar dari ponselnya dan tersambung di earphonenya.
"Kapan ya ada orang yang memberiku lagu ini?"
Gadis itu menggumam pelanWhere you go i follow
No matter how farLagu itu terus mengalun menemani langkah riang gadis dengan mantel navy, celana panjang hitam dan syal berwarna biru muda yang senada dengan sepatunya.
If life is a movie
Oh you're the best partBait itu menguar tepat saat seorang pria menautkan jemarinya pada jemari gadis mungil itu. Membuat gadis itu menoleh dan tatapan mereka bertemu.
Oh you're the best part
You're the best partPria itu lalu membuka earphone yang terdapat di telinga gadis berkulit pucat di sisinya.membuat langkah mereka terhenti sejenak. Gadis mungil itu menatap lekat tautan tangan mereka dan hendak melepaskannya
"Jangan di lepas. Saya polisi" ujar pria itu pelan
"Hah?! Loh pak? Salah Hana apa? Hana gak bunuh siapa-siapa pak sumpah. Beneran kok pak Hana gak bohong kata papa Hana gak boleh bohong karena bo--"
Ucapan gadis itu terhenti saat pria asing itu mengecup lama kepala gadis yang menyebut dirinya Hana itu.
"Ada segerombolan berandalan yang ngikutin kamu dari tadi. Berpura-pura lah menjadi kekasih saya. Saya akan mengantar kamu pulang" ujar pria itu lagi.
"Ih kan pura-pura itu gak boleh pak. Sama aja bo--"
Lagi ucapan gadis itu terhenti saat pria asing itu merengkuhnya dan kembali berjalan sedikit memaksa gadis mungil itu. Gadis itu melihat ke belakang dan benar saja banyak sekali berandalan yang menatap penuh nafsu padanya. Gadis itu segera memalingkan wajahnya dan menatap ke depan
"Ga usah takut" ujar pria itu lembut
"Nama bapak siapa??" Tanya Hana ceria
"Winwin"
"Wah~ selalu menang dong bapak. Win nya dua kali" ujar Hana menatap takjub pria yang masih saja merengkuhnya itu.
Winwin hanya tersenyum kecil.
" Umur kamu berapa? " Tanya winwin menatap gadis yang baginya seperti anak kecil ini
"17 tahun pak"
"Kok gak pake seragam sekolah? Kamu bolos?"
"CK Hana tuh udah kuliah bapak polisi."
"Hah? Kok cepet?" Tanya winwin polos
KAMU SEDANG MEMBACA
NCTWayV STORY
Short Storynct dan wayV bisa jadi apapun yang kamu bayangkan dengan lagu lagu yang mengiringi setiap kisahnya nge halu aja dulu. sakitnya belakangan.