Fix You

2 0 0
                                    

Langit sedang kembali meneteskan rintiknya. Melodi sendunya senada dengan aura yang dipancarkan seorang gadis yang kini tengah menikmati pemandangan di sisi kanannya. Jendela yang dengan baik hati menampakkan setiap rintik itu tampaknya lebih menarik dibanding seseorang yang kini akan memperkenalkan dirinya sebagai siswa baru.

"Raina, bisakah kamu memperhatikan sebentar?"

Suara lembut seorang wanita yang berstatus sebagai seorang guru itu berhasil mengalihkan atensi sang gadis. Membuat netra coklatnya menatap pada seorang pria dengan paras hampir tanpa cacat.
Pria itu mulai memperkenalkan dirinya ketika guru mereka mempersilahkannya

"Nama saya Lee taeyong. Semoga kita semua dapat berteman dengan baik." Suara itu memenuhi ruangan yang kini hening. Menatap memuja pada sosok yang memperkenalkan dirinya sebagai Lee taeyong itu.

"Taeyong silahkan duduk. Di belakang Raina ada kursi kosong" sang guru memberi perintah

Taeyong mengangguk patuh lalu melangkahkan tungkai jenjangnya ke tempat yang sempat ditunjuk oleh guru mereka. Setiap langkah nya di iringi oleh tatapan memuja. Namun seorang Raina tetaplah Raina. Ia mengakui bahwa pria itu tampan. Sangat bahkan. Namun ia bahkan tidak peduli.

Taeyong berhasil menduduki bangkunya setelah sekilas menatap gadis yang kini punggungnya ia lihat. Kursi di kelas ini memang hanya satu orang satu bangku. Mereka semua duduk terpisah.

" Baiklah. Hari ini kita akan membagikan kelompok untuk pertunjukan seni musik beberapa Minggu kedepan. Saya akan bacakan nama-nama dan kelompoknya "

Suara itu mengalihkan seluruh atensi untuk taeyong. Beralih memberikannya untuk sang guru yang mulai menyebutkan nama dan kelopmpok masing-masing dari mereka.

"Kelompok terakhir ada Lee felix, Lee taeyong, Lee Haechan, moon Raina, . Baik, silahkan menuju kelompok kalian masing-masing dan mulai diskusi atau berlatih"

Setelah suara itu usai tatapan iri di iringi bunyi kursi di seret dan siswa yang mulai membentuk kelompok menjadi suasana dominan. Raina ikut menjadi salah satu pengisi suasana dominan itu namun bedanya tatapan iri tidak ia berikan.

" IM so lucky bisa sekelompok sama kamu Rei, jadinya gak susah. Kamu kan ahli musik" suara ceria khas Lee Haechan menyita atensi Raina saat mereka sudah membentuk lingkaran

"I was" sahut Raina menanggapi.

Meski tidak menerangkan bahwa dia kecewa, namun Felix mengerti gadis itu kembali berduka. Dan taeyong bahkan menyadarinya.

"But you still be my favorit Rei" suara berat Felix di padu senyuman menggemaskannya membuat Raina tersenyum.

"So siapa yang bisa main alat musik di kelompok ini?" Alih-alih  menanggapi Felix Raina justru melemparkan pertanyaan kepada kelompoknya.

Dan taeyong mengangkat tangannya. Membuat atensi tertuju padanya. Wajahnya sedikit canggung. Pertanda bahwa ia belum beradaptasi dengan lingkungannya. Dan hebatnya seorang Raina yang dikenal tidak peka pada lingkungannya mengerti.

"Kita belum kenalan ya taeyong. Saya Raina, di samping saya Haechan, di sampingnya ada felix, ,"

Taeyong hanya tersenyum menanggapinya. Sedikit bingung ingin bereaksi apa. Ia bukan manusia yang dingin. Ia hanya sedikit pemalu.

"Nah taeyong, kamu bisa main alat apa?"

Kali ini suara berat Felix yang mengambil alih

"Gitar" jawab taeyong seadanya.

" Suara Haechan, bagus dia bisa nyanyi. Raina sama taeyong main musik gimana?" Felix berseru semangat

"Terus kamu ngapain? Cosplay jadi batu?" Sarkas Haechan

NCTWayV STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang