best part 2

22 1 0
                                    

Perlahan lensa  gelap itu menampilkan kembali eksistensi nya. Mengerjab beberapa kali hingga ia dapat menyesuaikan cahaya yang masuk. Kini pandangannya tertuju pada ruangan yang ia tempati. Tampak seperti rumah sakit namun sedikit lebih kecil.

"Sudah bangun?" Suara bariton itu memasuki indera miliknya

Pria itu segera menoleh mendapati seorang pria yang sangat di kenalinya mendekat ke arahnya.

"Halo winwin" sapa pria itu lebih hangat

"Eh??? Kun ge??" Winwin menatap orang itu lama

Pria yang di panggil Kun itu hanya tersenyum lalu mengecek keadaan winwin.

"Luka kamu sempat terbuka tapi kamu baik-baik aja" ujar Kun lembut

"Ge kok winwin bisa di sini?" Tanya winwin polos

"Iya kema--"

"Gege!!!! Jaitannya berdarah!! Iih sakit Gege!!"

Ucapan Kun terhenti karena teriakan seorang gadis. Tidak lama setelahnya kedua mata milik winwin di suguhi pemandangan seorang gadis yang sedang berjalan ke arah mereka seraya mendorong tiang infusnya. Kun menghela nafas lelah lalu berbalik untuk  menatap gadis itu.

"Ge! Ini gimana?! Jaitannya berdarah~"  ucap gadis itu lagi

Kun lalu berjalan ke arah gadis itu dan membawanya ke arah sebuah tempat tidur yang tidak jauh dari tempat mereka. Gadis itu hanya menurut dan duduk di atas ranjang yang terlihat seperti ranjang rumah sakit. Kun lalu menyiapkan peralatannya dan kembali menjahit luka yang terbuka itu

"Kan udah Gege bilang jangan banyak gerak. Kamu bandel ya" ujar Kun setelah selesai menjahit luka gadis itu

"Maaf Gege. Hana kan bosan~ Hana juga lapar Gege. Hana mau makan~" nada manja milik Hana me

nguar mendapatkan kekehan pelan dari winwin.

"Yaudah kamu diam di situ Gege bawakan makanan. "

Kun lalu mengusap pelan kepala Hana dan pergi dari ruangan itu. Hana lalu menatap ke arah winwin yang berada di depannya dengan jarak sekitar 5 meter.

"Gege masih sakit?" Tanya gadis itu seraya memiringkan kepalanya.

Winwin hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Gege bohong! Ini aja Hana kena tembak sekali sakit masa Gege yang lukanya dua gak sakit??"

"Haha iya sakit. Tapi gak papa Gege kuat" suara serak winwin memenuhi indera Hana

"Gege mau minum? Suara Gege rusak" ujar Hana polos

Gadis itu lalu hendak beranjak dari tempatnya

"Berhenti di situ Hana. Kamu mau Gege marah?" Suara Kun menghentikan kegiatan Hana.

"Iih kan Hana kan cuma mau bantu win ge! Suaranya rusak jadi Hana mau kasih minum!" Ujar Hana kesal

Kun hanya menghela nafasnya. Lelah dengan tingkah adiknya itu.  Hana selalu saja seperti ini. Mementingkan orang lain di banding dirinya sendiri.

"Ini" Kun lalu meletakkan sepiring nasi goreng yang sangat di sukai Hana. Hana langsung saja menerimanya dan memakannya dengan lahap. Kini Kun berjalan ke arah winwin lalu duduk di tepi ranjang pria itu dengan semangkuk bubur di tangannya. Kun lalu menyendok bubur dan mengarahkannya pada winwin.

"Gak usah duduk dulu. Nanti sakit" ujar Kun seperti mengerti maksud tatapan winwin padanya.

Winwin hanya menurut lalu membuka bibirnya.

"Gege kok kenal sama Hana?" Tanya winwin pelan

"Dia adik saya" ujar Kun santai lalu kembali menyodorkan sendok di depan bibir winwin

NCTWayV STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang