15 4 13 6 7 8 0 13 0 19

805 67 16
                                    

HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA

Tandain kalo ada yang typo.

Jika kalian menyukai cerita ini, silahkan pertimbangkan untuk memberikan vote. karena satu vote dari kalian menambah semangat aku untuk menyelesaikan cerita ini sampai bab terakhir dan semangat update ! Terimakasii ❤️

Happy reading! 🤗

***

Seorang remaja laki-laki menuruni tangga dengan pakaian seragam putih abu-abu yang sudah rapi, ia menuju ruang makan untuk sarapan. Disana sudah ada Papi, Mami serta Adek satu-satunya.

"Adek nanti pulang bareng kakak atau di jemput papi?" Tanya Aleo.

"Adek nanti pulang sore soalnya ada latihan cheerleader buat minggu depan ada tanding basket, jadi di jemput papi aja" Jawab Athaya Asnamira Danendra, atau biasa di panggil Aya.

"Wih keren, nanti kakak daftar ke eskul basket deh".

Laki-laki paruh baya yang duduk di sebelah Aya pun langsung menoleh ke arah Aleo. "Heleh, paling paling kamu cuma buat gaya-gaya an".

"Ck! harusnya bangga dong Pi, kalau aku ikut eskul" Jawab Aleo tidak terima.

"Iya bangga sayang, mami bangga kalau kamu mau ikut eskul bukan cuma tawuran aja bisanya" Ujar Olivia, Madeline Olivia Celestine, atau biasa Aleo, Aya dan teman-teman mereka berdua memanggil beliau Mamiya

"Nah gitu dong mii, cantik bener mamiku" Kata Aleo membuat Olivia terkekeh.

"Btw, SMA kita tanding sama sekolah mana dek?" Tanya Aleo.

Athaya menjawab namun sedikit tidak jelas karena sambil mengunyah. "Swama Smwa Agantara".

"Di telen dulu Aya" Tegur sang Mami.

"Hehe, SMA kita bakal tanding sama SMA Agantara kak" Jelas Aya.

"Anjing!" Umpat Aleo tak sadar.

"GAZZALEO!" Tegur Danendra dengan nada tingginya membuat Aleo cengengesan.

Aleo memang sadis, tak kenal ampun, tak mempunyai rasa belas kasihan bahkan ia tidak mempunyai rasa takut. Namun jika sudah bersama kedua orang tuanya, Aleo tetaplah anak dan ia takut dia terkena amuk Danendra karena jika membuat Papinya marah sama saja ia membangunkan singa yang tertidur.

"Hehehe maaf pi, kelepasan".

"Heran mami, punya dua anak tapi sifatnya beda pake banget" Kata Olivia sambil geleng-geleng kepala.

"Hahaha plis bener banget mi, mana kak Al doang yang kadang kaya es batu kadang kaya cacing kepanasan" Jawab Aya sambil tertawa ngakak.

"Entahlah Mi, mana cuma Aleo yang ngga mirip kita" Lanjut Danendra membuat Aleo membulatkan matanya sempurna.

"Ck! Emang anak pertama cuma buat percobaan" Cibir Aleo membuat adek dan kedua orang tuanya tertawa.

"Udah udah, sana cepet berangkat keburu telat Aya, Aleo".

"Iya mi, Aleo sama Aya berangkat dulu Pi, Mi" Ujar Aleo tak lupa mencium tangan kedua orang tuanya disusul Aya setelahnya.

***

GAZZALEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang