Extra (End)

2.3K 250 35
                                    

Happy Reading
—————————

Tiga tahun berlalu, ada banyak perubahan yang Rosé rasakan setelah ia memutuskan hubungannya dengan Jaehyun. Selama beberapa hari setelah agensi Jaehyun memberikan artikel resmi mengenai kandasnya hubungan sang Idol dengan kekasihnya membuat banyak penggemar yang mulai berhenti mengirimkan pesan kebencian kepadanya, ya dengan memutuskan hubungan mereka, semua menjadi berjalan seperti semula, tidak ada kebencian dan tidak ada cinta dari Jaehyun.

Berjalan seperti semula ya?

Rosé menghela nafasnya yang terasa memberat, tidak semua hal berjalan seperti semula. Selama tiga tahun ini Rosé tidak bisa melupakan bahkan menghapus cintanya kepada Jaehyun, bahkan ketika ia memilih untuk pindah ke Paris demi meninggalkan berbagai kenangan mereka berdua tetap saja itu tidak berhasil untuk menghapus rasa cintanya dan sekarang pun Rosé memilih untuk tetap mencintai Jaehyun dalam diamnya, rasanya memang menyakitkan karna tidak bisa bersama dengan orang yang dicintai tapi setidaknya Rosé tetap bisa melihat laki-laki itu melalui berita-berita yang ada di televisi atau pun sosial media.

Melalui berita-berita itu Rosé dapat mengetahui kalau Jaehyun dan grupnya baru saja Comeback untuk menyapa penggemarnya, laki-laki itu terlihat semakin tampan tetapi terlihat menirus dari sebelumnya——mungkin saja karna tuntutan agensinya.

Rosé baru saja memutuskan sambungan video callnya dengan Lisa, ya gadis itu masih di Korea Selatan sedangkan dirinya di Paris sendiri, Rosé sangat merindukan sahabatnya itu, mungkin sesekali ia bisa mengambil cuti untuk mengunjungi Lisa di Korea Selatan.

Sekarang Rosé sedang berjalan di taman menikmati angin senja di Paris, cuaca saat memasuki bulan Desember benar-benar sangat dingin namun seperti orang gila yang tidak peduli dengan cuaca Rosé tetap memilih berjalan-jalan dengan santai di luar, ia hanya membawa coklat panas yang sempat ia beli di cafe tadi itu pun sudah habis tak bersisa, Rosé berjalan menuju tong sampah terlebih dahulu untuk membuang bekas coklat panasnya. Dirinya baru saja pulang bekerja dan untuk menghilangkan rasa penatnya maka Rosé memilih untuk berjalan seraya menikmati alam seperti ini.

Cuacanya memang dingin dan mampu membekukan jari-jari tangannya bahkan membuat dirinya bisa terkena flu setelah ini, Rosé yakin itu tapi untuk sekarang biarkan ia seperti ini, menghilangkan berbagai pikiran kalutnya.

Rosé menghirup angin Desember dengan pelan, ia terlihat menikmati apa yang sedang dilakukannya dan pikiran Rosé pun mulai melayang memikirkan bagaimana keadaan Jaehyun sekarang.

Apakah laki-laki itu baik-baik saja? Apakah laki-laki itu sudah melupakannya atau ———Rosé tersenyum getir, apa yang dipikirkannya pastilah Jaehyun sudah melupakannya, Jaehyun sudah bertemu dengan banyak perempuan cantik di luar sana, perempuan yang melebihi dirinya dan mungkin saja Jaehyun sudah memiliki penggantinya. Tanpa terasa air mata Rosé menetes ketika membayangkan jalan percintaannya, cinta pertamanya yang berakhir menyakitkan.

Rosé melirik ke arah kaca cafe yang menampilkan pasangan kekasih yang sedang bercanda gurau, mereka terlihat bahagia dan bebas, tidak ada yang mereka takuti bahkan mereka bisa dengan bebas saling menyentuh.

"Tidak apa-apa, ini semua demi kebaikanku dan Jaehyun."

Rosé menatap ke arah langit yang mulai menggelap, ia teringat akan kejadian tiga tahun lalu ketika seseorang laki-laki yang Rosé ketahui sebagai manajer NCT datang menemuinya. Pembicaraan mereka awalnya berjalan mulus dan baik-baik saja, bahkan Rosé dapat melihat betapa ramahnya laki-laki itu namun setelah basa-basi yang laki-laki itu selesai ia lakukan, ia pun melanjutkan dengan memberitahukan tujuan utamanya menemui dirinya.

"Bisa kau tinggalkan Jaehyun? Kau tau dengan kehadiranmu seperti ini dapat merusak karirnya." Ucapnya dengan suara yang menurut Rosé terdengar mulai tidak ramah itu. "Mungkin Jaehyun tidak mengatakan ini kepadamu tapi asal kau tau setelah skandal Jaehyun keluar ada banyak iklan yang membatalkan Jaehyun sebagai modelnya——maafkan aku harus mengatakan ini tapi kau membawa pengaruh buruk untuk karir Jaehyun." Ucapnya sebelum meninggalkan Rosé sendirian dengan perasaan yang campur aduk.

"Ya, sekarang ia semakin bersinar." Gumam Rosé lirih. "Keputusanku tidak lah salah, semua ini untuk kebaikan Jaehyun juga."

Rosé terus menggumamkan berbagai kata penyemangat untuk dirinya sendiri, namun entah kenapa hatinya tidak bisa diajak untuk berkomproni lagi, rasa sakit yang ia tahan selama tiga tahun ini mulai keluar secara perlahan, tangisannya mulai menetes dan itu benar-benar menyakitkan. Rosé merindukan Jaehyun, sangat merindukan laki-laki itu, merindukan pelukannya, merindukan ketika laki-laki itu bersikap manja kepadanya. "Aku sangat merindukanmu." Lirihnya pelan bersamaan isak tangisnya yang mukai terdengar nyaring.

Rosé tidak peduli orang lain mungkin memandangnya aneh atau dengan pandangan lainnya, Rosé hanya sudah tidak kuat lagi menahan kerinduannya kepada Jaehyun.

"Perlu sapu tangan untuk menghapus air matamu?"

Rosé secara perlahan mendongakan kepalanya ketika mendengar suara yang menginstrupsi tangisannya dan apa yang ia lihat sekarang?

Apakah dirinya sedang berhalusinasi?

"J-Jaehyun?" Panggilnya pelan. Air matanya masih menetes membasahi kedua pipinya hingga ketika ia merasakan sapuan di kedua pipinya itu membuat Rosé sadar bahwa sekarang ia tidaklah berhalusinasi, Jaehyun benar-benar ada di depannya!

"Kenapa kau menangis seperi ini, hmm?" Tanya Jaehyun dengan lembut, saat ia menyentuh pipi Rosé ———gadis yang sangat ia rindukan itu terasa kedinginan maka dengan cepat ia menarik tubuh mungil Rosé untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Jaehyun." Panggil Rosé dengan suara yang serak, ia tidak percaya sekarang tapi pelukan Jaehyun terasa nyata, ia dapat menghirup bau parfum laki-laki itu.

"I miss you." Gumam Jaehyun. "I miss you so bad." Lanjutnya lagi, mereka masih berpelukan ketika salju pertama di Paris mulai turun dan menghiasi pertemuan mereka kembali di Paris.

"I miss you too." Balas Rosé dan melingkarkan lengannya ke tubuh Jaehyun, jika ini memang mimpinya maka jangan bangunkan ia, biarkan dirinya dapat bersama laki-laki ini terlebih dahulu. "Jaehyun apakah aku bermimpi?" Tanya Rosé kepada laki-laki itu.

Jaehyun hanya terkekeh pelan mendengarkan pertanyaan Rosé. "Tidak." Jawabnya. "Tapi mulai sekarang aku akan membuat hidupmu bahagia sehingga kau tidak bisa membedakan lagi apa kau sedang bermimpi atau tidak." Jaehyun mengendurkan pelukan mereka dan menatap wajah gadis yang selalu ia rindukan selama tiga tahun ini, sudah cukup ia berdiam diri. Jaehyun sudah mengetahui alasan terbesar mengapa Rosé pergi meninggalkannya, biarkan tiga tahun lalu ia bersikap bodoh dengan membiarkan gadis itu pergi, sekarang Jaehyun hanya perlu untuk kembali membawa gadis itu bersamanya, kembali menghiasi harinya.

"Ayo kita buat lembaran baru lagi." Pinta Jaehyun dengan menatap mata Rosé dengan tulus. "Apapun yang akan kita hadapi, mari hadapi bersama dan jangan pernah tinggalkan aku lagi."

Rosé terdiam sejenak dan melihat ketulusan dari mata Jaehyun, biarkan untuk sekarang ia berlaku egois. "Jaehyun." Panggil Rosé dengan lembut. "You're my home and i'll back my home." Ucapnya yang membuat senyum mereka berdua merekah. Jaehyun pun mengecup pelipis Rosé dengan sayang, ya Jaehyun adalah rumah Rosé dan begitu sebaliknya Rosé adalah rumah bagi Jaehyun, kemana pun mereka pergi maka suatu saat nanti pasti akan kembali ke rumah.

***

END!!!!
Benar-benar end loh ya.
Huhuhu akhirnya mereka bersama setelah berpisahㅠㅠ
Yeorobun, semoga suka dengan endingnya.
Oke para penumpang kapal Jaerosé jangan bersedih sesuai janji setelah cerita ini tamat bakal ada cerita baru dengan genre yang baru lagi.
Sampai jumpa di cerita yang baru.

Home✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang