10.

1.6K 190 7
                                    

Happy Reading
________________

"Rosé, aku ingin sekali menonton konser NCT 127 besok tapi aku tidak mendapatkan tiketnya." Ucap Lisa dengan sedih seraya melihat tanyangan mengenai konser NCT 127 yang akan diadakan besok hari. "Ini semua karna pria tua bangka itu yang membuat aku tidak sempat membeli tiket." Umpat Lisa kepada dokter seniornya yang selalu saja memerintah dokter junior semaunya.

"Konser? NCT 127?"—— Aaaa aku baru ingat!" Rosé berlari untuk masuk ke dalam kamarnya dan tak lama kemudian ia kembali keluar untuk menghampiri Lisa.

"Ini."

Lisa menatap dengan terkejut pada pemberian sahabatnya itu. "DARIMANA KAU MENDAPATKANNYA?!" Tanya Lisa histeris. Ya bagaimana ia tidak histeris saat melihat dua buah tiket yang pastinya salah satu tiket itu akan menjadi milik Lisa. "ROSÉ INI BENAR-BENAR DEKAT DENGAN PANGGUNG! POSISINYA BENAR-BENAR MEMBUAT KITA AKAN MUDAH DILIHAT OLEH MEREKA, JAWAB SEKARANG KAU MENDAPATKANNYA DARIMANA?!" Lisa mengguncang tubuh Rosé dengan kekuatan penuh yang pastinya membuat gadis itu mengalami pusing mendadak.

"Apaan sih, kau membuatku pusing! Lepas dulu." Dengan segera Lisa melepaskan Rosé dan kembali duduk di hadapan gadis itu.

"Aku mendapatkannya dari seorang teman." Jawab Rosé seraya bersandar di kaki sofa.

"Kak jisoo?" Tanya Lisa agak kebingungan.

"Bukan."

"Kalau begitu dari Kak Jennie?"

"Ckk bukan Lalisa."

"Ya terus siapa? Kau tidak memiliki teman ya selain kami bertiga."

"Heh! Enak saja, aku memiliki teman yang lain juga ya. Dan ingat kalian bukan temanku, tapi kalian itu keluarga."

"Aduhh aduhh jadi terharu deh." Ucap Lisa seraya memeluk Rosé erat. "Tapi nih, teman yang mana? Jangan bilang Koo Junhoe." Goda Lisa seraya menaik-turunkan alisnya.

"Bukan lah, kenapa jadi ke Junhoe sih?"

"Kalian kan akhir-akhir ini jadi dekat." Goda Lisa lagi seraya mencolek dagu Rosé.

"Dekat apanya sih, gak ada yang dekat. Oh ya simpan nih tiketnya, jangan sampai hilang."

"Tentu aja tidak akan hilang, ini barang berharga tau jadi aku akan menyimpannya dengan penuh kasih sayang." Ucap Lisa seraya mencium tiket pemberian Rosé tadi.

"Kau terlihat sangat menjijikkan."

Setelah percakapan mengenai tiket selesai, kedua gadis itu kembali pada rutinitas mereka yaitu menonton drama kesukaan Lisa yang sekarang sedang tayang di SBS TV. Rosé sih hanya menemani saja, selama menemani Lisa menonton drama yang dibintangi oleh Lee Ji ah dan aktor lainnya itu, Rosé dapat mendengar berbagai umpatan yang Lisa berikan.

"Hei, kurangi mengumpat nanti kau malah terbiasa dan mengumpat di depan pasienmu." Peringat Rosé pada Lisa, dan gadis itu yang masih saja fokus hanya menganggukkan kepalanya. Tidak yakin sih apakah ia mendengarkan perkataan sahabatnya tadi atau tidak.

"Aku tidur duluan ya."

"Ya." Jawab Lisa yang matanya masih fokus pada televisi di depan mereka.

"Kalau ngantuk ke kamar, jangan tidur di sini." Peringat Rosé sebelum ia benar-benar memasuki kamarnya.

***

"Hyung sedang apa?" Tanya Mark pada laki-laki yang memiliki panggilan sebagai Valentine Boy itu.

"Eoh Mark, aku ingin membuat pasta. Kau mau?"

"Tidak, terimakasih.  Aku ingin cepat-cepat tidur saja." Ucap Mark setelah meneguk air putih yang baru saja ia ambil dari dalam kulkas. "Hyung juga jangan begadang, besok kita konser." Peringat Mark yang hanya dibalas anggukan oleh Jaehyun.

Setelah Mark meninggalkannya Jaehyun kembali fokus pada kegiatan memasaknya sampai suara dari ponselnya memecahkan keheningan di dapur.

Yeri:

Semangat untuk konsermu besok oppa, aku mendukungmu ❤️

Melihat itu Jaehyun menjadi terdiam, entahlah ada rasa yang tak bisa dijelaskan setelah melihat isi pesan itu. Setelah ia diabaikan selama sebulan penuh gadis itu pun kembali.

Selama ini Jaehyun menyadari bahwa kehadirannya hanyalah sebagai pelarian semata, gadis itu tidak pernah benar-benar menaruh hati padanya.

Jaehyun sangat menyadari bahwa gadis itu, Yeri yang ia kenal semenjak menjadi Trainee dan menjadi salah satu bagian dari SM Rookies itu hanya menganggapnya sebagai seorang kakak laki-laki.

Jaehyun menyadari bahwa gadis itu lebih tertarik pada sahabatnya. Tapi kenapa, gadis itu harus melakukan hal seperti ini. Memperlakukan Jaehyun seakan-akan ia membalas rasa yang telah Jaehyun berikan padanya selama ini.

"Huhh aku jadi tidak selera."

Jaehyun membuang pasta yang baru saja ia buat itu ke dalam tong sampah.

Pesan masuk yang baru saja masuk dalam notifikasi telponnya itu seketika mengubah moodnya.

Jaehyun berjalan menuju kamarnya yang ia isi bersama dengan Jungwoo, Jaehyun merenung mengingat pertemuannya dengan Yeri dahulu. Gadis itu terlihat sangat mungil dan menggemaskan, ia juga sangat mudah bergaul dengan banyak orang.

Yeri puna senyum yang manis, dan senyum itulah yang membuat Jaehyun menjadi terpana.

Dengan seiring berjalannya waktu mereka benar-benar menjadi dekat, sehingga Jaehyun telah berpikir untuk mengungkapkan perasaanya pada gadis itu sebelum ia harus dijatuhkan secara tiba-tiba kita Yeri mengaku telah berpacaran dengan Jeon Jungkook, sahabat dari Jaehyun sendiri.

Jaehyun mengingat saat-saat itu, Jaehyun mengingat bagaimana senyum bahagia Yeri saat mengungkapkan bahwa hubungannya dan Jungkook yang hampir saja memasuki bulan ketiga saat itu.

"Memang sebaiknya aku tidur saja." Gumam Jaehyun seraya menutup matanya dengan lengannya.

***

TBC.
Sorry for typo.

Sehat terus semuanya, jangan lupa untuk jaga kebersihan dan imun juga.

Home✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang