SATU

85 54 18
                                    

Hujan mengguyur padatnya kota Jakarta malam ini, bukan hanya itu angin kencang pun ikut serta menyatu, Nara azalea gadis imut itu sedang terjebak di sebuah cafe kecil, Nara mengetuk ngetuk telunjuk ke meja yang ia tempati matanya terus menerawang sekitar.

"ck"suara itu terdengar dari mulutnya,
Nara berdiri lalu perlahan menuju kasir dan membayar minuman yang ia pesan, pelan2 kakinya melangkah keluar dari cafe itu Nara memberanikan diri menuju parkiran berharap dapat menemukan taksi untuk ia pulang disana.

Jam sudah menunjukan pukul 23:45 itu artinya sebentar lagi tengah malam mata Nara terus mencari ke sekitar jgeeer suara petir menyambar, Nara menutup matanya jantungnya berdetak kencang tak karuan, hatinya di selimuti rasa takut karna ia tak bisa pulang.
Tiba-tiba tangan kasar menarik lengannya ia di tarik seorang cowok jangkung menuju sebuah mobil jeep.

Apakah ini penculikan?tanya Nara dalam hatinya, Nara melirik punggung jaket cowok itu bertuliskan zervaros di lengkapi gambar ban motor, apakah ini geng motor?kok bawa mobil?tanya Nara pada hatinya seribu pertanyaan terus muncul di otaknya.

Brukk tubuh Nara di dorong keras memasuki mobil jeep berwarna hitam itu
"lo apaansi, mau nyulik gue?"tanya Nara pada cowok yang sedang sibuk memakai sabuk pengaman itu.
"mana mobilnya kaya yang di sinetron lagi"oceh Nara sambil melirik dalam mobil itu, tak ada jawaban apapun dari si cowok jangkung itu, mata Nara membulat ketika mobil itu berjalan membelah kota
"dimana rumah lo?"tanya si cowok
Nara meyipitkan matanya, kemudian paham ia akan di antar pulang
"di jalan cagak"jawab Nara

Mata Nara menyusuri wajah pria di samping nya, hidung yang mancung, tatapan yang fokus ke depan, alis yang tebal. Apakah dia sedang di antar pangeran?
"ngapain ngeliatin gue?"ucap si cowok tanpa melihat Nara
Nara langsung mengedipkan matanya dan melihat ke jendela samping berharap bisa menutupi rasa malunya.
Mobil jeep itu berhenti tepat di depan rumah bernuansa creem, Nara membuka sabuk pengamannya lalu menatap manik mata milik cowo sangar di sampingnya
"makasi ya, lo udh anterin gue, gue gak tau klo gak ada lo gue gimana sekarang tapi..
"suttt lo mending diem suara lo gk enak di denger!"potong cowok itu
"turun lo"sarkasnya, mata Nara membulat mendengar bentakan cowok itu Nara segera keluar dari mobil itu, lalu membiarkan mobil menjauhi perkarangan rumahnya.

Sesampainya di dalam rumah Nara di sambut ibunya"sayang kok kamu basah kuyup gini?kamu kehujanan, kok bisa?papa gak nganterin kamu pulang?"jejeran pertanyaan terus ditanyaan kan sang ibu kepada Nara.

Nara menggeleng pelan"papa gak dateng kaya biasanya"jawab Nara pelan

"keterlaluan, dia itu mau gak si nemuin anaknya"kata mama sambil mengambil handuk dan mengusap pelan rambut Nara
"mungkin papa sibuk"jawab Nara menatap ibunya, sudah dua tahun belakangan ini setelah perceraian orang tuanya Nara tidak pernah bertemu dengan sang papa, papanya terus saja menjanjikan ingin bertemu dengan Nara namun selalu saja mengingkari janji itu.

Pagi hari ini adalah awal dimana Nara resmi menjadi kelas sepuluh, wajah Nara berbinar merapikan pakaian seragam SMA yang melekat ditubuh kecilnya, BRAAK tangan Nara tak sengaja menjatuhkan kotak yang di bungkus pelastik berwarna putih, Nara memungut kotak itu lalu membukanya perlahan "awwwwhh"teriak Nara kegirangan betapa bahagianya ia mendapatkan sebuah hp baru ber merk iphone
"Dari mama?"tanya Nara sambil membuka surat kecil, mamanya sudah pergi bekerja sejak pukul 5 pagi.

Sesampainya di SMA LENTERA BANGSA sekolah yang cukup besar di Jakarta, mata Nara melirik sekitar untuk mencari teman smpnya yang juga sekolah disini."Nara sini"teriak Aira almanda teman semasa smpnya, wajah Nara di liputi rasa bahagia Nara berlari menuju Aira yang sudah menunggu di dekat kursi tiba-tiba BRUKK
Tubuh Nara terjungkal ke belakang, ia menabrak cowok berbadan tangguh di depannya.
"lo gak punya mata?"tanya cowok itu tanpa membantu Nara berdiri
"ya sori gue buru-buru"ucap Nara sambil berdiri, Nara menatap wajah cowok itu lalu bibirnya membulat Nara serentak menutup mulutnya"lo yang nganterin gue?"tanya Nara menunjuk wajah pria di depannya

"ih kita se sekolahannn"teriak Nara gembira, Aira yang melihat keduanya langsung menghampiri "ada apan Nara?"tanya Aira menatap Nara dibalas gelengan pelan
"terus kenapa klo kita se sekolahan?"sentak si cowok
"eh kak Saga maafin temen gue ya kak dia gangguin kakak ya?"Aira meminta maaf lalu menyenggol lengan Nara agar ikut-ikutan minta maaf.

"lo hobinya marah-marah mulu ya?"tanya Nara, Aira membulatkan matanya lalu mencubit tangan Nara "Narrr..."rintih Aira
"ada apaan nih Ga?"beberapa cowok berjaket sama menghampiri mereka
"duhh..."Aira menggigit bibir bawahnya karena panik "kedua cewek ini macem-macem sama lo Ga?"tanya Dava temanya Saga.

"widih cantik juga ini cewe"Fariel mengelus tangan Nara
"apaan si lo"Nara menangkis kasar tangan Fariel, "ish sombong bgt anjirr"teriak Fariel
"biasa awalan emg gitu, hahaha"timpal Daniel.Nara menarik tangan Aira untuk pergi menjauh dari sekelompok cowo sableng itu.
"cabut"titah Saga di ikuti yang lain.

Di dalam kelas Aira memegang kepalanya"lo ngapain si Nar nyari masalah sama geng zervaros, lo gila?"tanya Aira
"gue waras kok"jawab Nara
"ck, Naraaa lo tau gak sih kak Saga itu siapa?"tanya Aira menatap Nara serius
"kak Saga yang udh nolongin gw"jawab Nara.

"udah deh Nar, mending mulai detik ini kita gak ush ada urusan sama mereka semua oke?"kata Aira mengenggam tangan Nara, Nara langsung menepis tangan Aira
"Ai, gue kayanya suka sama kak Saga pada pandangan pertama"jawab Nara tersenyum memperlihatkan gigi pepsodentnya
Aira membulatkan matanya"jangan Nara"teriak Aira
"lo cari mati?"lanjut Aira

*****
#maafbanyak salah
#typo

saganaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang