"kita cuma 2 orang yang saling bertolak belakang, dan kita gak akan pernah ngerasain rasa yang sama" Ash saga danu daksa.
Bagas cowo tinggi itu keluar dari mobilnya, lalu menghampiri Nara yang menatapnya di sisi jalan.
"Nar, lo ngapain sendirian disini?"tanya Bagas menatap Nara
"abis dari pasar malem sama Saga tapi di tinggal"keluh Nara pada Bagas
"Saga ninggalin lo sendirian disini?"tanya Bagas di jawab anggukan oleh Nara
"bener-bener si Saga, awas aja"kata Bagas mengepalkan tangannya
"eh kak Bagas jangan marahin Saga ya, ini bukan salah dia kok"pinta Nara sambil memegang tangan Bagas
Bagas tersenyum menatap gadis cantik di depannya, tanpa sadar tangan Bagas mengelus puncak kepala Nara
"iya, Lo cantik"ujar Bagas
Nara refleks menatap Bagas, "Gue pacarnya Saga kak hehe"
Bagas mengeraskan rahangnya, lalu menarik tangannya dan memasukannya ke dalam kantung celana.
"oh, sori gue gak tau"ucap Bagas tersenyum tipis
"gue anterin lo balik, gue khawatir ini udah malem"kata Bagas menarik tangan Nara untuk memasuki mobilnya
Di dalam mobil hening tak ada pembicaraan apapun, Nara fokus menatap pintu samping, sedangkan Bagas fokus mengemudi.
"lo tahan sama sikap nya Saga?"tanya Bagas memecahkan keheningan
"Saga baik kok"jawab Nara berbohong pada Bagas
"Nar, gue se rumah sama dia gue paham gimana dia."
"selagi aku mampu sama Saga, aku akan nerimaa apapun tentang dia"ucap Nara tersenyum pada Bagas
Sesampainya di rumah, Nara membantingkan tubuhnya di atas kasur ukuran besar miliknya, Nara menatap layar hpnya lalu berdecak pelan.
"kok Saga gak nelpon balik sih?"ucap Nara kecewa
Setelah berfikir beberapa detik Nara akhirnya memutuskan untuk menelpon Saga
"hallo"sapa Nara
"apaan"jawab Saga di balik telpon
"kamu ga papa kan?aku gak tau kalo kamu taku--"
"lo gak usah bahas itu lagi"potong Saga
"maaf"rintih Nara
Tut tut telpon di matikan sepihak oleh Saga, "duh Naraaa bego banget sih lo"ucap Nara mengetuk ngetuk kepalanya
* * *
Di sekolah Nara dan Aira berdiri di depan kelas Saga dkk."Lo pada lagi ngapain?"tanya Fariel yang datang bersama Edgar dan Dava
"gue lagi nunggu Daniel mau ngembaliin sweternya yg kemaren gue pinjem"ujar Aira
"kalo gue nungguin my lope-lope Suaga eum"timpal Nara dengan ekspresi yang dibuat so imut
"oh Saga sama Daniel lagi ke toilet tunggu aja"jawab Dava
"jangan terlalu mencintai Saga Nar, nanti lo sakit hati sakit nya luar biasa loh"ucap Edgar menatap Nara
"bener tuh"jawab Fariel sambil menganguk
Nara terdiam mencerna ucapan Edgar, tanpa ia sadari Saga dan Daniel sudah ada di depannya
"ngapain lo disini?"tanya Saga berhasil memecahkan lamunan Nara
"eh aku mau minta maaf sama kamu soal semalem"
Saga tersenyum licik, lalu mengeluarkan buku tulis yang ada di tas nya
"kerjain tugas gue!"titah Saga menyodorkan buku kepada Nara
"tapi aku masi kelas 10, aku gak ngerti pelajaran kamu"ujar Nara menatap Saga
"gue gak mau tau besok harus selesai titik!"titah Saga sembari menunda buku itu di tangan Nara
"kasian lah Nara, tega banget lo"ucap Daniel mencoba membela Nara
Saga refleks menatap tajam Daniel. "baru kenal kemaren lo sama gue?"tanya Saga
Daniel langsung bungkam seribu bahasa
"eh nih sayang aku mau ngembaliin sweter kamu"kata Aira mencairkan suasana
Daniel mengambil sweter yang di balut pelastik berwarna hitam itu dari tangan Aira
"makasih ya"ucap Daniel tanpa menatap Aira
"hah ko kamu yang bilang makasi kan aku yang pinj--"
"makasi udah isi hidup aku yhahhaha"lanjut Daniel dengan tawa kerasnya
"apasi garing tau"kata Aira menaikan sebelah bibirnya
"hahayy kasian ish Daniell guoblok inih"ucap Fariel mengepak keras kepala Daniel
"awh sakit njirr"kata Daniel sembari memegangi kapalanya
Saga melipat kedua tangannya di dada menyaksikan kekonyolan teman-temannya yang tidak ada hentinya.
"kalo gitu aku ke kelas dulu ya"pamit Nara pada Saga
Nara dan Aira berjalan beriringan meninggalkan squad itu
"lo gak bawain gue sarapan?"tanya Saga dari jauh
Nara sontak langsung menghentikan jalannya senyuman kecil mulai terukir di bibirnya.
"besok ya gas di rumah soalnya abis"ucap Nara menoleh pada Saga
"gue kangen nih"ucap Saga
Senyuman di bibir nara terus melebar mendengar hal itu hingga menunjukan gigi putih nya
"gue kangen rusakin tempat makan lo!"lanjut Saga yang langsung masuk ke dalam kelas nya
Senyuman Nara hilang seketika, ia fikir akan di berikan gombalan seperti pasangan kekasih lainnya.
"Nar gue gak tau harus kasian atau ngakak dengernya"ucap Aira mencoba menahan tawanya
"ketawa aja terusss, gak merasakan apa yang gue rasakan sih lo mah"jawab Nara memalingkan wajahnya lalu pergi meninggalakn Aira
"heh Nar, ih ngambek dia"ucap Aira mengejar Nara
"Narr, woii tunggu ish"lanjut Aira
(cast Bagaskara danu daksa)
* * * *
Jangan lupa vote
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
saganara
Teen FictionAku adalah selenophile dan kamu adalah bulan. Tidak ada perasaan yang salah,hanya saja kita yang terlalu berharap pada orang yang salah. Memang sedih bila saling mencintai tapi tak di takdirkan bersama.