Nikmati apa yang ingin kau nikmati karena ini adalah hidupmu, bukan harapan mereka"-Ash saga danu daksa.
Motor cbr berwarna hitam gold melaju kencang memasuki halaman rumah berkonsep hotel itu, si cowo yang menaiki motor turun perlahan sembari membuka jaket kebanggaannya.
"baru pulang Ga?"tanya seorang wanita paruh baya yang mendekati Saga
"makan dulu yu, mama sudah bikinin sayur asem kesukaan kamu, ada ikan asin juga lho"ajak wanita yang memanggil dirinya sendiri mama.
"sini, jaketnya mama cuci"wanita itu berupaya mengambil jaket yang di tangan Saga
"anda bukan mama saya!"ucap Saga menepis tangan wanita itu
"Sagaa mama emang bukan mama kandung kamu, tapi mamaibu sambung kamu nak"jawab wanita itu menatap manik mata milik Saga
"tante lidya yang terhormat saya tegaskan sekali lagi, anda atau pun Bagaskara bukan keluarga saya anda paham akan hal itu?"kata Saga
"Sagaa jaga mulut kamu!!"seorang pria ber jas hitam mendekati keduanya.
"mama lidya ini mama kamu sekarang"ucap pria berjas itu
"mama saya sudah pergiii"jawab Saga menahan amarah.
"mama kamu pergi karna dia wanita murahan!dia tidak pantas menjadi ibumu, wanita seperti itu pantasnya tenggelam di dasar lautan!"hardik pria itu sambil menatap wajah Saga yang memerah karna tersulut emosi.
"mama saya tidak murahaannn!"teriak Saga
Buggg satu pukulan keras Saga layangkan kepada pria yang menyebut ibunya murahan, mata Saga memerah aturan nafas yang tak teratur membuatnya kehilangan kesabaran sepenuhnya.
"kamu berani memukul papamu sendiri?"tanya Danudaksa yang tak lain papa Saga.
"saya tidak bisa membiarkan ibu saya di hina walaupun itu oleh papa saya!"jawab Saga memungut tasnya yang jatuh.
"oh sudah jadi pria tangguh kamu hah?sudah bisa berkata seperti pria besar begitu?"tanya Danu mengepalkan tangannya.
"mas udah mas, kamu harus sabar..Saga butuh waktu buat nerima semua ini, ini gak mudah buat dia mas"rintih lidya menenangkan suaminya.
"anak ini makin kurang ajar, kamu harus bisa mencontoh Bagas, dia hebat jabatannya ketua osis, dia juara olimpiade sains, lihat diri kamu udh bisa belum kamu kalo di bandingkan sama dia hah! Apa yg mau saya banggakan dari kamu?"teriak Danu sembari menunjuk wajah Saga.
"aku adalah aku, aku bukan Bagas ataupun orang lain, aku gak akan sama kaya orang lain, sampai kapan papa akan terus membela anak tiri itu?"tanya Saga
Praakk sebuah tamparan keras di pipi Saga hingga memerah, Danu membulatkan matanya.tangan Danu mencekik leher Sagaa
"mas udah massss"sebuah isak tangis terdengar dari lidyaa
Saga yang sudah mulai merasakan sakit di lehernya."papa jahat..aku mau sama mama"rintih Saga
Perlahan Danu melepaskan tangannya ia sadar ia hampir membunuh putranya.
Saga berlari ke tangga setiap ia bertemu dengan pria itu sebuah keributan pasti akan terjadi.
Braakk Saga membanting pintu kamarnya sekeras yang ia bisa.
Saga membaringkan tubuhnya yang hari ini berulang kali di pukul entah itu oleh papanya atau masalah di sekolah.
Perlahan tangan Saga membuka dompet berwarna coklat miliknya, dilihatnya foto ibu kandungnya yang sedang menggendong Saga saat masih bayi.
"mah Aga kangen mamahh"rintih Saga memeluk foto kecil itu tanpa ia sadari air mata menetes membasahi pipi Saga.
***
Pagi hari ini Saga dan gengnya sudah berada di sekolahan tepatnya dipohon dekat parkiran.
"Ga, gimana soal bentrok kita sama geng magana, si Reno pasti ngincer lo Ga"kata Dava kepada Saga yang tengah asik mengunyah permen karet."menurut gue sih Ga, sebaiknya kita rekrut lagi beberapa jaga pati Ga"timpal Daniel
"gue setuju nih sama Daniel, tumben lo pinter Niel?"tanya fariel
"kalo soal pukul memukul mah tenang Dava jagonya"jawab Saga menatap Dava
"lo semua gak ingget waktu kita berantem sama SMA 03, Dava matahin dua leher sekaligus"Saga menaikan dagunya pada Dava.
"gue gak akan ngecewain kepercayaan lo sma gue Ga"ujar Dava dibalas anggukan oleh Saga.
Saga membalikan pandangannya dan
"fuckk!"ucap Saga saat melihat cewek berjalan kearahnya"hai kak Saga, aku bawain sarapan"kata Nara membuka resleting tasnya
"nih"Nara memberikan kotak makanan berwarna kuning miliknya.Saga memutar bola matanya lalu melangkah mendekatkan jaraknya dengan Nara, tangan Saga menarik kasar kotak bergambar taddy bear itu dan prukk Saga menjatuhkan semua nasi goreng dalam kotak ke atas tanah.
Nara menutup mulutnya lagi-lagi penolakan terus saja terjadi.
"ngapain sih lo kaya gini sama gue, masi banyak cowok di luar sana!"sarkas Saga
Nara menatap lekat mata Saga."karna aku suka sama kak Saga"jawab Nara.
"rasa suka doang gak akan bisa nyamain langkah lo sama gue, lo tuh harus sadar diri, ngacaa!"sentak Saga menunjuk wajah Nara
"apa gak ada kesempatan buat kita?"tanya Nara mencoba menahan isak tangisnya
"kita?selamanya gak akan pernah ada kita"
"cihkk"Saga meludahkan permen karet ke rok milik Nara, Saga tersenyum kecut lalu pergi menjauh."perjuangan tidak akan sia-siakan?"tanya Nara yang masih bisa di dengar oleh Saga
"kalo Saga udah ilfel sama orang, susah buat dia baik sama orang itu"ucap Dava menepak pundak Nara.
Nara menghapus air mata di kedua pipinya, lalu berjalan menuju kelasnya, kenapa mencintainya harus sesakit ini?tanya Nara dalam lubuk hatinya.
* * *
Hai!apa kabar?semoga baik ya:)
Maafin klo gaje
Jangan lupa votee^ω^
KAMU SEDANG MEMBACA
saganara
Teen FictionAku adalah selenophile dan kamu adalah bulan. Tidak ada perasaan yang salah,hanya saja kita yang terlalu berharap pada orang yang salah. Memang sedih bila saling mencintai tapi tak di takdirkan bersama.