pt4

65 8 0
                                    

"Ngghh, berat.... "

Ya Tuhan jahat banget (Name) dikatain berat.

Hokuto terbangun, dengan (Name) yang lagi boboq cantiq yang kayaknya pules banget. Untung tuh air liur nya ngga sampe netes.

Pengen banget bangunin si gadis, tapi Hokuto ngga se kulkas itu.
Ia tersenyum

"Kalau aja aku bisa lihat wajah tidurmu ini setiap pagi"

HAHAHAHA, kamu ngga nyata mas.
Eh maap.
.
.
.
"Gueehhhhkkk, jam berapa ini? "
(Name) kalo ngulet udah kayak gorilla kalo lihat pisang yah permisah--

"Setengah 3, kamu tidur nyenyak banget"
Hokuto mengotak atik HP nya, mungkin dicariin orang rumah dia. Sedangkan si Heroine masih ucek ucek mata agar bisa melihat angkasa. Hayo paham ngga.

(Name) melihat ke arah Hokuto, walaupun keadaan sang cowo sudah bisa dibilang cukup baik. Yah namanya manajer mesti khawatir yak.

"Hokuto-san ngga papa naik taksi sendiri?, sebagai manajer saya bisa lho nemenin anda".

" hahaha. Ngga usah formal banget, kita lagi berduaan gini kan. Lagian aku ngga sendiri nanti ada si 'karyawan' yang aku sendiri ngga tahu namanya siapa haha"

"Ah baik, maaf"
'Lah itu siapa astogeh yang sok 24/7 di sebelahnya teros. Meresahkan'

Mendengar kata 'baik' yang SANGAT FORMAL, Hokuto mengulang kata katanya.
"......Kamu ternyata susah dibilangin kayak si Akehoshi ya? "

(Name) diem aja, si cowo masih ketawa kecil. Seketika image nya Hokuto dimata (Name) sudah beda, dia ngga sedingin dan ngga se sok cool seperti yang (Name) pikirkan sebelumnya.

"Ternyata Hokuto-san orang baik ya"

"Emang selama ini kamu anggap aku orang jahat??!! Astogeh...."

"Y-yaa bukan gitu... Maksudnya--"

Hokuto menghentikan omongan si gadis dengan tatapannya, ia yang sedang dalam posisi duduk itu meraih pucuk kepala sang gadis, dan mebelainya dengan lembut /AHAAYYYY.

"H-hokuto-san?? "

"Hem ngga papa sih, cuma pengen aja"

(Name) membiarkan si cowo membelai kepalanya. Hingga akhirnya ia berhenti.

"Makasih udah mau jadi manajer kita. Aku yakin Anzu pasti segera sembuh"

. .........

"Hokuto-san suka sama Anzu-san kah?? "

"HAHH?!! "

Oke (Name) keceplosan. Ngga papa, Author juga penasaran, soalnya banyak yang nge ship Hokuto ama Anzu :)

"Enggaa!, dia cuma produser kami aja. Aku ngga ada perasaan pribadi ama dia."

"Heemm syukurlah-- eh maksudku 'gitu yaa'! Hehe"

Beberapa menit mereka saling berbagi masalah dan beban hidup, akhirnya karyawan yang sering ama Hokuto dateng ke UKS dengan wajah ngos ngosan nya.

"Hah-- maaf Hokuto-san... Hah, saya- saya ada urusan tambahan. Silahkan.... Hah... Taxi nya sudah datang"

"Ah, biar kubantu Hokuto-san"

(Name) mengemasi buku tulis dan lampiran lampiran kertas yang digunakan oleh Hokuto untuk sekedar nulis melodi acak.

'Heran aku ada yang bisa baca not not begini'

Emang, Author aja heran.

"Makasih, aku pulang duluan, kamu jalan kaki kan? Butuh di anterin ngga?"

"Ah ngga usah"

"Hemm ya sudah"

Hokuto meninggalkan ruang UKS dengan tanganya yang terlambai.

Ketika taxi sudah berjalan.

"SKKSKANSJDNNS, DEMI APA-- TADI ITU BISA DISEBUT KITA 'TIDUR BARENG' NGGA SIH AAAAKSKSNJSKS"

Beri (Name) waktu untuk menggila dulu ya gaes.
.
.
.
"Hayooo yang berduaan di UKS~"
Bestienya (Name) udah siap nggoda (Name) sepanjang malam.

"Diam kamu"








-Manager (Hidaka Hokuto x Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang