SKSKKS PAS (penilaian akhir semester) MINGGU KE DUA GAES. MARI BERJUANG
Yak, mon maap kalo author telat apdet shhshshs IPA sungguh mematikan."Silahkan teh nya~.anggap aja rumah sendiri ya nak Hokuto"
"B-baik"
Ibunya (Name) senyum senyum sendiri lihat anaknya yang terbilang jomblo seumur hidup ini bisa membawa seorang pria tamvan ke rumahnya.Kan langsung direstui.
Kedua duanya sama sama ngga tahu mau bahas apa. Aneh juga kalo Hokuto tiba tiba bilang kalo dia bisa kesini gegara si Akehoshi. Ya semuanya yang disalahin si Akehoshi.
Diem dieman aja sampe bapaknya (Name) pulang.
"Oh? Ada pacarnya (Name)?"
"BUKAN PAK"
"aaa, kukira. Ajakin ngapain gitu kek, kalian disini cuma duduk duduk begitu. Tatap tatapan aja engga. Ya kan nak.... "
"Hokuto, bapak (last name) "
"Nak Hokuto, mohon jaga (Name) mulai dari sekarang ya. Nah sekarang, bapak mau lembur~"
Sang bapak disambut oleh istrinya di ruang keluarga, mereka saling menanyai satu sama lain. Hokuto dan (Name) yang melihatnya sedikit mengerti diri mereka harus apa.
"Hokuto-kun, aku... Minta maaf. Aku tahu seharusnya--"
"Tak apa, lagian aku sudah tahu rumahmu. Aku bisa setiap hari kesini. Yah ketemu sehabis sekolah pun bisa"
Hokuto tersenyum.(Name) juga ikut tersenyum, pangkat manajer beberapa hari lalu akhirnya hanya dia anggap menjadi suatu yang bersifat lebih.
Bukan berarti dia sudah tak bisa bertemu lagi dengan Hokuto.
Yah, walaupun mereka bakal dianggap aneh karena jurusan Akademi dan Idol sungguh lah berbeda.Jangan lupakan bestienya (Name) selalu ada untuk jadi bodyguard ship ini.
"Oh iya, lalu sekarang siapa yang jadi manajer? "
"Hemmm, sepertinya harus menyewa seseorang untuk sementara. Kami belum menemukan siswa dari jurusan akademi yang se mampu kamu"
"Aaa... Kalo dipikir lagi, kenapa Hokuto-kun memilihku? "
"Hem pemasaran~? "
"Banget"
Hokuto menyeruput teh. Diakhiri dengan Semirik nya.
"Karena aku ngga suka, setiap pagi dan sore kamu selalu dikerumuni siswa maupun siswi"
"Bahkan beberapa dari mereka sampai menyentuh tubuhmu"
"Meminta nomor dan hal hal lain yang membuatku muak"Hokuto berhenti setelah melihat wajah (Name) yang kayaknya sama sekali ngga mudeng apa yang Hokuto katakan.
Dasar tidak pekaaa
"Anggap aja untuk melindungi kamu dari pergaulan bebas"
Hokuto berbohong, jelas jelas dirinya sudah tertarik dengan (Name) sebelum itu."Ohhh, kalau begitu Terima kasih. Sekarang.... Mau ikut menjemput adikku? Sepertinya udah jam pulang sekolah nya. "
"Kalo ngga mau bisa tunggu disini--""Ikut, agak horror ditatap orang tuamu dari tadi seperti itu"
Hokuto menunjuk orang tua nya (Name) yang lagi megang kamera dan mencekrik cekrik moment moment langka anaknya berduaan ama cowo."IBU! BAPAA!! "
"Lari pak!!!! "
"Pls-- kurang 1 poto lagi bisa buat album foto sendiri buk! "
.
.
.
Hokuto dan (Name) berjalan bersampingan, mungkin karena kesempitan trotoar bisa membuat tangan mereka bersentuh.Malu woe, jalan bareng.
"Apa perlu ojek onlen? "
Tawar Hokuto yang sepertinya sudah tidak bisa menahan damage 'jalan bareng' ini."Ngga usah, itu sekolahnya"
"..... Deket ternyata"
Mereka memasuki gerbang, di sana banyak sekali murid murid sekolah dasar yang menunggu mereka dijemput orang tua mereka. Tapi insting seorang kakak emang ngga bisa di ragukan.
"Maemunah! "
Iya emang namanya ituಥ‿ಥ"Kakak! Kakak! Lihat Munah beli--"
"Itu siapa...? "
Adiknya, Maemunah, langsung sembunyi di balik kakaknya gegara postur Hokuto lebih tinggi dari kakaknya.
Tenang dek, Hokuto emang tiang listrik."Ini temen sekolah kakak, kak Hokuto namanya"
Hokuto mengangguk."Salam kenal"
Sapa Hokuto.Sang adik kecil hanya mengangguk, masih belum kenal wajar aja.
Tapi Hokuto memanfaatkan kesempatan ini buat lebih deket ama (Name). Ya kalo adik ngga ngerestuin ya bahaya dong."Dik, mau beli permen kapas itu? "
Hokuto nunjuk abang abang permen kapas."Kata ibu itu mahal. Munah ngga dikasih uang sebanyak itu"
Sesuai dugaan, Hokuto mengeluarkan dompetnya, melihat itu (Name) langsung merasa direpotin.
"Ngga usah Hokuto-kun!, nanti ngerepotin"
"Ngga papa, nih sana beli."
Adik Munah ini langsung kek bersinar sinar. Akhirnya dia beli permen kapas pertama kalinya seumur hidup.Hokuto ama (Name) nunggu si Munah di tempat duduk di sebelah pohon.
Rasanya mereka jadi kek pasutri yang lagi nungguin anaknya.Ahayyyy
"Kita jadi kek ibu bapaknya dek Munah ya"
Entah kenapa kalimat itu keluar dari mulutnya Hokuto, yang bilang pun langsung kaget sama kata katanya sendiri."M-maksudku!, i-itu.... "
"Iya yaa, semoga aja hari sepeti itu terjadi, hehe"
Si (Name) senyum, tapi ngga lama dia juga nyadar kalo yang dikatakan nya ini, sama aja kek ngelamar orang nikah."MAKDUDKU-- A-ANU ITU A-ANU"
Dua duanya sama sama merah untuk melanjutkan obrolan.Tak lama, Maemunah akhirnya memotong ke akward an ini.
"Yuk kak!, Munah mau pamer ke ibuk"
"I-iyya ayyo"
.
.
.
Sampai nya di rumah, Munah langsung menerobos menemui ibunya. Hokuto dan (Name) kembali berdua, namun sekarang mereka berada di ruang keluarga.Mau main PS katanya.
"Ngga nyangka (Name) main game"
"Hehe, jangan remehkan saya Hokuto-kun~"
(Name) menjulurkan konsol ke dua untuk Hokuto."Mau main apa? "
Tanya si cowo."TEKKEN"
"Hohohoho berani juga anda"
"Yang pertama menang 10 kali dia pemenangnya""Cuma 10? "
"25 Hokuto-kun~"Akhirnya mereka nge game sampe entah jam berapa.
GAME TEROSSS.
KAMU SEDANG MEMBACA
-Manager (Hidaka Hokuto x Reader)
FanfictionDi Yumenosaki jurusan Akademi, kamu adalah seorang ciwi yang beuhh, pinter cantek, siapa sih yang ngga suka?, bisa bisa kamu nge harem se sekolah, kan mantap. Tapi, ada seorang pria dari jurusan Idol, yang bersikap dingin kepadamu, iya kulkas sebel...