pt5

68 6 0
                                    

(Name) sekarang bertugas untuk nemenin trickstar latihan, emang ngga terlalu sulit tapi-- ya ingatlah bau lelaki di dalam sana sungguh kek ada AC yang digantungin stella 5 bungkus.

Sekarang (Name) sedang dalam perjalanan, dan entah takdir atau apa, dia melihat Isara Mao sedang dengan santai berjalan, mungkin juga ingin menuju ke studio.

"Isara-san, selamat pagi"

"Manager?, pagi. Ingin ke studio? "

"Huum, bareng yuk"

Tanpa persetujuan dari sang cowo, (Name) menyelaraskan jalan nya agar bisa berdampingan dengan Isara.

'LANGKAH PERTAMA UNTUK MENJADI MANAGER, ADALAH DEKAT DENGAN TIM MASING MASING'

(Name) meneriakan dengan keras hasil skenario yang ia bikin tengah malam kemaren.

"Manager, aku denger denger, katanya Manager terkenal di jurusan Akademi? "

"Hem?, ah banyak yang menyebutku terkenal sih, cuman buatku biasa biasa aja"

Apa maksudmu disapa puluhan siswa di pagi hari sambil diteriakin 'nikahin aku kaka~' gitu disebut biasa ajaaa munahhhh?!!!

Menanges Author.

"Heee emang kayak apa sih? "

Pokoknya (Name) criwis criwis (cerewet) disini. Patah jarinya Author kalo mau nulis cerewetanya (Name) yang panjangnya dua paragraf ಥ‿ಥ
.
.
.
"Aaa akhirnya kita sampai"

"Ah Biar aku bukakan Manager"

"Makasih"

Iasara terpesona melihat wajah senyum tulusnya (Name) yang baru pertama kali ini dia lihat.

sedangkan (Name) yang baru masuk studio sudah di sambut oleh tatapan ngga suka dari Hokuto. Ngga cuma (Name) yang dilihatin, si Isara juga iya.

(Name) mulai ada perasaan ngga enak, gimana kalo dia dipecat gegara dia telat dateng. Ya mungkin aja soalnya image nya Hokuto yang kulkas kembali lagi ke pikiranya.

"(Name), nanti setelah selesai latihan tolong tetap disini"

"Baik....... "

"Wahahahaha, sabar ya (Name) "
Sabar gundulmu :)
.
.
.
Latihan selesai, hawa hawa perang udah mulai menumpuk di studio ini.

Hokuto menyandarkan pundaknya ke dinding studio. (Name) bersiap siap mau mengeluarkan kata maafnya. Ya moga dimaafin beneran.

"Hokuto-san, maaf tadi aku--"

"Kamu jalan bareng sama Isara tadi pagi? "

"Eh? "
Wut?

"Aku tanya, kamu jalan bareng ama Isara tadi pagi? "

(Name) buffering, Author jugak.
Kukira (Name) mau dipecat gegara dia telat hiks.
Ternyata eh ternyata, hanya kecemburuan.

"Y-yaa.... Iya"

"Dan kamu tadi mengulang lagi bahasa formal mu, memanggilku 'Hokuto-san padahal kita sedang berduaan seperti di UKS kemaren"

'eh-- emang kamu kemarin bilang buat ngga manggil kamu pake sebutan -san? '

(Name) sekarang menangis dalam hati, yang hanya bisa ia lakukan hanya meng iyakan perkataan ya Hokuto.

(Name) diem aja, ngga tahu mau jawab apa.

"Hahhh.... Dengar ini "
"Kalo kamu merasa se sendiri itu, kamu bisa telefon aku. Aku akan ada buatmu. Setiap pagi, ayo jalan bareng ke studio. Aku mau peduli sama kamu.... Tapi aku juga mau kamu, buat sedikit melihatku lebih..... "
"Ghhhh... Aku ngomong apa sih"

Hokuto sekarang ngga bisa lihat ke wajah (Name), ia menenggelamkan wajahnya pada pundaknya sendiri.

(Name) entah kenapa bisa tersenyum. Tumben nih anak ngga salting.

Ia berjalan mendekati Hokuto, dan meraih kepala si cowo. Membelainya seperti yang dilakukan Hokuto ke (Name) kemaren di UKS.

"Ngapain? "

"Hehe, Ngga papa, cuma pengen aja"
"Yosh yosh"

"(Name) "

"Hem? "

"Mau jalan bareng weekend ini? "

( ͡°³ ͡°)-wajah Author saat ini

















-Manager (Hidaka Hokuto x Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang