17. | Kecelakaan.

112 28 13
                                    

-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------

Suara berisik knalpot motor saling bersautan, ada beberapa gerombolan orang orang yang tengah berada dijalan yang cukup sepi namun juga ada beberapa anak cewek yang ada ditempat itu.

Disana, alex, reno arkan tak ketinggalan.

Arkan memang tak menyukai aksi teman temanya, diapun tak pernah melakukan balab liar yang dilakukan reno maupun al dia hanya menjaga, karna terkadang reno maupun alex sering kali bertengkar ditempat itu dengan geng lainya, dia sebagai sahabat yang paling dekat dengan keduanya tentu saja menjadi penengah.

Al tengah berada didekat garis start disampingnya ada sekolah lain yang menjadi lawan mainya, keduanya saling lempar pandangan sama sama meremehkan dan sok berkuasa, hingga kemudian keduanya memakai helmnya.

Lawan mainya bukan hanya kali ini bertanding denganya, namun selalu kalah dari alex hingga membuat alex tak terlalu membuang tenaga untuk meladeni aksi lawan mainya karna dia selalu menjadi pemenangnya.

Ditengah jalan ada seorang cewek berpakaian mini yang memegang sebuah kain, lalu ketika cewek itu mengakhiri hitungannya dan melempar kain merah itu al maupun lawan mainya melunjur bebas dengan motor sportnya.

Suara teriakan saling meneriaki nama bersautan, hingga suara motor keduanya tak terdengar ditelan gelapnya malam karna melalui rute yang ditetapkan.

--------

Rachel membolak balikkan tubuhnya, hingga ketika merasa tak nyaman ditubuhnya dia membuka mata, menghela nafas lalu melirik jam yang menggantung didinding kamarnya.

Jam menunjukan angka 11 malam, dan dia sangat benci kebiasaannya ini, yaitu makan tengah malam, dia memang sering makan malam, jika semua orang sudah tertidur, jika diajak makan malam sang mama dia tak mau karna memang tak terbiasa, dan juga masih kenyang.

Namun dia tak suka disaat seperti ini, hari ini mamanya ikut sang papa untuk menghadiri pernikahan atasanya, dan mengharuskan untuk menginap karna lokasinya begitu jauh.

Dan lebih konyolnya lagi, dia tak bisa memasak, jika biasanya sang mama selalu menyisihkan makanannya dan nantinya dia akan memanaskanya saja, kali ini tidak.

Sang mama lupa, dan kali ini dia kebingungan.

Dengan rasa malas, bercampur lapar rachel turun dari ranjang dan berjalan menuju dapur mencari apa saja yang setidaknya bisa untuk mengganjal perutnya sampai pagi tiba.

Namun ketika membuka kulkas, dia hanya menemukan telur dan sayur sayuran semacamnya, dia sangat merutuki sifatnya yang tak bisa memasak, karna belum meminta sang mama untuk mengajarkanya.

Dia memang bisa memasak mie, namun stok mie ternyata kosong.

Rachel menghela nafas, menjepit rambutnya yang semula tergerai dijepit menjadi satu keatas.

Don't PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang