Membaik.

5.3K 263 3
                                    




Sudah lewat satu bulan sejak Kanaya memilih resign dari perusahaan. Kini, wanita itu disibukkan dengan urusan-urusan butik Kirana yang memang diakuinya sangat padat.

Dari mulai berangkat bersama ke butik, menemui klien, melatih beberapa karyawan baru, mensurvei ruko untuk cabang kedua, sampai menilik rancangan-rancangan baru yang akan siap dipajang di etalase butik untuk besok.

Kanaya benar-benar disibukkan dengan rutinitas barunya. Tak butuh waktu lama untuk dirinya beradaptasi dan paham akan seluk-beluk dunia perbutikkan.

Kanaya juga dipercayakan sebagai tangan kanan mamanya sendiri, yaitu Kirana. Mereka berdua selalu berbagi tugas agar tidak kewalahan mengurus segala hal. Namun Kanaya bersyukur, dalam bulan pertamanya ini Kanaya sangat bisa mengatasi urusan butik dengan baik dan lancar.

Kanaya medudukkan tubuhnya dikursi putar yang berada diruangan Kirana. Wanita itu benar-benar kelelahan karena baru selesai mengurus banyak hal.

Untung saja, sedikit kebebasan bisa dirasakannya ketika bekerja dibutik. Seperti saat ini, walau kecapean berdiri selama berjam-jam, kaki Kanaya tetap merasa nyaman karena bisa memakai sandal. Berbeda ketika bekerja dikantor. Walau sudah sangat capek, wanita itu tidak bisa melepaskan heelsnya.

Ting!

Notifikasi pesan pun muncul di layar ponsel Kanaya. Untuk beberapa saat, Ia meringis menatap benda pipih itu. Bisa-bisanya Kanaya minta resign setelah dibelikan ponsel keluaran terbaru yang lagi hot-hotnya dikalangan pergengsian masyarakat itu.

Padahal ia sudah pernah ingin mengembalikannya pada Rendra ketika mengemasi barang-barangnya dimeja. Tapi pria itu menolak dengan keras. Kan sudah dia bilang ponsel itu sebagai hadiah untuk pacarnya. Itulah alasan yang digunakan Rendra agar Kanaya bisa terus menggunakan ponselnya.

WANITA KARIR GROUP

Laras : Nay, kerjaan lo di butik udah beres?

Kanaya tersenyum membacanya. Pasti mereka akan mengajaknya ketemuan atau sekedar makan siang bersama. Setelah kepergiannya dari kantor, memang ada sedikit cek-cok dengan para sahabatnya itu.

Bahkan mereka sempat merajuk pada Kanaya selama beberapa saat. Namun melihat Kanaya yang selalu berusaha keras menunjukkan bahwa waktunya bisa lebih banyak untuk mereka selama kerja di butik, para sahabatnya itu pun luluh dan mulai bisa menerima kenyataan Kanaya tidak bekerja lagi bersama mereka.

Kanaya : udah. Ini juga lagi jam makan siang ya? Ketemuan yuk. Gue traktir.

Mila : widih, asik banget ga tuh ditraktir pemilik butik.

Nanda : wah, boleh-boleh. Duit gue juga lagi menipis nih.

Wulan : asik! Dimana Nay?

Kanaya : terserah kalian aja.

Laras : yaudah di cafe dekat kantor aja mau ga? Yang baru buka itu.

Kanaya : yang di bagian mana tuh Ras?

Laras : yang dibelakang kantor, Nay. Namanya Euphoria cafe.

Kanaya : oke. Ini gue udah mau otw.

Yanti : siap! See you,


****


Sesampainya ditempat yang Laras maksud, kini mereka sudah menempati salah satu meja yang berada dipaling pojok bagian depan cafe. Mereka sengaja memilih tempat itu karena spotnya terlihat nyaman dan bagus untuk foto-foto.

BOSS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang