4.

1K 176 8
                                    

Ini sudah waktunya diadakan rapat Bonten. Kau juga sudah menyiapkan dirimu matang-matang sebelumnya.

Kau berjalan dengan santai menuju ruang eksekusi, kau juga melihat ada beberapa orang berjalan ke arah yang sama denganmu.

"Mereka semua memiliki tatto disekitar tubuhnya, kalau aku nanti akan dibagian mana ya???"
Kau bergumam sambil berjalan menuju ruang rapat.

Bruk.

Kau terus-terusan berpikir sampai tak sadar menabrak seseorang.

"Ugh, maaf aku tidak-"
Kau melihat kearahnya, itu Haitani Ran.

"Untung mood ku sedang baik hari ini, hati-hati kalau berjalan."

"Ah- ya maafkan aku."
Ia tidak menggubris ucapan mu lalu langsung pergi begitu saja, kau juga ikut berjalan dibelakangnya karena sepertinya kalian akan ke arah yang sama.

Selama itu tidak ada pembicaraan antara kalian berdua, sampai akhirnya kalian sampai di ruang eksekusi. Ran membuka pintu, semua anggota mulai memberi hormat padanya. Kau yang cuma mengikuti dibelakangnya hanya bisa terkejut.

"Astaga, untung jantungku tidak copot."
Kau mengelus-elus dadamu.

Sedetik kemudian Ran mulai merangkul pinggangmu lalu berjalan masuk kedalam. Kau menengok kearahnya dengan tatapan bingung yang hanya dibalas senyuman olehnya.

Didalam sana sudah ada petinggi yang lain, terutama Kakucho Hitto, Haitani Rindou, Kokonoi Hajime, Akashi Takeomi, Mochizuki Kanji.

Kau yang seharusnya berdiri bersama bawahan, sekarang justru berdiri disamping para petinggi-petinggi Bonten. Jantungmu berdetak lumayan cepat saat ini, karena hampir seluruh mata memandang kearahmu tidak terkecuali para petinggi-petinggi.

"Siapa dia Ran?" Tanya salah satu dari mereka, Akashi Takeomi.

"Hmm? Dia orang baru kita."

"Kalian cukup dekat satu sama lain, kau mengenalnya sebelumnya?"

"Tidak."

"Lalu? Kenapa dia berdiri bersama kita?"

"Karena dia satu-satunya wanita disini. Jangan samakan derajatnya dengan para bawahan-bawahan bodoh kita."
Kau menengok kearahnya sambil tersenyum berterima kasih, ia juga membalas senyummu.

Selang beberapa menit pemimpin organisasi ini datang bersama orang kepercayaanya. Sano Manjirou dan Sanzu Haruchiyo. Semua orang membungkukkan bandannya hormat, kau yang melihat mereka semua juga mulai membungkukkan badan.


⚠️TRIGGER WARNING ⚠️ : MENGANDUNG KEKERASAN & PEMBUNUHAN.


"Penghianat bertebaran lagi diantara kita."

"Dasar para anjing bodoh, kalian masuk kesini hanya untuk dibunuh? HAHAHAHAHA!"

Pria itu, Sanzu Haruchiyo mulai berjalan ke barisan para bawahan, lalu mulai menembak dan membunuh orang-orang yang sudah diduga sebagai penghianat Bonten.
Dia melakukan nya sambil tertawa keras tiap mengambil jiwa orang-orang itu.

"Cukup, Sanzu." Si bos memerintah. Yang diperintahkan langsung menghentikan kegiatannya dengan muka kecewa.

"Kenapa bos? Padahal  tinggal 1 orang lagi."

"Hanya tersisa 1 dan aku ingin kau yang membunuhnya." Ucap si bos dengan jarinya yang menunjuk padamu. Kau tersenyum bahagia karena akhirnya mendapat kesempatan untuk membunuh lagi.

"Baik bos."
Kau berjalan kearah si penghianat yang bersebelahan dengan Santai Haruchiyo.

Tidak ingin buang waktu lama kau mengeluarkan katana yang tersimpan dibalik punggungmu lalu mulai menyerang si penghianat dengan ganas. Sanzu yang melihat nya membulatkan matanya. Caranya dalam menggunakan katana sangat lincah, membuatnya teringat pada seseorang tapi ia masih lupa siapa orang itu.

"Semoga surga adalah tempat kembali mu."
Kau berbicara di telinga nya sebelum memenggal kepala nya.
Sekali tebasan mampu membuat kepala itu terbelah dari tubuhnya. Darah bercucuran dan muncrat ke pakaian dan juga wajahmu.

Kau memundurkan langkahmu sambil memasukkan kembali katana mu.
Semua orang disana terkejut tak terkecuali Sano Manjirou, sang pemimpin.


TBC.

Bad Romance [ Bonten x fem!reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang