"Dimana aku?"
Akhirnya orang ini bangun juga, sedari tadi kau membangunkannya tetapi tak kunjung membuka matanya.
"Di kamar ku."
Kau menjawab pertanyaannya barusan."Sia—HAH KENAPA AKU DIKAMARMU?"
Dia berteriak dengan segera membangkitkan diri dari kasur."Tanyakan pada dirimu sendiri."
"Kau? Apa yang kau lakukan padaku hah? Mencoba memberiku obat tidur kah?"
"Eh bocah freak, jangan menuduh orang sembarangan ya."
"Tapi kenapa aku—"
"Udah diam, jangan berisik. Mending keluar sana."
"Siapa kau menyuruh ku begitu?"
"Memang kenapa? Gak suka? Orang ini kamarku."
"Jangan main-main dengan ku ya."
"Aku tidak pernah main ma—"
"Woy!"
Seseorang menghentikan pertengkaran kalian berdua, dirinya berdiri di ambang pintu kamarmu dengan sorot matanya yang masih mengantuk namun masih mencoba untuk tetap terjaga. Itu Haitani Rindou."Kenapa dia berada di kamarmu?"
"Tanyakan padanya mengapa ia kesini dan tertidur sewaktu ia mabuk."
"Hah?"
"Hah hoh hah hoh, keluar sana aku pusing."
Ucapmu sambil mendorong punggunya keluar kamar, yang didorong baru ingin protes tapi kau langsung menutup pintu secara kasar.Ekspresi Hana saat ini :
———Kini di kamarmu tersisa kau sendiri dan Rindou.
Ia menatapmu dengan perasaan bingung."Kenapa dia sangat berani dengan kami para petinggi."
Begitu batinnya.Kau merebahkan dirimu dikasur, lupa kalau ada sosok lain selain dirimu sendiri disini.
"Oh ya, aku lupa kau boleh keluar pintunya tidak aku kunci."
Dia masih tak bergeming dan tetap menatapmu tajam."Kenapa? Apa aku berbuat sal—"
Tiba-tiba ia naik ke kasurmu lalu mengunci pergerakan tubuhmu dengan memegang erat kedua tanganmu. Ia kini tepat berada diatasmu, nafasnya pun bisa kau rasakan karena jarak kalian yang begitu dekat. Ia menatapmu begitu lekat, kau mengalihkan pandangan darinya. Tapi dagu mu dipegang dan diarahkan untuk menatapnya lagi.
"Ada apa?"
"Aku tidak tahu kalau ada wanita pemberani juga menyebalkan seperti mu."
"Aku anggap itu pujian."
Sesaat setelahnya ia tersenyum, walau sedikit terlihat menyeramkan bagimu.
"Cantik ya ternyata."
Kau mengalihkan pandangan dengan wajah cemberut karena pipi mu yang memerah. Yang melihat malah tertawa kecil."Minggir, aku mau mandi."
"Bersamaku?"
"Tidak mau."
Rindou hanya tertawa renyah mendengarnya. Akhirnya ia menyingkirkan tubuhnya dari hadapanmu. Kau bisa bernafas lega.
"Jangan mau ya kalau di ajak ngapa-ngapain sama Sanzu, kalau mau maka denganku saja."
"Tentu saja."
"Benarkah? Ayo makan malam bersama malam ini."
"Kau menawariku?"
"Menurutmu?"
"Baiklah, aku terima tawarannya."
"Aku jemput pukul 8 malam, harus sudah siap dan jangan buat aku menunggu."
Kau hanya mengangguk dan mengiyakan ucapannya.
"Jangan cantik-cantik."
"Emang kenapa?"
"Nanti aku pingsan ditempat."
"Alay."
Pagi itu hari dihiasi oleh tawa canda kalian berdua.To be continued.
Mengmaaf baru bisa update karena nyelesain book sebelah dan w frustasi mikirin ide.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Romance [ Bonten x fem!reader ]
FanfictionTentang Akaza Hana, seorang wanita keturunan mantan mafia terbesar di Jepang yang mencoba masuk ke organisasi penguasa Jepang paling ditakuti di masa kini, Bonten. !WARNING! -Mengandung beberapa spoiler manga tokyo revengers. -Rate 15+ ( reader plea...