10.

1K 150 3
                                    

"Keluar, aku didepan."

Melihat pesan masuk membuat kau segera bergegas turun dari gedung dan melihat Rindou sudah bersiap dengan mobil mewahnya disana. "Cantik."  kata itu yang pertama kali ia ucapkan waktu melihat mu.
Kau menghampirinya, dia membuka pintu mobil untuk mu, kau berterima kasih setelahnya dia sendiri yang masuk kedalam mobil.

Selama perjalanan hanya hening menemani, tidak ada satu pun yang memulai pembicaraan hingga akhirnya kau muak dan mulai basa-basi menanyakan sesuatu padanya.

"Kita mau kemana?"

"Makan."

Kau tidak menjawab lagi setelahnya, hanya sekedar begitu pembicaraan antara kalian.


Akhirnya kalian sampai ditujuan, ini sebuah restoran mahal yang mungkin pernah kau kunjungi sebelumnya, tetapi tidak ingin kembali lagi kesana. Ya walaupun makanannya enak tetapi harga nya yang amat gila.

Rindou mulai melangkahkan kaki masuk ke sana seakan melupakanmu. Kau mempercepat langkahmu untuk menyusulnya lalu memeluk sebelah tangannya. Si Haitani nomor 2 hanya menyunggingkan senyumnya.


"Jangan tinggalin."

———



"Rin, aku mau ke toilet sebentar."

Perkataanmu hanya dibalas anggukan olehnya. Kau langsung bergegas menuju toilet, sejujurnya bukan karena apa-apa kau pergi ke toilet hanya saja merasa gugup berada dekat dengannya.

Setelah mengambil nafas dan mencuci muka di toilet kau keluar dari toilet tetapi ada laki-laki mencegahmu untuk melangkah lagi.

"Halo nona, bisa kita berbicara sebentar?"

"Tidak."

"Aku belum pernah ditolak wanita sebelumnya, kau membuatku tertarik."

"Minggir."

Kau mencoba menerobosnya tetapi tangannya malah meraih pinggul mu lalu mendekatkan dirimu ke tubuhnya yang membuatmu terkejut lalu langsung mendorong tubuhnya menjauh darimu.

"Brengsek apa-apaan."

Kau mengumpatinya berbagai kata-kata kasar tapi tidak membuat lelaki itu menyerah sampai akhirnya kau benar-benar menerobos nya tetapi lelaki itu menarik tanganmu lalu seenaknya mencium mu.

Kau segera menjauh darinya, belum sempat ingin melawan tiba-tiba Rin datang lalu langsung menembak perut orang itu, membuat orang tadi terjatuh tetapi belum kehilangan kesadarannya karena peluru tidak mengenai titik sensitif.

Rin menarik tanganmu keluar dari sana lalu memasukkanmu kedalam mobilnya secara kasar.
Kau sedikit meringis kesakitan karena tangan mu sedikit tergores pintu mobil karena perlakuan Rin.


Di perjalanan Rin memasang wajah kesal nya tanpa menatapmu walau sedetik. Kau yang merasa bersalah mencoba meluluhkannya.

"Maaf ya."

Rindou mulai menengok dan menatapmu dengan mengerutkan alisnya.

"Untuk apa?"

"Udah ngancurin makan malam kita."
Ucapmu dengan mengerucutkan bibir, merasa bersalah.

"Gak perlu minta maaf, kita bisa makan bareng lagi kapan-kapan."

"Serius nih, gak marah?"

Pertanyaan mu hanya dibalas anggukan singkat olehnya, kau jadi makin merasa bersalah.


"Tadi dia mencium mu?"

Kau hanya mengangguk sebagai jawaban, Rindou mendecakkan lidahnya.

"Aku juga tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba datang dan berada di depan ku lalu memberontak agar aku ikut bersamanya."

"Apa aku juga boleh mencium mu?"

"Hmm, boleh tidak ya?"

Kau memasang pose berfikir yang membuat Rindou terkekeh gemas.

"Boleh dong."

Jawabmu, Rindou yang tadinya memasang wajah kesalnya sekarang tergantikan menjadi wajah senangnya.

Akhirnya kalian sampai lagi si markas, seperti biasa gedung itu selalu terlihat sepi. Karena takut kegelapan kau memeluk tangan Rindou sambil terus mendekatkan diri mu padanya.

"Gimana nih cium nya, apa aku dapat izin?"

Kau terkekeh, lalu menutup mata nya dengan tanganmu lalu mulai mengecup bibirnya selama beberapa detik.

"Sudah kan?"

Rindou menyunggingkan senyumnya, lalu mengacak rambutmu perlahan.

"Ayo ke kamar mu, aku antar."









To Be Continued.

kalian sadar gak sih kita tuh gak bakal liat manga panel Bonten lagi buat chapter kedepannya tapi semoga aja ada ya please ken wakui i beg u

Btw HAITANI RINDOU🛐🛐🛐🛐🛐🛐🛐🛐🛐


Bad Romance [ Bonten x fem!reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang