"Ini anak-anak pada kenapa sih? Dari tadi liatin gue mulu. Iya tau gue cantik, gak usah sampe segitunya."
"Masih punya muka juga lo?" - Ara.
"Apaan sih? Nih muka gue gak kemana-mana dari kemaren!"
"Gak punya malu lo?" - Ara.
"Hah? Lo gak salah nanya kayak gitu? Harusnya gue yang nanya, masih gak punya malu lo? Lo pikir gue gak tau, lo kemaren habis godain ketos kan?"
"Lo lebih baik gak tau malu! Minjem celana ke cowok terus," - Ara.
"Sstt! Kira-kira bener gak ya kalo kemaren lo ditolak mentah-mentah sama ketos kita? Kasian ya," gue ketawa.
"Lo!" - Ara.
"Oy!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini dia nih. Gak cewenya, gak cowonya sama aja" - Ara.
"Bisa lo jelasin gak maksud lo barusan tuh apa?" - Han.
"Ya lo pikir aja, ngapain cowo minjemin celana ke cewenya? Terus dicuciin lagi, apalagi kalo bukan habis macem-macem?" - Ara.
"Kayaknya percuma ya lo dateng ke sekolah. Badan sama jiwa lo doang yang belajar, tapi otak lo gak" - Han.
"Lo!" - Ara.
"Gue minjemin dia celana karena gue mau boncengin dia pake motor, lagian gue minjeminnya di parkiran kok. Anak-anak yang kebetulan lewat juga tau kok," - Han.
"Halah paling juga," - Ara.
"Lo bisa cek CCTV parkiran, lagian lo kepo banget sama urusannya Vinny. Emang lo siapa? Maknya? Bapaknya?" - Han.
"Gue," - Ara.
"Cabut," - Han.
"Gue yakin lo berdua," - Ara.
"CABUT!" - Han.
"Awas ya lo!" Ara pergi.
"Han."
"Lo gak papa?" - Han.
"Gak papa, thanks ya" gue senyum.
"Soal," - Han.
"Beneran gue gak sengaja ngirim chat itu ke group OSIS, habis chat lo sama chat group itu tuh posisinya atas bawah. Gue yang teledor karena gak liat dulu sebelum ngirim chatnya, gue minta maaf."
"Gue bukan mau bahas soal itu," - Han.
"Terus?"
"Soal barusan. Kalo misalnya dia gangguin lo lagi, jangan sungkan buat bilang sama gue" - Han.
"Dia gak bakal berani gangguin gue lagi, tapi thanks buat tawarannya."
