22. Verontschuldiging

37 4 0
                                    

22. Permintaan maaf

Dengan perasaan kalut Kayla berjalan memasuki rumah besar dan mewah Aiden Fahrenheit Jaswara .
Berjalan pelan dan mengetuk pintu yang ternyata ada bell .

Tringggg tringggg

" Sebentar " teriak wanita paruh baya dari dalam .

" Eh cari siapa ya " tanya wanita tersebut .

Kayla tersadar dari lamunannya dan tersenyum tipis .

" Saya cari Tante Widi Vierra " ucap Kayla pelan .

" Cari saya ada apa ya " tanya Widi .

" Emm saya mau bicara sebentar soal Aiden " ucap Kayla .

Widi tersenyum apa gadis ini pacar anaknya .

" Aduh Tante sampe lupa suruh kamu masuk , ayo masuk kita bicara didalam ngga enak diluar nanti tetangga nguping " ucap Widi tersenyum kecil .

Kayla tertawa pelan mana mungkin terlebih jarak antara samping rumah dan pagar saja cukup jauh mengingat besar rumah .

" Duduk dulu sebentar saya ambil minum " ucap Widi .

" Ngga usah tante saya cuma sebentar " cegah Kayla .

" Iya sebentar , sebentar duduk dulu terus bicara sampai tenggorokan terasa kaya di Mesir " ucap Widi .

" Ngga usah malu kamu kan pakai baju " ucap Widi .

Kayla mengumpulkan niatnya entah respon apa yang akan di beri belakang yang penting dirinya sudah mau mengungkapkan .

" Tante maafin saya sebelum malam kecelakaan Aiden dan saya pergi jalan , gara gara Aiden hendak membelikan saya boneka Aiden .... " Ucap Kayla terhenti .

Widi menaruh jarinya dimulut Kayla seakan menyuruhnya berhenti .

" Berhenti merasa bersalah sini lihat Tante , jangan paksa dirimu untuk merasakan rasa bersalah , karena apa ? "

" Karena apa Tante ? "

" Karena Tante juga salah kenapa Tante biarkan dia pergi padahal keadaanya belum pulih " ucap Widi .

" Aiden sakit " tanya Kayla pelan .

" Ya kamu ga tau " tanya Widi pelan .

Kayla menggeleng ngelengkan kepalanya tidak tau . Selama ini Aiden selalu terlihat sehat bahkan selalu bahagia .

" Mungkin Aiden ngga mau kamu terbebani dengan masalahnya " ucap Widi .

" Tapi kenapa ? " Tanya Kayla .

" Semua orang mempunyai privasi daoam hidup , saya saja ngga tau loh Aiden punya pacar " ucap Widi .

" Saya hanya teman Aiden tente " ucap Kayla .

" Saya kira kamu pacarnya maaf ya " ucap Widi .

" Tidak apa apa , jadi pada saat itu Aiden sedang sakit " tanya Kayla .

" Iya jangan merasa bersalah lagi ya , kalau kamu kaya gini terus menyiksa batin dan perasaan kondisi mental kamu terganggu " ucap Widi .

Sebagai ibu Widi bisa merasakan betapa tertekannya gadis dihadapannya . Mata selalu jujur ketika mulut berbohong itulah mengapa wanita saat menangis selalu menutup mulutnya .

" Kamu tau sebelum dia pergi dia seharusnya terapi tapi dia anak nakal yang tak mau mendengarkan ucapan saya jadi dia pergi " ucap Widi .

" Apa yang kamu mau cerita kan saja sama saya " ucap Widi .

Kayla menatap Widi ragu baginya sulit untuk mengungkapkan perasaannya . Kayla menatap ketulusan di kedua matanya beruntung sekali Aiden mempunyai ibu seperti Widi .

" Panggil saja mama " ucap Widi .

" Saya selalu merasa terkekang padahal orang tua saya tak pernah mengekang saya , orang tua saya juga selalu membandingkan saya dengan orang lain dan lebih mementingkan uang "

" Saya selalu mendengar pertengkaran mereka dan ketika ada saya mereka berpura pura bahagia "

" Mama saya selalu baik ketika menginginkan uang saya saja , mama juga selalu menyindir saat tidak bisa menyapu membersihkan rumah apalah padahal saya seringkali membersihkan rumah "

" Dan jujur saja saya tidak bisa memasak namun mama selalu membandingkan saya dengan Gina sepupu saya , Gina gadis pintar dalam segala hal berbeda dengan saya "

" Saya tidak bisa apa apa selama sekolah saya tidak mengikuti ekskul apapun "

" Saya merasa Gina itu anak kedua orang tua saya, sedangkan saya anak yang ngga jelas "

" Sakit ketika orang tua saya tak dapat menghargai keberadaan saya "

" Sakit ketika melihat orang tua lain bangga anaknya mendapatkan nilai bagus ya walapun tak mendapat peringkat "

" Sakit ketika saya melihat orang lain bisa akur dan hidup rukun bersama keluarga nya "

" Sakit ketika saya harus menerima kenyataan bahwa saya anak yang tak pernah mereka harapkan "

" Setiap malam saya hanya bisa berdoa agar Tuhan mau memberi kebahagiaan walaupun hanya sebentar "

" Semuanya berjalan lancar hingga akhirnya kebahagiaan itu hilang di ambil Tuhan " ucap Kayla .

Dalam hatinya Kayla juga merasa masih ada yang ingin dirinya bicarakan namun takut , takut dirinya semakin tak terkendali .

Semakin jauh bercerita hingga lupa dirinya siapa . Tak pantas jika dirinya membicarakan aib orang tua .

" Kayla harus kuat , jadikan pelajaran ketika bahwa ketika besar nanti Kayla jangan menjadi seperti orang tua key , key harus bisa menjadi orang tua adil , baik " ucap Widi .

" Menjadi orang tua juga sulit lohh "

Kayla menoleh menatap Widi seakan bertanya sulit kenapa ?

" Sulitnya kamu harus bisa berbuat adil , menyembunyikan luka dibalik tawa , rela melakukan apapun demi melakukan kebahagiaan anaknya , menghabiskan segala hal agar sang anak tertawa walaupun pelan "

" Kamu juga harus tau banyak orang tua yang mau anaknya bahagia namun caranya saja yang salah , mengekang mereka , dan membuat mental mereka terguncang "

" Seberapa kaya , hebat , baik , adil pasti orang tua mau anaknya yang terbaik walapun cara mendidik mereka salah " ucap Widi .

Widi menoleh kearah Kayla gadis itu tertidur mungkin karena terlalu lama menangis .

" Semangat sayang masih ada orang yang sayang kamu , cobalah buka hati dan matamu walapun suatu saat kamu akan merasakan kecewa " ucap Widi .

Wanita paruh baya itu membenarkan posisi tidur Kayla takutnya saat terbangun merasakan sakit karena tidurnya tidak nyaman .

" Orang tua dan anak keduanya saling berseteru hebat hingga akhirnya mereka berpisah saling menyalahkan dan pada akhirnya semuanya menjadi penyesalan " ucap Widi .

Widi membuka laptopnya menyusuri tentang kesehatan mental anak remaja . Sekarang hanya Karina anaknya dan gadis di hadapannya .

Sebisa mungkin Widi menjadi orang tua baik walaupun ada kecewa saat anak membuat luka besar di hatinya .

Semakin beranjak dewasa banyak tantangan yang harus dilewati .

Teman menghilangkan bak air mandi , sahabat menghianatinya , keluarga mengekangnya semua berjalan bagian air mengalir tanpa henti .

Hati sudah memberontak frustasi , batin lelah bertengkar dengan pikiran , tubuh merasa sering leleh karena berjalan dan masalah yang tak kunjung pergi dari kehidupannya .

Janjiku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang