0,3

489 72 3
                                    

Mommy, I'm home!”

Seruan Jelova tampak tak menimbulkan banyak efek di rumah besar bertingkat dengan cat luar oren itu. Merasa aneh dengan suasana rumah yang sepi itu, Jelova pun tetap berjalan masuk dan mengecek setiap ruangan di seluruh rumah. Mulai dari ruang tamu, ruang tengah, ruang makan, dapur, kamar mandi, halaman belakang, ruang cuci, kamar tamu, garasi, kamar utama, hingga gudang pun ia sambangi. Nihil.

“Kemana dah ni orang-orang,” herannya.

Bertepatan dengan itu, ponselnya yang berada di dalam genggamannya berbunyi dengan nyaring.

Ting!

Istrinya Dad👹
|Last seen 16.28|

Kak, siapin teh sm cemilan, tmn
mommy mau ke rumah🙂
Km jg mandi, ntar mommy bawain
cogan 😘😘

Dahinya mengernyit kala membaca pesan dari mommy nya. Apa apaan bawa cogan? Emang Jelova cewek apaan pake dibawain cowok segala?

Tapi memang selama 6 bulan pacaran, Jelova belum pernah mengenalkan Marka ke orang rumah, dan lagi, Marka tidak pernah mengantar atau menjemputnya ke sekolah. Dulu cowok itu memang sempat menawarkan, namun dia menolak dan memilih pulang pergi nebeng Milan yang rumahnya dekat dengannya. Cuma berjarak 6 rumah.

“Anjring lah, pasti mommy ngira gue jomblo!” gerutunya kemudian beranjak dari sofa ruang tengah dan mematikan TV sebelum akhirnya pergi mandi. Ia bertekat akan mengenalkan Marka nanti pada Mommy nya.

Setengah jam berlalu, Jelova selesai dengan acara mandinya. Masih dengan bath robe dan handuk menyelimuti kepalanya, ia turun ke dapur, berniat membuat minuman dan menyiapkan makanan kecil sepertu kata Maura — aka mommy nya.

Ia tengah mengaduk teh dalam poci ketika sebuah suara asing masuk ke indra pendengarannya. “Pake baju dulu, kamu ga malu apa kalau pakai begituan di depan saya?”

Tentu saja Jelova tersentak dan berbalik menghadap ke sumber suara tadi. Matanya membulat sempurna, ia dengan gesit mengambil spatula kesayangan Maura dan memukulkannya ke kepala laki laki asing itu sambil berteriak heboh.

“MALING YA LO! MALING KAN! NGAKU GA LO! NGAKU! MALIING! DADDY ADA MALING DAD! WOY PADA KEMANA SIH ANJRING! MALING INI MALING!”

“Aduh! Aduh! Kamu ini apa apaan? Saya bukan maling! Mana ada maling ganteng kaya saya! Aduh! Jangan pukulin saya!”

Beberapa detik kemudian beberapa orang menghampiri kedua orang itu. Satu di antaranya adalah mommy nya.

“YA AMPUN, KAREN! ADUH, JANGAN PUKULIN CALON MANTU MOMMY DONG! AIH, PUNYA ANAK SATU AJA BENTUKANNYA KAYA GINI,” sembur Maura.

Jelova langsung berhenti memukulkan spatula pada lelaki tersebut. Wajahnya cengo. Mulutnya jatuh mendengar kata kata Maura. Dua orang lainnya hanya diam mematung melihat perseteruan itu.

“HAAH?! APA MOM? CALON MANTU?”

Maura menarik lelaki itu kemudian dengan wajah bersalah, “Aduh, nak. Maafin anak tante ya, emang brutal gitu anaknya. Maklum dulu suka kabur kalo diajak ke kebun binatang.”

[✓] How To Be A Couple GoalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang