08 › unexpected misunderstanding, invites farewell

1K 154 3
                                    

sidersnya rame banget 😡😓

ㅡsungchan && renjunㅡ

Sungchan membuka lembaran lembaran potret yang diambil dari rekaman cctv lalu lintas, terlihat jelas mobil BMW sesuai data yang tertera sebelumnya. Lebih tepatnya itu mobil yang memang dibeli atas nama Sungchan tahun lalu namun untuk digunakan sebagai fasilitas pribadi undermask unit China.

"hyung, ini mobilㅡ"

"iya itu mobilmu, tertera jelas didata bukan? kau ingin menjelaskan apalagi pada kami?" sela Hendery mulai memojokkan Sungchan, "kau sengaja melakukan ini?"

lantas pertanyaan memojokkan dari Hendery membuat Sungchan menoleh kearah Hendery. "apa katamu, hyung? sengaja?" tanya Sungchan.

"ya.. kau sengaja merencanakan pembunuhan kedua orang tuaku, kan?"

"tidak, untuk apa aku melakukan itu? apa aku gila?" sanggah Sungchan, "hyung dengarkan aku dulu."

Hendery menatap sejenak lalu mengalihkan tatapan jenggahnya.

"aku tidak pernah berniat membunuh baba dan mama." sanggah Sungchan.

"lalu? mobil itu milikmu!"

Sungchan mengangguk tanda membenarkan seruan Haechan, "tapi mobil itu digunakan undermask untuk melakukan pekerjaan."

"pekerjaan membunuh?!" sambar Hendery.

"gege?" panggil Renjun pelan dari arah tangga telak mengalihkan atensi ketiga pria tengah beradu argumentasi.

Hendery menatap Liu yang berdiri dibelakang Renjun, seakan memberi gestur untuk segera membawa Renjun pergi dari sana. "Renjun masuk kedalam kamar sekarang, ada yang harus diselesaikan." titah Hendery pada Renjun yang terlihat acuh dan memilih menatap Sungchan dengan binar mata redup.

"apa yang ingin kalian selesaikan? kenapa aku tidak boleh tau?" tanya Renjun.

"Renjun-a, kamu perlu istirahat yang cukup. Ingat kata dokter, okay?" peringat Haechan namun ditolak Renjun yang merasa ada yang aneh dengan tatapan nyalang sang kakak saat menatap suaminya, ia juga merasa ada hawa dingin tengah menyelimuti.

"tidak, aku sudah baikan, Haechan."

Haechan menggeleng, "kamu masih butuh istirahat."

"Renjun."

"tetap ditempatmu, Jung Sungchan!" spontan, intrupsi tegas Hendery membuat seluruh orang yang ada didalam ruangan menatapnya, sebab secara tiba tiba ia membuat langkah Sungchan terhenti sebelum berdiri tepat dihadapan Renjun.

"gege?"

"aku bilang masuk ke kamar sekarang, Huang Renjun!" titahnya tegas yang sekali lagi ditolak mentah mentah oleh sang adik.

"aku tidak mau! memangnya kenapa kalau aku mendengar pembicaraan kalian, huh?!"

"Huang Renjun.."

"aku Jung Renjun, gege!" seru Renjun membuat Hendery spechless.

"kamu sedang bercanda dengan margamu, Renjun?" lontar Hendery tak menyangka.

4. How to admit? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang