04 › how to joke sometimes can hurt

1.4K 177 14
                                    

ㅡsungchan && renjunㅡ

"astaga, ini Renjun!?"

teriakan keras Haechan membuat Jungwoo berlarian panik menuju ruang santai, "ada apa? kamu mau lahiran sekarang?" dan tanpa dosa Haechan menoleh sembari menggeleng kearah sang mertua yang sibuk mengatur nafas karena panik mendengar teriakan Haechan.

"tidak, ma! tapi, Renjun damn crazy rich."

"apa?" celetuk Yukhei yang ikut bergabung diruang tengah.

"nama Jung Renjun terdaftar sebagai pemilik saham baru dari tiga saham, Lotte world, Buggati dan Burberry Group."

Haechan itu memiliki hobi melihat-lihat gap saham perusahaan brand ternama, jadi dia mengetahui siapa saja pemilik persenan saham termasuk berita pemilik saham baru yang baru saja muncul.

"berapa persen?" tanya Hendery penasaran.

"ketiganya sama-sama 60%"

Yukhei spechless. Bukan apa, tapi Yukhei kenal betul jika Renjun bukan tipe anak yang suka hidup hedon apalagi sampai memborong tiga saham dalam jumlah persen besar.

"bagus, kalau begini Sungchan akan bangkrut." celetuk Hendery mengundang tawa para submissive.

"tapi.. itu hal yang mustahil, darl." saut Haechan, "Sungchan pasti memiliki kekayaan lebih dari ini." lanjut Haechan, "dia memborong tiga saham sekaligus itu.. mustahil untuk orang yang hanya memiliki kekayaan biasa."

ayo berfikir Hendery, "dia kan lead undermask."

Haechan mengacungkan jempol setuju dengan perkataan Hendery, "gotcha! mungkin sebagian besar penghasilan Sungchan dari situ!"

Hendery tersenyum sombong sembari menyisir rambutnya kebelakang karena tebakannya kemungkinan benar.

"melihat Renjun, aku jadi ingin.."

"ingin apa, Chan? jangan sampai cucu mama lahir dalam keadaan cacat karena kemauanmu tidak dituruti." tanya Jungwoo sembari melirik tajam Hendery yang terkadang mengabaikan Haechan.

"saham adidas, ma."

ㅡsungchan && renjunㅡ

tanpa mengetuk pintu; pagi ini dengan tawa menggema seluruh ruangan Sungchan, Seina masuk membawa dua kaleng soda.

"bangkrut, Chan?"

pertanyaan yang mampu membuat Sungchan mendengus kesal siang ini.

"panas ga sih, Chan? kamu habis keluar uang banyak, loh." goda Seina meneguk kaleng sodanya tanpa ada niatan berbagi dengan Sungchan, "gila sih sehari borong tiga saham langsung."

Sungchan diam, memilih tak menggubris sekretarisnya itu. "Kau, jika tidak mempunyai urusan penting denganku lebih baik keluar, kerjakan tugasmu dengan benar." ketusnya membuat tawa Seina semakin kencang sebelum berjalan dan duduk dikursi hadapan Sungchan sembari meletakan berkas.

"ini dari tuan Jaehyun, berisi sertifikat tanah villa resort." ujar Seina.

"kau bertemu papaku?"

"tadi tidak sengaja berpapasan dengan tuan Jaemin saat aku akan pergi ke ruanganmu."

"aset lagi?" gumam Sungchan, tangannya mulai membuka map.

uhuk

Seina tersedak, "apa?! lagi.. katamu? hei, ini jumlah asetnya bisa dibilang banyak!"

"aku sudah punya tanah, resort dan villa."

"aku tau, kamu bisa beli tiga saham sekaligus itu berarti kamu kaya!" delik Seina pada atasannya itu.

4. How to admit? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang