12 › felt like sabotaging confession of love

1.1K 128 9
                                    

ㅡsungchan && renjunㅡ

Pagi ini Renjun dan Sungchan sudah pulang ke rumah mereka yang mana keduanya sudah ditunggu oleh para asisten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Renjun dan Sungchan sudah pulang ke rumah mereka yang mana keduanya sudah ditunggu oleh para asisten. Terutama Yuqi dan Leeknow yang sangat mengkhawatirkan kondisi Renjun. Bahkan Sungchan sesampai rumah langsung bersiap dan bergegas hendak pergi ke kantor seperti biasanya, Renjun yang berada didalam kamar itu hanya menatap malas sang dominan.

"kamu mau berangkat ke kantor sekarang?"

"iya."

"mau ke kantor atau mau ketemu Seina?"

Sungchan spechless, "ke kantor.. sayang."

Renjun mendengus, merasa ada perasaan kesal saat tau Sungchan akan kembali beraktivitas seperti biasanya, "kenapa sih ke kantor?"

"resign."

"hah?!"

Sungchan berbalik mengampiri Renjun yang terduduk ditepi ranjang dengan raut ngeblank.

"sugar, i want a morning kiss."

"nope, kamu serius mau resign?!" tolak Renjun sembari berseru yang hanya ditanggapi anggukan santai sang dominan.

"iya." pernyataan singkat Sungchan sontak membuat Renjun reflek memegang kedua bahu lebar milik Sungchan dan hal itu membuat Sungchan sempat tersentak.

"Sungchan, kamu gak gila kan? resign? kamu mau jadi pengangguran, huh?!"

Sungchan mengrenyit, "pengangguran?"

Renjun menghela nafas, "iya.. aku tau kamu itu khwatir sama kondisi aku tapi tolong jangan sampai resign dari kantor!"

ㅡsungchan && renjunㅡ

"kau gila, Jeno? aku dituduh jadi perusak hubunganmu dan Karina!"

Jeno yang disalahkan justru memilih mengacuhkan perkataan Hyunjin yang sejak tadi mengomel sana-sini. "Faktanya kan memang begitu, bahkan kamu duluan yang mulai memancingku." Jeno membalas perkataan Hyunjin secara terang-terangan, "lagian Karina juga sudah tau hubungan kita."

"okay, Jeno! tapi apa kau pernah berpikir tentang nama baikku didepan publik?!"

alis Jeno terangkat sinis, "kamu kenapa tiba-tiba berpikir tentang pendapat publik?"

"huh?! harga diriku rusak, Jeno!"

"kita nikah bulan depan."

Hyunjin menjadi semakin dibuat stres karena keputusan Jeno. "hah, Jeno?! kau serius berpikir tidak sih? kau sudah menikah bahkan memiliki seorang anak?!" seru Hyunjin.

4. How to admit? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang