Bab 2

845 121 22
                                    

Semenjak perkataan Yangyang beberapa waktu yang lalu, Jaemin benar-benar tak berurusan dengan Yangyang sama sekali. Bahkan menatap pria manis itu pun ia enggan karena masih sedikit sakit hati akan ucapannya waktu lalu. Jaemin akui bahwa ucapan Yangyang yang menginginkan dirinya untuk tidak ikut campur lagi begitu menyakiti hatinya karena selama ini dirinya lah yang akan melakukan apapun termasuk melindungi pria mungil itu. Tapi kemarin setelah mereka tidak memiliki hubungan apapun, Yangyang memintanya untuk pergi tanpa harus ikut campur. Jaemin benar-benar sedih dan sakit hati.

Dan semenjak saat itu pun, Jaemin jadi lebih mengekspos kekasih yang selama ini menemaninya selama ia dan Yangyang menjadi sepasang tunangan. Ya, Jaemin memang berselingkuh namun tidak 100% salahnya. Pertunangan itu dilaksanakan setelah Jaemin memiliki kekasih. Maka dari itu, sampai sekarang dirinya belum bisa menerima Yangyang dalam hatinya. Mungkin sudah namun ia sering mengelak.

Kim Minjoo. Kekasih Jaemin yang sudah menjalin hubungan dengannya selama 4 tahun. Tapi harus diam-diam menjalani hubungan terlarang itu, ketika Jaemin melaksanakan pertunangan dengan pemuda manis yang sialnya populer dibanding Minjoo. Tapi ia selalu menang jika sudah berurusan dengan Jaemin. Minjoo adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya dengan jurusan Tari. Cita-citanya memang ingin menjadi seorang Idol sejak kecil maka dari itu ia memilih jurusan Tari.

Jaemin sering kali mengunjungi Minjoo setelah Yangyang memutuskan pertunangan mereka. Bahkan terang-terangan untuk bermesraan di depan umum. Para mahasiswa dan mahasiswi disana memandang tak suka wanita cantik yang saat ini bersanding dengan pria nomor 1 di Universitas karena sifat Minjoo berbanding terbalik dengan Yangyang. Mereka bahkan dengan terang-terangan juga membandingkan Minjoo dengan Yangyang dan juga memandang wanita cantik itu tatapan benci serta tak sukanya.

Base yang biasanya selalu membicarakan Yangyang dan Jaemin pun saat ini berubah fungsi menjadi membicarakan Minjoo dengan Jaemin tapi bukan sisi positif namun sisi negatif. Tetapi beberapa populasi dari universitas juga ada yang mendukung hubungan mereka berdua. Minjoo yang tak nyaman selalu jadi bahan bicarakan pun meminta Jaemin dengan gaya manjanya agar menutup akun base universitas karena itu membuat sakit hatinya. Jaemin yang memang mencintai wanita itu pun mengiyakan saja. Jadilah, base di tutup dan itu semakin tatapan orang-orang disana yang memang sudah tak suka dengan Minjoo pun semakin terang-terangan membencinya. Tetapi Minjoo tidak peduli karena ia memiliki Jaemin, jadi orang-orang disana tidak akan berani dengannya.

Saat ini Jaemin beserta Jeno dan Mark sedang berada di cafe untuk berbincang seperti biasanya. Mereka memang akan berkumpul seperti ini jika ada waktu luang. Biasanya pun mereka akan mengajak para kekasih untuk hadir berkumpul tapi saat ini tidak karena para kekasih sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Jaemin mengaduk-aduk americanonya dengan sedikit tidak selera karena entah kenapa moodnya turun begitu saja. Sementara, Mark dan Jeno hanya saling tatap tak mengerti dengan pria itu.

"Kenapa Jaem? Ada masalah?" tanya Jeno yang sedari tadi sudah gemas dengan diamnya pria ini. Jaemin memang anak yang cenderung pendiam tetapi tidak seperti ini. Terlihat dari wajahnya.

Jaemin menatap sekilas Jeno dan menggeleng bahwa ia baik-baik saja. Jeno pun mengangguk dan kembali meminum kafeinnya. Mark pun juga kembali bermain ponselnya karena ia bosan juga. Tak lama suara dering ponsel Mark menggema di meja mereka, pemuda blasteran itu langsung menjawab telepon tersebut.

"Halo sayang. Iya aku masih di cafe. Kenapa hm? Mau kesini? Sama siapa? Renjun Yangyang? "

Ucapan Mark langsung dilirik oleh Jaemin sementara Jeno langsung mendekatkan kupingnya pada ponsel Mark yang masih menyambungkan telepon dari kekasihnya itu. Mark lantas langsung mendorong kepala pemuda itu dan sedikit menjauh karena itu adalah privasinya. Enak saja pemuda dengan eye smile nya itu ingin mengintip keromantisan dirinya dengan bayi pudunya. Jeno hanya mendengus dan memainkan ponselnya menjawab pesan dari Renjun, sang kekasih.

December 25th [JAEMYANG]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang