Bab 7

801 97 14
                                    

Malam ini, Renjun dan Haechan menginap di rumah Yangyang karena orang tua pemuda manis itu sedang melakukan perjalanan bisnis dan terpaksa harus meninggalkan anak semata wayangnya. Yuri awalnya ingin tetap tinggal menemani anak kesayangannya tetapi Yangyang menyuruh sang ibu untuk menemani sang ayah karena kasihan jika tidak ada yang menemani. Apalagi perjalanan bisnis tersebut menempati negara yang berbeda-beda. Dengan berat hati, akhirnya Yuri mengiyakan ucapan sang anak dan menemani sang suami. Tapi dengan syarat bahwa kedua sahabatnya itu akan menginap dirumahnya. Yangyang mengiyakan. Jadilah mereka saat ini berada di rumah besar keluarga Liu.

Yangyang sedang menatap langit malam yang sinar rembulannya begitu indah, meskipun musim dingin akan memasuki bulan pengujung akhir tersebut. Yangyang menarik nafas dan menghembuskan co2 tersebut dengan menimbulkan uap dari mulutnya. Seputar kejadian beberapa hari yang lalu selalu mengintai pikirannya. Perasaan sesak dan sedikit menyesal menggerogoti hatinya. Apalagi melihat Jaemin yang menangis tersedu-sedu dan mengatakan bahwa pemuda itu benar-benar mencintainya. Apa yang harus ia perbuat? Bukankah ini kemauan Jaemin sendiri agar mereka tidak memiliki hubungan lagi. Tapi kenapa pemuda itu malah menariknya kembali seperti kejadian lalu tidak menimbulkan sakit hati yang membekas dihatinya.

"Minumlah. Cuaca semakin dingin diluar sini. Kau tentu membutuhkan asupan hangat"

Ucapan Haechan membuyarkan lamunannya dengan membawakan segelas coklat panas. Ia menduduki dirinya di samping kanan Yangyang dengan segelas coklat panas sama seperti pemuda manis itu dan disusul Renjun yang membawa teh hijau hangat serta duduk di sebelah kiri Yangyang. Yangyang meminumnya perlahan dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Sensasi hangat begitu menyelimuti lambungnya, begitu nyaman.

"Ada yang kau pikirkan, Yangyang? Sedari tadi kami lihat kau sering melamun akhir-akhir ini? Ada masalah?"

"Ceritalah. Kami akan mendengarkanmu dan memberikanmu saran seperti biasanya. Untuk apa persahabatan, jika tidak ada saling mempercayai satu sama lain"

Ucapan Haechan dan Renjun, membuat dirinya bingung. Harus kah ia menceritakan keluh kesahnya saat ini? Apa mereka tidak akan memerahinya karena perbuatannya yang sedikit keterlaluan terhadap Jaemin? Tetapi ia melakukan itu karena kesepakatan dari dua belah pihak. Antara dirinya dan juga Jaemin.

"Apakah ada sangkut pautnya dengan Jaemin?"

Gotcha! Tepat mengenai sasaran. Yangyang sedikit tersentak mendengar ucapan Haechan. Pemuda Lee ini selalu saja tepat pada sasarannya jika sesuatu hal terjadi. Yangyang menundukkan kepalanya dengan mengangguk samar. Kedua pemuda tersebut saling memandang dan mengerti satu sama lain. Renjun langsung mengelus surai sepupunya dengan lembut sementara Haechan hanya menepuk pundak yang sedikit bergetar itu dengan pelan, menenangkan.

"Aku bingung dengan semua ini. Dengan sikap Jaemin tentunya. Aku melepaskan dia karena aku tau dia tidak akan pernah memandangku, bahkan mencintaiku seperti aku mencintainya. Aku merelakan cintaku untuk ia bahagia tetapi ketika aku mulai melepaskannya, dia datang dengan berkata bahwa ia mencintaiku. Apalagi saat ini aku sedang dekat dengan Lucas hyung. Aku juga sudah membuka hati untuk Lucas hyung karena dengan cara itu, aku bisa merelakan Jaemin dan melupan cinta ini untuknya. Tapi, tiba-tiba Jaemin merubah sikapnya 180 derajat dan mengatakan ia mencintaiku. Apa yang harus ku perbuat? Aku bimbang. Satu sisi aku ingin kembali dengan Jaemin, tetapi aku tidak bisa melepaskan Lucas hyung begitu saja karena ia berperan penting saat ini"

"Aku tidak munafik. Aku saat ini masih mencintai Jaemin, bahkan ketika ia menangis beberapa hari lalu di ruang musik, aku merasakan sakit yang begitu menghantamku. Aku ikut merasakan hal itu. Aku ingin datang menemuinya dan merengkuhnya menggantikan dirimu, Haechan. Tapi entah kenapa kakiku tidak ingin melangkah masuk kesana. Hatiku berbisik tidak seharusnya aku melakukan itu semua, karena itu sudah menjadi konsekuensi Jaemin karena dulu menyianyiakan orang yang benar-benar mencintainya. Aku jahat? Memang aku jahat. Tapi hanya itu caranya agar aku bisa melupakannya"

December 25th [JAEMYANG]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang