Pemuda tampan dengan tubuh jangkung tersebut memandang gedung pencakar langit ibu kota dengan ditemani angin sepoi-sepoi yang membuat rambut hitamnya ikut tertiup mengikuti arah angin. Jaemin memandangi gedung-gedung tinggi tersebut diatas rooftop gedung fakultasnya. Ia datang lagi kemari untuk menenangkan perasaannya. Ah, lebih tepatnya menunggu seseorang.
Suara pintu rooftop terbuka memasuki gendang telinganya, ia tau siapa yang datang tanpa harus menoleh sedikit pun. Jaemin tidak memperdulikan seseorang tersebut yang menatapnya datar dengan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Orang tersebut berhenti tepat dibelakang Jaemin dengan tangan masih disaku celananya.
"Untuk apa kau memanggilku kemari? Mau mengatakan bahwa aku harus menjauhi Yangyang, eh bajingan?"
Lucas, pemuda yang dipanggil Jaemin untuk datang ke rooftop. Semenjak dirinya bertemu secara langsung di acara ulang tahun Yangyang, aura mereka berdua langsung menghitam begitu saja. Seperti musuh yang bertemu di medan peperangan. Jaemin membenci pria ini karena selalu mengambil atensi pujaannya dari dirinya. Ia muak.
Pemuda bertubuh besar dan kekar itu tertawa mengejek seraya maju sedikit untuk menepuk-nepuk pundak Jaemin, mengatakan bahwa ia merasa kasihan melihat kisah hidupnya. Jaemin muak, tetapi ia harus tetap tenang. Ia hanya melirik tangan yang masih bertengger apik di pundaknya.
"Aku hanya heran denganmu, Na Jaemin. Dulu saja kau menyia-nyiakan pemuda manis itu hingga kau mengacuhkannya dan parahnya kau berselingkuh darinya. Padahal kau adalah tunangannya. Tidak disangka bahwa pemuda yang dipuja-puja oleh mahisiswi di kampus ini, ternyata hanya seorang tukang selingkuh dan bajingan tengik. Dan sekarang kau memanggilku kemari mungkin untuk memberi ancaman agar aku meninggalkan pemuda manis itu. But sorry, i can't"
"Aku tau, kau begitu menyesal bukan, kehilangan pemuda manis yang sialnya memiliki sifat yang manis seperti wajahnya. Menyesal memang hanya di akhir, bung. Lagi pula, jika kau ingin merebut Yangyang dariku tak akan bisa karena Yangyang telah mencintaiku dan melupakanmu tentunya. You lose mr. bunny"
Ucapan terakhir yang dibisikan oleh Lucas memicu emosi seorang Jaemin. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Ucapan Lucas melukai hatinya tentu saja, apalagi panggilan itu hanya Yangyang dan dirinya yang tau. Tetapi kenapa Lucas sampai tau? Apa Yangyang menceritakan semua masalahnya kepada pemuda ini? Apa benar Yangyang telah melupakannya dan mencintai Lucas?. Tak sadar matanya mulai memerah akan mengeluarkan bulir air mata.
"Aku cukup kasihan padamu. Kisah cintamu tidak pernah berjalan mulus. Pertunangan diakhiri oleh orang yang tulus mencintaimu dan Minjoo pun tidak benar-benar mencintaimu karena perempuan itu hanya mencintai cita-cita saja. Menyedihkan sekali seorang Na Jaemin hanya di manfaatkan oleh orang tercintanya dan bodohnya meninggalkan seseorang yang mencintainya dengan tulus. Miris sekali. Aku sampai menitikkan air mata"
BUGH!
"BRENGSEK! BAJINGAN! LEBIH BAIK KAU TUTUP MULUTMU SIALAN! AKU TIDAK BUTUH KASIHANMU! KAU HANYA SEONGGOK SAMPAH YANG TAK BERGUNA! LAGI PULA YANGYANG AKAN KEMBALI DENGANKU DAN MENINGGALKANMU SIALAN!! LIAT SAJA, SIAPA DISINI YANG LOSER. KAU ATAU AKU!! BAJINGAN!"
BUGH! BUGH! BUGH!
Jaemin terus memukul wajah tampan itu dengan brutal hingga Lucas tidak sempat memukul kembali dengan kencang wajah Jaemin. Mereka akhirnya berakhir meninju satu sama lain tetapi tetap saja Lucas yang paling parah mendapat pukulan dari Jaemin karena pemuda itu sudah diambang emosinya.
"Na Jaemin!"
Pekikan tersebut menghentikan pukulannya terhadap Lucas. Ia menoleh dan mendapatkan pujaan hatinya yang mendekati dengan wajah paniknya. Jaemin otomatis berdiri dan mundur beberapa langkah, menatap Yangyang dengan tatapan terkejutnya. Darimana pemuda manis ini tau bahwa ia dan Lucas berada di rooftop gedung fakultasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
December 25th [JAEMYANG]✔️
FanfictionDia tersenyum kepadaku ketika salju pertama turun, hari Natal dirayakan, dan perpisahan diungkapkan. Ia melepaskanku demi kebahagiaanku tanpa memikirkan dirinya. Aku tau dia begitu mencintaiku tetapi entah kenapa hingga 2 tahun kami terikat oleh per...