Handsome and the beast

3.5K 254 15
                                    

Berita burung mengenai pernikahan Pramudya Hartanto sang pewaris Hartanto grup dengan Warda Darmawan telah menyebar ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Selama beberapa Minggu berita pernikahan mereka menjadi trending topik yang selalu di perbincangkan. Bagaimana tidak, karena Pramudya Hartanto yang harusnya menikahi Wirda Darmawan malah menikahi Warda Darmawan notabennya adalah saudara kembar wanita itu. Wirda Darmawan dikabarkan meninggal karena bunuh diri, wanita cantik itu loncat dari jendela apartemennya yang terletak di lantai 20.

Sampai saat ini tidak ada yang tahu kenapa Wirda Darmawan bunuh diri. Namun penyebab yang paling menyakinkan adalah Wirda Darmawan tidak bunuh diri, melainkan ia di bunuh oleh saudara kembarnya yang buruk rupa. Diduga Warda Darmawan iri pada Wirda karena wanita itu akan menikah dengan laki-laki yang juga ia cintai. Tapi sampai saat ini tidak ada bukti akurat yang menunjukkan jika Warda Darmawan pelakunya.

Di rumah megah dan besar inilah Warda tinggal sendirian, tanpa pembantu atau sosok lain yang menemaninya. Warda seolah di asingkan disini, semenjak menikah dengan Pram, Warda di bawa oleh Pram ke rumah megah yang jauh dari kota.

Pram seolah ingin menyembunyikan keberadaan Warda, laki-laki itu masih tidak bisa menerima kenyataan jika ia menikahi perempuan yang buruk rupa dan cacat fisik. Dengan teganya, laki-laki itu meninggalkan Warda sendirian tanpa ditemani siapapun, mereka tidak pernah berkomunikasi karena Pram tidak memberikan Warda ponsel atau mengizinkan wanita itu bermain ponsel. Untuk urusan makan, Pram sudah memerintahkan orang suruhannya untuk seminggu sekali membelikan bahan makanan agar wanita buruk rupa itu tidak mati kelaparan.

Mengisolasi wanita buruk rupa itu dari dunia luar merupakan hukuman yang tepat, karena sampai saat ini Pram sangat membenci Warda. Menikahi wanita itu merupakan salah satu sarana untuknya menyiksa Warda. Karena Warda ia tidak bisa menikahi Wirda, karena Warda wanita yang ia cintai harus mati dengan tragis.

Sudah 3 Minggu pernikahan mereka, namun Pram tidak ada niat untuk mengunjungi istrinya, ia memilih menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Mamanya Arsya dan Papanya Hans setiap hari selalu menanyakan keberadaan Warda yang hanya Pram jawab seadanya. Laki-laki itu tidak berniat untuk membahas jauh Warda yang notabenenya sudah menjadi bagian dari keluarga Hartanto.

Sementara di tempat lain Warda baru selesai dari kegiatan mandinya. Ia sangat menyukai kesunyian dan keheningan. Hidup sendiri di rumah megah dan jauh dari pemukiman warga membuat ia tenang. Ia sudah terbiasa sendiri sejak kecil, diasingkan dan tidak dianggap sebagai bagian dari keluarga Darmawan sudah menjadi makanan sehari-harinya.

Jangankan orangtuanya, bahkan saudara kembarnya sendiri pun tak pernah menganggapnya ada. Mereka sangat malu dan menganggapnya hanyalah aib yang harus di sembunyikan. Saat baru lahir fisik Warda tidaklah sempurna, kaki dan tangannya memiliki 24 jari. Jika Manusia normal biasanya memiliki 20 jari maka Warda tidak memiliki itu. Berbeda dengan Wirda saudara kembarnya yang dilahirkan dengan sempurna. Kasih sayang yang diberikan orang tuanya sangat berbeda, jika Warda diasuh oleh Pembantu, maka Wirda diasuh sepenuhnya oleh kedua orangtuanya. Bahkan jika berpergian kemana-mana selalu Wirda yang diajak, sementara Warda dibiarkan dirumah.

Warda tidak pernah merasakan yang namanya duduk di bangku sekolah, ia tidak memiliki teman. Hari-harinya selalu ia habiskan bermain di kebun rumahnya bersama kuda peliharaan orangtuanya.

Saat usia Warda 12 tahun sebuah insiden terjadi di dalam rumahnya, saat itu kedua orangtuanya sedang berada di luar kota. Hanya ada Warda, Wirda dan Bi Sumi di rumah, kejadian ini terjadi di malam hari saat semua orang sedang terlelap. Kebakaran rumah itu begitu cepat, api dengan cepat menghanguskan seluruh isi rumah. Bi Sumi yang memang tinggal di perkebunan yang tak jauh dari rumah mereka selamat dari kejadian itu, sedangkan Warda dan Wirda masih terjebak di dalam rumah. Api ada dimana-mana, saat Warda dan Wirda ingin keluar dari rumah mereka sebuah kayu yang berasal dari atas jatuh menimpa mereka. Wirda selamat karena Warda yang melindungi tubuhnya, tubuh Warda terbakar. Gadis itu menjerit kesakitan sedangkan Wirda telah berlari keluar meninggalkan Warda yang tersiksa kepanasan.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang