Arumi dan Adam

2.8K 189 18
                                    

Singkat, Padat dan tidak bermakna 😂

Tolong tandai kalo ada typo atau kalimat yang aneh, maacih😘😘😘

Arumi sedang mem-packing kue kering yang akan ia jual ketika Mamanya masuk ke dalam rumahnya dengan marah-marah. Arumi sudah terbiasa menerima kemarahan Mamanya sejak berbulan-bulan yang lalu dan telinganya sudah kebal untuk mendengar ocehan Mamanya itu.

"Rumi, kenapa lamaran Pak Ruslan kamu tolak lagi? Harusnya kamu bersyukur dia bersedia menunggu kamu selama beberapa bulan ini meskipun kamu terus menerus menolaknya". Omel Elisa, Mama Arumi. Wanita yang sekarang berpenampilan glamor dengan perhiasan emas yang menempel di telinga, leher, tangan dan jari itu tampak duduk di sofa tua di rumah Arumi.

"Perasaan Rumi udah bilang beribu-ribu kali deh Ma, Sampai monyet bertelur pun Rumi gak akan mau menikah dengan Pak Ruslan atau bapak-bapak lain yang udah punya istri dan udah bau tanah Ma, mendingan Rumi jadi perawan tua". Ucap Arumi santai, jika dulu ia sering mengajak Elisa beradu argumen maka kali ini ia akan menghadapi Elisa dengan santai. Mengajak wanita tua itu berdebat percuma saja, karena ia begitu bebal dan bernafsu ingin menjadikan anaknya sebagai alat memperkaya dirinya sendiri.

"Kamu dari dulu emang keras kepala. Coba deh lihat adik kamu, setelah menikah dengan Pak Jaka hidupnya jadi sejahtera. Kamu nggak akan nyesel kalo ikutin kemauan Mama".

Arumi mendengus kesal.
"Tapi nggak jadi simpanan pejabat juga Ma, sama aja dia ngerebut suami orang". Cibir Arumi.

Adiknya Dewi yang usianya baru menginjak 20 tahun semenjak menikah dengan Pak Jaka hidupnya berubah menjadi bergelimang harta, setiap hari kerjaannya hanya menghabiskan uang. Seluruh uang yang diberikan suaminya hanya digunakan untuk shopping, beli perhiasan, atau barang branded dan party. Meskipun begitu Arumi tahu, jika hidup Dewi tidaklah tenang, semenjak jadi simpanan Pak Jaka yang cocok menjadi ayahnya itu, hidup Dewi selalu tidak tenang. Sebagai seorang simpanan hidupnya di asingkan, ia selalu di teror oleh anak dan istri Pak Jaka, belum lagi ia yang selalu menjadi bahan gosip tetangga sekitarnya.

Arumi tidak mau jika hidupnya harus bernasib sama seperti Dewi. Sudah cukup selama 30 tahun ini ia dicap sebagai anak mantan pelacur karena profesi Elisa dulu yang menjadi wanita malam. Jadi jika Mamanya ingin mengumpankan ia lagi untuk menjadi bahan gosip para tetangganya maka terimakasih saja, Arumi tidak mau.

"Yang pentingkan duitnya, adik kamu udah bisa ngasih Mama rumah mewah. Nggak kayak kamu, untuk makan aja susah". Ucap Elisa dengan bangga. Ia melirik Putri pertamanya yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Sedikit kesal, karena ia diacuhkan. Sesekali tatapannya memindai ke seluruh rumah yang dulu pernah ia tempati sebelum pindah ke rumah yang baru, hasil dari anaknya menjadi simpanan.

Rumah sederhana type 6 × 4 yang masih berdiri kokoh meskipun catnya sudah usang dan banyak yang mengelupas. Jika hujan atapnya bocor, tapi Arumi masih betah untuk tinggal di rumah itu. Arumi hanya mengandalkan keahliannya dalam membuat kue dan menjahit untuk bertahan hidup. Tapi itu sudah lebih dari cukup, bahkan Arumi memiliki tabungan yang sebentar lagi akan penuh. Sebagian keuntungan dari penjualan kue selalu ia sisihkan, jika sewaktu-waktu Arumi memerlukan uang maka ia bisa mengambil uang di dalam tabungan itu.

"Mendingan aku hidup pas-pasan tapi hati aku bahagia Ma. Daripada hidup bergelimang harta tapi dari hasil nggak bener". Seru Arumi. Ia berjalan ke kamarnya, berniat untuk mengganti pakaiannya. Kue yang tadi ia packing telah selesai, tinggal diantarkan ke Nina anak Pak RT yang kebetulan kuliah di luar kota. Biasanya Nina yang akan membantunya memasarkan kue-kue itu.

"Mama akan lihat sampai kapan kamu bertahan kayak gini, mama yakin kamu akan nyesel". Ucap Elisa sedikit berteriak. Wanita tua itu kesal karena lagi-lagi anaknya menolak untuk menikah dengan laki-laki pilihannya. Padahal umurnya sudah menginjak kepala 3, usia produktifnya sudah hampir selesai beberapa tahun lagi. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka peluang Elisa untuk memperkaya hidupnya lagi akan hilang.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang