Ketika kalian di hadapkan oleh kelamnya masalalu, apa yang akan kalian lakukan, apa mungkin kalian akan melakukan yang seperti aku lakukan
Berpura pura tidak melihat atau bahkan mengenal orang dari masalalu kamu, katakan padaku apa yang akan kalian lakukan jika bertemu dengan orang dari masalalu mu.
✒✒✒
Pagi ini tak seindah pagi kemarin, terlihat dari awan gelap yang sudah berkumpul di atas langit yang akan siap untuk menjatuhkan butiran air yang siap menyatu dengan diri kalian,
Suasana mendung ini tak membuat para anak sekolah untuk mengurungkan niat mereka untuk belajar, tentu saat hujan deras sekalipun kalian tidak bisa membuat keputusan untuk tidak sekolah.
Meski rintikan suara hujan sudah terdengar di mansion mewah yang tenggah di huni oleh ke empat gadis cantik, namun tidak membuat mereka pusing bagaimana mereka harus berangkat ke sekolah.
"Hujan di pagi hari menyambut kedatangan kita" Afa menatap cendela kaca yang ada di dapur lalu beralih untuk menyiapkan sarapan pagi untuk mereka semua
"Enak kan sejuk dikit" Seru Asa sambil berkutik dengan nasi goreng yang iya buat
"Menurut lo nih ya, kita gak salah ngambil jurusan kan? " Pertanyaan Afa sambil menata piring dan menuangkan susu di gelas mereka berempat
"Dari jaman dulu gue juga ngambil IPS, tapi bukan berarti gue gak bisa pelajaran IPA"
"Sama sih, gue dulu juga ambil IPS, bodoh lah pikirin itu aja nanti" Afa kembali mengerjakan kengiantannya
"Dah siap semua, ini tas kalian " Ara dan Acha keluar dari lif sambil menenteng tas Asa dan Afa
"Makan dulu, abis itu brangkat" Perintah Afa yang di angguki oleh ketiga temannya
"Cha kunci mobil nya lo yang bawa kan? " Asa bertanya
"Nih, siapa yang mau nyetir" Seru Acha sambil mengeluarkan kunci dengan bandul bunga mawar blue sebagai gantungannya
Ketiga gadis disana saling pandang, dan setelahnya pandangan mereka tertuju pada satu orang, tentu di sambut dengan sangat malas
"Okey gue yang nyetir" Dengan lesu Afa menyetujui arah pandangan teman temannya
Suasana pagi mereka penuh dengan keheningan, disaat berada di meja makan mereka akan diam tanpa berbicara, menghabiskan makanan yang sudah di hidangkan dengan tenang dan anggun, hingga selesai.
Kini mereka sudah berada depan pintu Mansion, hujan masih saja lebat sedikit di sertai dengan angin, pagi ini memang sangat dingin.
"Kita berangkat sekarang" Asa segera masuk dan duduk di dekat kursi kemudi dimana tempat itu akan di tempati oleh Afa
Di perjalanan mereka hanya sibuk dengan ponsel, tak jarang mereka juga menikmati pemandangan kota yang sudah basah karna hujan di pagi hari yang masih cukup deras, awanpun masih begitu gelap
"5 menit lagi kita sampai, lebih baik hentikan aktifitas kalian" Seru Afa memberi kan intruksi kepada teman temannya
Dan benar saja, mereka langsung memasukan ponsel mereka di tas, Dan membenarkan letak jam tangan mereka masing masing,
"Huh penyambutan yang sangat tak terduga oleh alam" Seru Ara dengan memakai kaca mata hitamnya
"Tuhan mungkin sedang mengingatkan kalau kita sudah melewati kekuasaannya" Acha bersandar sambil memejamkan matanya
Sementara Asa hanya geleng geleng kepala menanggapi ucapan kedua sahabatnya yang ada di belakang,
Sementara Afa terus fokus dengan jalan, dan pandangan matanya sudah bisa melihat bangunan megah yang tak jauh dari Mobil nya,
KAMU SEDANG MEMBACA
D-I-M-E-N-S-Y 2030
AdventureHarap follow Author terlebih dahulu DON'T COPY MY STORY OKEY Jebakan masalalu, membawa luka yang akan terus di kenang sampai masa depan. "kalian harus berhasil menemukan alat yang Prof. Choi buat yang telah dia sembunyikan di dimensy masa lalu, ka...