Apakah Ini Mimpi?

14 3 0
                                    

Cerita yang telah di buat oleh 3 sahabat semakin ramai dengan para pembaca, mereka juga banyak yang meminta untuk di bukukan menjadi novel, namun dengan kondisi finansial yang menghambat Zeline, Jovanka dan Ofelia, mereka tidak mampu untuk membukukan cerita mereka, mereka berharap ada penerbit yang bersedia menerbitkan karya mereka.

*****

Zeline mencoba mendaftarkan cerita yang telah mereka buat, ia mencoba untuk mendapatkan kontrak di salah satu platform menulis novel yang mendapatkan bayaran dengan dollar.

Persyaratan yang cukup rumit, dan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk melewati tahap seleksi, agar bisa mengajukan kontrak. Mungkin ini adalah langkah awal yang bagus bukan?
.
.
“Wah daebak, ini sungguhan?” wanita kuncit satu itu terlihat sangat senang ketika melihat layar ponselnya.

Zeline
“Selamat, ajuan kontrak anda , kami terima”
Ahh senangnya, kita akan mendapatkan penghasilan dari aplikasi itu”

Ofelia
“Finally, selamat untuk kita”

Jovanka
“Daebak, kita berhasil dapat pemasukan dollar dong”

Zeline
“Iya dong"

Usaha Zeline untuk mengajukan kontrak membuahkan hasil, karya mereka berhasil lolos seleksi dan akan diperbolehkan untuk mengupload ceritanya lalu mereka akan memiliki penghasilan dari jumlah viewers dan berbagai macam bonus.
.
.
Terbukti sekarang mereka sudah memiliki penghasilan dollar yang masuk ke rekening milik Zeline, dan secara adil Zeline membagikan kepada kedua sahabatnya juga. Sudah sekitar 3 bulan mereka memiliki penghasilan, kini tawaran dari perusahaan ternama kembali mengejutkan wanita yang memiliki nama Zeline, Jovanka dan Ofelia itu.

Pertama, mereka berhasil memiliki kontrak di platform dari Singapura, belakangan ini aplikasi tersebut sangat populer, mungkin itu mengakibatkan tawaran baru menghampiri 3 sahabat.

*****

Jovanka
“Jangan main-main Ze, tidak lucu”

Zeline
“Ya sudah jika tidak percaya”

Ofelia
Ze, kumpulkan uang dulu yuk, setalah itu kita bisa pergi kesana

Zeline
Ish, kok pada tidak percaya, ya sudah aku berangkat sendiri saja kalau begitu”

Jovanka
“Bodoh, tunjukan dulu buktinya, agar kamu bisa dipercaya”

Ofelia
“Benar, mana buktinya?”

Zeline send picture

Ofelia
“Wah apa ini? ternyata itu semua benar?”

Jovanka
“Kita sedang tidak bermimpi kan”

Zeline
Au ah”

Jovanka
Zeline sayang,  jangan marah yaa

Ofelia
“Nanti aku teraktir makan deh, jika kita sudah bertemu”

Jovanka
“Hanya Zeline saja? Aku nya tidak diajak?”

Ofelia
“Diam, gara-gara kamu, dia merajuk”

Jovanka
“Ih kok aku doang, kamu juga ikutan bersalah Kak Ofelia

Zeline
“Sudah diam, jangan berisik”
“Aku akan menghubungi pihak perusahaannya”

Jovanka
“Kamu sangat cantik deh Ze

Zeline
“Jika seperti ini saja kamu memujiku Jo”

Ofelia
“Teman yang tidak tahu diri yaa Jovanka"

Jovanka
“Terserah apa kata kalian, yang penting aku akan pergi kesana, yeayy


“Kalian tahu, di usia 20 tahunan, kalian memiliki banyak pemikiran, mereka seperti ranting sebuah pohon. Jika otakku adalah sebuah pohon, maka ada sangat banyak ranting.
Ada kesedihan, keputusasaan, kehancuran, kebahagiaan, harapan dan semuanya.
Tapi saat kalian menua, semuanya terpotong....
Kita harus merasakan sakit dan harus mengalami banyak hal.
Tapi setelah itu, di usia 30 sampai 40 tahunan, jika kalian mendapatkan banyak ranting di usia 20 tahunan, kalian akan menjadi pohon yang indah.”
-Kim Namjoon, BTS

.
.
.
Tbc

"Aku tidak bisa bayangkan, jika aku, Jovanka dan Zeline bertemu secara langsung, pasti akan sangat heboh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak bisa bayangkan, jika aku, Jovanka dan Zeline bertemu secara langsung, pasti akan sangat heboh"

Ofelia Quenby

Trauma Becames A Dream  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang