Cheongomabi

12 0 0
                                    

2 bulan kemudian...

Hari ini sudah memasuki bulan oktober, yang artinya saat ini sudah musim gugur. Udara di musim gugur, dingin dan juga kering, dengan langit biru dan sedikit awan.

Musim yang indah dengan dedaunan yang berjatuhan. Pepohonan yang daunnya berubah warna menjadi kuning dan merah.

Dedaunan yang berjatuhan di musim gugur mengundang banyak orang menghabiskan waktunya di luar rumah, termasuk Zeline, Jovanka dan Ofelia yang saat ini sangat senang menyambut datangnya bulan gugur, pasalnya baru kali ini mereka bisa merasakan berada di musim gugur seperti sekarang. Tiga sahabat itu menghabiskan waktu liburnya dengan jalan-jalan.

.
.

"Zeline, Ofelia, Jovanka," teriak seseorang yang membuat 3 sahabat menoleh ke arah sumber suara.

Ketiga pria datang menghampiri Zeline, Jovanka dan Ofelia. "Tidak disangka kita bertemu disini," ucap salah satu pria dengan senyum ramahnya.

"Hwejangnim," ujar Ofelia
"Buhwejangnim," timpal Jovanka
"Biseonim," lanjut Zeline

Terlihat tiga sahabat sangat kompak terkejut akan kedatangan atasan mereka. Ketiga pria itu adalah Lee Han Seok, Lee Yunki dan Ahn Soo Jin. Mereka tidak sengaja bertemu, ketika sedang jalan-jalan.

*****

Ini adalah momen yang sangat berarti bagi Zeline, Ofelia dan Jovanka. Pasalnya, mereka bisa makan bersama dengan atasannya. Tidak ada rasa canggung, karena Han Seok dan Soo Jin selalu mencairkan suasana.

"Aku senang, bisa makan bersama dengan atasanku, seperti ini," ujar Jovanka.

"Makan bersama denganku, kau tidak pernah bicara seperti itu," celetuk Soo Jin.

"Itu karena kami sudah sering makan bersama biseonim," timpal Jovanka.

Semua orang sedang bercanda, beda halnya dengan Zeline yang hanya asik melahap hotdog miliknya, ternyata ada sepasang mata yang menatap Zeline. Ofelia menyadari, jika wakil direkturnya itu sedang menatap Zeline. "Jangan heran daepyonim, Zeline selalu seperti itu, jika sedang berhadapan dengan makanan, dia hanya akan fokus dengan makanannya saja."

Setelah mendengar ucapan Ofelia, Yunki tiba-tiba berdiri ke arah meja pesanan. Ia membeli 2 hotdog lagi. "Ini untukmu."

Zeline menoleh ke arah Yunki yang saat ini sedang berdiri di sampingnya, begitupun dengan yang lain, mereka kompak menoleh ke Yunki dan Zeline. "Terima kasih daepyonim."

Yunki mengangguk dan kembali ke kursinya.

*****

"Taeyang, kapan kau akan menikah?"

Taeyang meletakkan sumpitnya. "Lagi dan lagi halmeoni membicarakan soal itu," ia menghela nafasnya. "Aku tidak ingin menikah, wanita sangat merepotkan, dan aku tidak tertarik, aku hanya ingin mencari uang."

Mendengar ucapan cucunya tersebut, Halmeoni Jang berdiri dan mengambil sebuah teflon, berancang-ancang ingin memukul Taeyang.

"Jangan marah-marah seperti itu Nona Jang, nanti kecantikanmu bisa luntur," ledek Taeyang.

"Kemari kau!!"

Taeyang baru menyadari jika sang nenek terlihat serius. "Ampun halmeoni," ucapnya yang kemudian lari meninggalkan Halmeoni Jang.

Jika tetap disana, pasti ia kan terkena pukulan, ya walaupun sudah biasa, tidak hanya Taeyang saja, bahkan Jung Gu pun pernah terkena pukulan teflon halmeoni, tidak keras sih. Namanya juga nenek-nenek, jika sedang kesal pasti seperti itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trauma Becames A Dream  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang