Dan disinilah mereka berdua berada. Di depan sebuah gedung bioskop yang berada di tengah kota. Sebenarnya sedikit tidak etis jika menonton bioskop dengan masih memakai seragam sekolah, tapi apalah daya, Galang memaksa Krisna untuk segera berangkat menuju bioskop.
"Kita mau nonton apa?", tanya Krisna setelah berada di pintu masuk menuju loket.
"KKN di Desa Penari", jawab Galang enteng.
"Hah? KKN di Desa Penari? Itu film horor kan? Ga ga, ga mau gue", kata Krisna sedikit bergidik.
"Lu ga suka film horor? Ga suka apa takut?", tanya Galang dengan senyum nakalnya.
"Dua-duanya", jawab Krisna sedikit menunduk.
Galang yang melihat perubahan Krisna tersebut sebenarnya merasa kasihan dan tidak enak hati, tapi dia tetap ingin menonton.
"Kita beneran tetep nonton film ini?", tanya Krisna dengan raut ketakutan.
"Iya lah. Udah jauh-jauh juga. Ayo deh", ajak Galang sembari berjalan mendahului Krisna dan tak mempedulikan Krisna yang mulai ketakutan setengah mati dan mengeluarkan keringat dingin.
Galang menunggu Krisna didepan pintu ruang bioskop. Tak lama pemuda yang Galang tunggu itu pun datang dengan wajah menunduk. Galang merasa iba melihat Krisna, tapi ia tak mau menyia-nyiakan tiket yang sudah ia beli, ya walaupun Galang adalah anak dari seorang pengusaha, tapi dia tidak ingin boros.
Galang segera menarik tangan Krisna setelah pemuda itu berada didepannya. Kursi mereka berada di paling pojok bagian atas. Tempat yang sangat gelap dan sedikit tak terlihat oleh penonton yang lain.
"Ini beneran kita nonton?", tanya Krisna dengan wajah pucat.
"Iya, udah lah, masa lu takut. Cuman film doang", kata Galang tanpa menoleh kearah Krisna.
Film pun dimulai, baru memasuki scene pertama sudah berhasil membuat Krisna ketakutan setengah mati. Jangan salahkan Krisna jika ia akan pingsan di tempat ini. Asal kalian tahu aja, kenapa Krisna sangat takut jika disuruh menonton film yang berbau horor, dulunya saat dia masih kecil sampai SMP kelas 8 Krisna adalah seorang anak yang punya 'kelebihan' dan bisa melihat 'mereka'. Dan karena itu juga Krisna sering sakit-sakitan disebabkan ia tidak kuat jika 'melihat mereka' secara terus-menerus. Dan mulai sejak itu, mata batin Krisna pun ditutup oleh ustadz yang diundang oleh mama papanya. Itu semua membuat Krisna trauma sampai sekarang. Apapun yang berhubungan dengan hantu pasti akan membuat Krisna ketakutan
Duarrrrr
"Arghhhhhhh", teriak Krisna spontan saat melihat adegan mengejutkan. Wajahnya dipenuhi oleh keringat dingin.
"Hustt. Diem deh, Na!", kata Galang sedikit terusik dengan teriakan Krisna.
Krisna tak mempedulikan perkataan Galang dan segera keluar dari gedung bioskop, Galang yang melihat Krisna berjalan keluar sempat kebingungan dan segera menyusul Krisna. Krisna sudah sampai di pintu depan bioskop, Galang meraih tangannya bermaksud untuk menghentikan langkah pemuda itu.
"Lu kenapa sih Na? Ha?", tanya Galang dengan nada sedikit tinggi. Krisna yang memang tidak biasa dibentak pun seketika terjingkat.
"Gue gapapa. L-lu kalo mau nonton, lanjutin aja, gue mau pulang", kata Krisna gusar dengan wajah menunduk.
"Ck. Kalo emang dari awal ga mau harusnya ngomong dong", kata Galang masih dengan nada tingginya. Kesabaran Krisna sudah habis, sudah dia takut, sekarang malah dibentak dan dituduh seperti ini.
"Maksud lu apa bilang kayak gitu?! Gue kan udah bilang dari awal kalo gue ga mau pergi nonton, tapi lu nya maksa gue, terus sekarang kok malah gue yang disalahin?!", teriak Krisna dan berhasil membuat orang di sekeliling mereka menghentikan langkahnya untuk melihat kedua pemuda tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me Too? [BxB]
Teen Fiction"Gue suka sama lu, Lang" "Sorry, Na. Gue ga bisa ngebales perasaan lu. Gue nganggep lu cuma temen dan semua yang gue lakuin ke lu itu hanya sebatas teman dan sebuah candaan. Dan lagipula kita sama-sama cowok, gue ga bisa" ⚠️ WARNING • Cerita gay/hom...