5 Bulan Kemudian
Tak terasa Krisna dan teman-temannya sudah menempuh pendidikan di sekolah ini selama 5 bulan, dan bulan depan mereka akan mengahadapi ujian akhir semester ganjil.
Tapi selama 5 bulan ini, perilaku Galang berbeda dari anak-anak lainnya kepada Krisna. Biasanya anak yang lain memperlakukan Krisna layaknya teman biasa. Berbeda dengan Galang, Galang seperti selalu memperhatikan Krisna, setiap malam menelfon Krisna, video call Krisna, mengirim pesan kepada Krisna hanya untuk menanyakan kabar.
Sebenarnya Krisna tidak risih atau apapun itu, tapi dia merasa agak aneh saja karena Galang seperti itu hanya pada dirinya, sedangkan kepada teman-temannya yang lain Galang tidak pernah menunjukkan sifat itu. Atau memang Krisna saja yang tidak tahu.
Sama seperti sekarang, saat jam istirahat, Krisna dan Angel berniat akan pergi ke kantin, sampai Galang datang dan bertanya kepada Krisna.
"Naa, ke kantin bareng yuk. Gue yang traktir deh", ajak Galang.
"Aduh, sorry Lang. Gue sama Angel mau ke kopsis, lagian lu dah sering traktir gue, ga enak sendiri guenya", jawab Krisna.
"Halah gapapa kali, kayak sama siapa aja. Apa sih yang gak Mas Galang lakukan untukmu Dek Krisna", goda Galang dengan menoel dagu Krisna.
"Heleh apaan kayak gitu noel-noel. Udah lu sana sama temen lu", kata Krisna.
Ya, namanya Galang. Anaknya tidak pernah mau mendengarkan, jadinya dia menarik tangan Krisna dan menyeretnya menuju kantin meniggalkan Angel sendirian di bangku dengan geleng-geleng kepala melihat kebiasaan Galang yang satu ini kepada temannya.
Galang dan Krisna berjalan dengan posisi tangan Galang menggenggam tangan Krisna dan malah membuat murid lain di depan kelas sepanjang kelas 10 MIPA 1 sampai dengan 5 memandangi mereka dengan aneh.
Sebagian sudah ada yang biasa karena memang hampir setiap hari Galang pasti akan selalu menggandeng tangan Krisna kemanapun perginya.
Dan sampailah mereka di kantin. Disana sudah ada Ferdian, Faiz, Bima dan Agus yang notabenenya adalah teman satu circle Galang, ya walaupun mereka satu kelas dengan Krisna juga, sih.
"Cihui~ pengantin baru akur bener dah. Ke kantin aja gandengan tangan", celetuk Ferdian yang memang suka bercanda.
"Bacot lu Per, mending lu diem. Iri ya?", balas Galang.
"Yeee, ngapain juga iri. Kan gue udah ada adek Bima, ya kan sayang?", kata Ferdian sambil merangkul Bima, sedangkan Bima segera menjauhkan dirinya dari Ferdian.
"Heh apaan?! Sono lu, najis. Yang ada rabies nanti gue kalo deket-deket lu", kata Bima.
"Lu kira gue anjing", kata Ferdian.
"Udah udah. Gue mau pesen dulu, titip Krisna dulu ya", kata Galang sambil mendudukkan Krisna di kursi di depan teman-temannya.
Walaupun Krisna sudah kenal dan tahu siapa mereka, tapi dia tetap merasa canggung dan agak tidak nyaman karena tatapan intimidasi dari mereka.
"Lu sejak kapan pacaran sama Galang, Kris?", tanya Ferdian.
"Hah? Pacaran? Engga kok, gue sama dia temenan biasa aja", kata Krisna sedikit canggung karena terkejut dengan pertanyaan Ferdian.
"Ah masa? Temenan kok kemana-mana gandengan tangan?", kali ini Bima yang angkat suara.
"Ya itu kan kemauan Galang sendiri, gue mana bisa nolak. Lu tau sendiri Galang kek gimana", kata Krisna.
"Bener juga", kata keempat pemuda tersebut serempak sembari menganggukkan kepalanya.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me Too? [BxB]
Novela Juvenil"Gue suka sama lu, Lang" "Sorry, Na. Gue ga bisa ngebales perasaan lu. Gue nganggep lu cuma temen dan semua yang gue lakuin ke lu itu hanya sebatas teman dan sebuah candaan. Dan lagipula kita sama-sama cowok, gue ga bisa" ⚠️ WARNING • Cerita gay/hom...