"Lepasin, Lang!"
"Ga mau"
"Lang, please. Jangan bikin gue berharap lagi sama lu", kata Krisna dengan menunduk.
"Maksud lu?"
Tak ada jawaban.
"Jawab gue, Na. Maksud lu apa?", tanya Galang.
"Hiks. Lu ga perlu tahu apa yang gue maksud"
Galang yang masih bingung langsung memutar badan Krisna untuk menghadap kepadanya, dengan tangan yang masih setia melingkar di pinggang ramping Krisna.
"Liat gue, Na", kata Galang karena melihat Krisna yang sedari tadi masih menunduk.
"Na, liat gue. Jawab gue, apa maksud dari perkataan lu tadi?", tanya Galang lagi.
"Lang, sorry. Gue suka sama lu. Gue ga tau perasaan ini muncul sejak kapan, yang jelas setelah pertemuan pertama kita gue merasa ada yang aneh sama perasaan gue. Lu dengan segala perhatian lu ke gue, itu semua bikin perasaan gue ga nyaman. Gue udah sempet ga berharap sama lu semenjak gue tau lu pacaran sama Citra. Gue udah sempet ngejauh dari lu supaya perasaan gue ga semakin besar, tapi apa? Lu malah makin gencar deketin gue lagi. Hiks", jelas Krisna masih setia menunduk tapi sesekali menatap Galang.
"Gue ga tahu apa yang ada di pikiran lu, Na. Selama ini gue nganggep lu hanya sebagai temen, ga lebih. Dan asal lu tahu, semua yang gue lakuin ke lu itu hanya sebatas candaan antara temen. Lagi pula, kita sama-sama cowok, gue ga bisa", kata Galang dengan perlahan melepas pelukannya. Ada sedikit nyeri di hatinya saat mengatakan itu semua dan bertambah nyeri saat melihat Krisna yang menangis sesenggukan.
Galang tak pernah melihat Krisna serapuh ini. Ia tidak tahu jika dirinya sangat berpengaruh terhadap kehidupan Krisna.
"Hiks. Mending lu pulang, Lang. Gue cape", kata Krisna dengan menangis.
"Tap-"
"Please, Lang", pinta Krisna dengan menatap Galang dengan matanya yang memerah.
Galang menurut dan berjalan menuju pintu diikuti Krisna dibelakang, sedikit jauh jaraknya.
"Gue pulang, Na", pamit Galang tapi tak ada sahutan dari Krisna karena Krisna langsung menutup pintu rumahnya.
"Hiks... Hiks... Gue kenapa sih?", tangis Krisna terduduk dibelakang pintu.
Galang yang belum beranjak dari tempatnya sayup-sayup mendengar tangisan Krisna dari luar sana. Hatinya ikut nyeri mendengar tangisan Krisna. Ia tak pernah melihat Krisna menangis karena Krisna memang tergolong anak yang ceria, tapi apa sekarang? Malah dirinya sendiri yang membuat pemuda itu menangis.
***
Sudah 3 hari ini Krisna tidak masuk sekolah karena sakit. Entahlah, tak ada yang tahu apa penyakit yang diderita Krisna, bahkan Abel dan Angel sekalipun. Kelas itu terasa sepi tanpa kehadiran Krisna, tak terkecuali Galang. Dia merasa ada yang hilang selama 3 hari ini. Dia merasa bersalah, apa ini semua karena dirinya?
Sepulang sekolah Galang berniat akan ke rumah Krisna bermaksud untuk menjenguknya. Tapi sebelum ke rumah Krisna, dia menuju supermarket untuk membeli buah.
"Krisna kan suka buah mangga, jadi gue beli melon aja deh", kata Galang.
"Ga deng, canda readers. Yang ada gue digaplok sama Krisna", kekeh Galang dan segera menuju kasir untuk membayar belanjanya.
"Beli apa lagi ya? Duit gue masih banyak. Beli mie ayam aja kali ya? Eh, tapi kan dia lagi sakit", monolog Galang setelah berada didepan supermarket.

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me Too? [BxB]
أدب المراهقين"Gue suka sama lu, Lang" "Sorry, Na. Gue ga bisa ngebales perasaan lu. Gue nganggep lu cuma temen dan semua yang gue lakuin ke lu itu hanya sebatas teman dan sebuah candaan. Dan lagipula kita sama-sama cowok, gue ga bisa" ⚠️ WARNING • Cerita gay/hom...