.
.
.
.
Tw:break the fourth wall
.
.
.
.Skip
Radit POV
Hari yang sungguh indah, aku sekarang sedang berjalan menuju sekolahku. Di perjalanan banyak orang yang menyapaku, walau aku sama sekali tidak mengenal mereka. Mereka memiliki rambut yang warna-warni, kalo dipikir-pikir lagi sih rambut mereka mirip sama anak ayam warna-warni yang sering dijual di depan sd:^.
Oke-oke Radit fokus, lu lagi jalan ke sekolah, entar kalo nyasar ato ketabrak siapa yang susah juga? Tudung jaket aku pakaikan ke kepalaku, karena surai 'merah putih' yang muncul kemarin mulai mengganti warna rambutku yang asli. Aku sebenarnya masih agak heran dengan rambut ku ini, kenapa harus merah putih? Padahal banyak sekali warna di dunia ini...
Aku masuk ke kelas dan memilih tempat duduk paling belakang, karena kata anak-anak legend; kalau kau duduk paling belakang kamu gak bakal di notice guru yang ngajar.
Kenapa aku memilih duduk dibelakang? Well...itu ada dua alasan, yang pertama:aku gak mau guru atau temen-temen ku notice kalau rambutku berubah warna dan yang kedua:hari ini ulangan dadakan ;v;
Aku gak begitu yakin kalau hari ini ada ulangan tapi untuk jaga-jaga aku membawa BANYAK buku pelajaran yang tebal jadi nanti kalau ada soal yang susah aku bisa nyontek h3h3h3
Kelas sekarang masih dalam keadaan sepi, apa aku yang kepagian atau hari ini libur-?
Angin berhembus kencang dari jendela di sebelah kiri ku, membuat surai hitam dan merah putihku bergerak, seakan mereka mau memberi tau-ku sesuatu.
Aku tengok kearah angin itu berhembus, apa jendelanya terbuka?
Setelah berdiri dari kursi yang ku duduki tadi, dengan cepat melihat kearah jendela yang memang terbuka. Disana ada beberapa orang yang berjalan keluar dari belakang sekolah, tapi ada yang mencurigakan. Mereka sama sekali tidak memakai seragam sekolah, dan rambut mereka warna-warni
Menurut ku saja atau rambut mereka itu seperti bendera negara?Aku melihat kearah mereka, berharap mereka tak sadar dengan kehadiran ku. Setelah mereka pergi aku dengan cepat menutup jendela yang terbuka.
Sampai...
Ada satu orang yang berhenti berjalan dan berbalik kearahku. Dia memakai kaos panjang warna hitam, rambutnya berwarna seperti bendera Thailand...? Mata kami saling bertemu. Tak tau mengapa dia melihatku dengan tatapan terbelalak, apa ada sesuatu yang aneh diwajahku-? Tunggu...
Apa dia melihat surai merah putih ku!?[¹] Dengan cepat ku tutup jendela itu dan gordennya. Aku bisa mendengar mereka berteriak sesuatu kepada ku-
"itu...itu Indonesia bukan?"
"Hah-? Indonesia? bukannya masa 'tertidurnya' masih lama?"
"Suer, gua tadi liat orang yang rambutnya merah putih"
"Tunggu- toko Radit tadi buka kagak?"
"Kata Mal sih tutup"
'Ah shoot- mereka tau nama gua..'
Sebelum mereka mengatakan sesuatu lagi, aku cepat-cepat lari ke dalam toilet yang untungnya dekat dari kelasku saat ini, sambil membawa tas ransel hitamku jikalau nanti ada sesuatu yang terjadi aku bisa langsung bertindak. Mataku terlalu fokus melihat kebelakang sampai-sampai aku tidak bisa melihat kemana aku berjalan. Dan kemudian..-
*GUBRAK*
"Ow... Kalo jalan hati-hati dong!" Ucapnya
"Oh ya maaf bu!" Aku langsung bangkit dan membantu perempuan itu berdiri. Entah kenapa wajahnya agak pucat.
YOU ARE READING
Tәrtⅰdυr || Countryhuman Indonesia [discountinued]
Ficción históricaIndonesia, personifikasi negara yang dikenal santuy nan barbar sekarang berubah karena sebuah fitnah... Karena itulah Indonesia atau yang dipanggil Indo itu memilih cara 'magis' agar warga negaranya tidak terhasut fitnah yang sama seperti teman-tema...