Radit POV;
"Tutup lagi ya?"
"Iya...."
"Sejak minggu kemarin memang sudah tutup, kudengar-dengar sih, pemiliknya sedang jalan-jalan"
"Padahal saya ingin beli bunga untuk......."
"Huh, mengganggu orang istirahat saja" ucapku sambil menghela nafas dan membenarkan kembali rambut ku yang sudah di cat menjadi warna hitam agar tidak terlihat begitu mencolok
Sekarang sudah hampir seminggu setelah peristiwa kejar-kejaran disekolahku. Hampir saja aku ditangkap dengan orang-orang aneh itu. Tapi, mengapa? Apa orang yang dicari-cari pemerintah itu begitu berbahaya? Aku bahkan tidak bisa mengakses informasi tentangnya.
Banyak artikel mengatakan kalau pemerintah menutup-nutupi kasus orang ini hingga akhirnya dia kabur dan akhirnya menjadi buronan nasional. Tapi, orang-orang tidak tau apa itu asli atau sekedar hoax semata.
Dan omong-omong aku juga mulai bolos sekolah karena takut nanti orang-orang 'aneh' itu mengejar-ku lagi. Kemarin sempat ada guru yang datang karena aku sudah tidak masuk sekolah untuk 3 hari. dan tentu saja aku bilang lagi ke mereka kalau aku sedang tidak enak badan/flu.
Dan, coba kalian tebak? Mereka sama sekali tidak mencurigai ku!
Mereka bahkan memberikan ku nomor dokter di dekat sini. Maklumlah sekolah mahal hehehe.
"Arvian sama Noah apa ya kabarnya?"
Ting....tong....
"Kalau aja ini bocil yang tadi aku sumpahin gedenya jadi beban keluarga"
Step..step...step....
GUBRAK
"Apa-!? Eh tunggu...
Seorang pria berusia 25-an berdiri didepan pintu masuk, dia memakai jaket serta fingerless gloves hitam yang sangat ku kenali.
.... Reza?"
"Ey! Apa kabar de? Tumben beli bunga cuman 4 pot doang?" Ucap Reza sambil tersenyum.
"Baik kok om! Btw gimana keadaannya si Ajeng?"tanyaku.
"Baik aja, jangan panggil aku dengan sebutan om, aku masih muda tau?" Dia memberikan death glare kepadaku yang kemudian membuat 4 garis lurus( •-•|I|I) imajinatif muncul di rambut hitam milikku
"Hehe ya maaf, tapi kayaknya o- ekhem abang salah alamat deh, hari ini toko tutup sama w gak mau nambah tanaman lagi udah banyak dibelakang"
"Eh? Bener kok de ini aja tulisannya untuk Raditya putra khatulistiwa kok!"
Untuk memastikan aku pun melihat kertas di kotak tersebut dan benar saja namaku terpang-pang jelas di kertas itu, bahkan tulisan itu dibuat sangat tebal dan jelas. Ketika aku melihat siapa yang mengantarkan paket itu tulisan yang muncul dibuat sangat tipis hingga tak terlihat dan dibuat dalan tulisan dokter.
"Um.. okay then-?" Aku kemudian mengambil paket itu dan difoto oleh Reza.
BUGH....
"Baiklah mari kita lihat apa yang kita punya hari ini..."
Dengan cepat aku robek solatip(author lupa namanya apa ;-;) di kardus tersebut. Didalamnya terdapat 4 pot bunga(/daun?) Begonia. Bunga ini tidak begitu populer ditempat ku jadi mungkin hampir mustahil untuk orang lain mengetahui bunga ini.
Tapi, kenapa ada yang aneh? Aku lihat dipot bunga itu terdapat sedikit warna kuning dan ungu, dan yang hanya memiliki warna kuning hanya ada satu sedangkan sisanya bewarna ungu.
'1...3? 13?'
To be continued.
Kembali lagi dengan author kece kalian...Ray!
.
.
.
Maaf kalo kali ini chapternya agak pendek soalnya author lagi sibuk sama buku lain yang udah berdebu (terutama KCHMKFL)
.
.
.
Dan btw aku mau kasih sedikit clue untuk chapter kedepannya
.
.
.
.
.
Yaitu...cari dalam bahasa bunga arti bunga begonia apa(atau cari aja di gugel 'arti bunga begonia)
.
.
.
.
Ngomong-ngomong segitu saja sayonara![535 Word]
[30122]
[By : justshipper678]
YOU ARE READING
Tәrtⅰdυr || Countryhuman Indonesia [discountinued]
Fiction HistoriqueIndonesia, personifikasi negara yang dikenal santuy nan barbar sekarang berubah karena sebuah fitnah... Karena itulah Indonesia atau yang dipanggil Indo itu memilih cara 'magis' agar warga negaranya tidak terhasut fitnah yang sama seperti teman-tema...