Chapter 10:Kejar-kejaran

1K 116 22
                                    

.
.
.
Selamat kepada QoryFara karena telah menjawab teka-teki di chapter sebelumnya dan maaf bagi yang menjawab tapi tak dimasukkan. Semoga kalian suka chapter ini!

-Author A***

.
.

          Sungguh hari yang indah di kota kecil di tepi Gunung Aureus. Orang-orang berlalu-lalang, bunga bermekaran, angin sepoi-sepoi menghembus. Semuanya kelihatan sangat damai dan tentram, jika saja tidak ada remaja aneh yang berlarian kesana-kemari karena dikejar oleh orang berambut warna-warni.

Oh? kalian ingin tahu siapa remaja tersebut? Tentu saja itu adalah.....

...Aku.

"--SUDAH KU BILANG AKU BUKAN BURONAN!!"

•  •  •

"STOP RUNNING, INDONESIA! WE CAN TALK ABOUT THIS! " Dan ya, itu salah-satu dari polisi(?) yang mengejar ku. Kenapa rambutnya mirip dengan warna bendera FBI? Apakah orang-orang disini memiliki rambut yang sama dengan bendera dimana mereka dilahirkan/kerja?

'Kenapa disini juga aku tetap dipanggil Indonesia ya lord--'

Dengan cepat kaki-ku melangkah kearah tikungan di depan. Aku samasekali tidak berani untuk melihat kebelakang. Mereka.. mereka terlalu banyak! Mungkin aku masih bisa kabur kalau dikejar 1 sampai 2 orangan, tapi kali ini?! Aku dikejar oleh 5 orang sekaligus! Mana rambut mereka warna-warni lagi kek permen kacamata.

Ya Tuhan, apa yang saya lakukan untuk mendapatkan ini semua? Apa dosa hamba sangatlah berat hingga hamba dibuat seperti ini? (Aku pernah sekali dua kali bolos sekolah dan bolong-bolong ngerjain tugas sih-)

Semakin lama, tikungan didepan semakin dekat begitu juga dengan polisi-polisi dibelakang. Kalau aku bisa berbelok dengan cepat, polisi-polisi tadi akan terpeleset dan kemungkinan jatuh kedalam sungai. Tapi kalau aku gagal, mungkin malah aku yang terpeleset dan jatuh dalam sungai.

Well, it's better than nothing right?


Kalaupun aku jatuh kedalam sungai aku tetap bisa kabur dengan cara pura-pura tenggelam/terbawa arus dan mengeluarkan beberapa barang dari dalam saku-ku. Tapi kalau mereka tetap berjaga disana, well hidup di air gak begitu susah kan?

Ok kembali ke laptop. Dipinggir tikungan itu ada sebuah tiang lampu jalan berwarna hitam. Aku bisa menggunakan itu untuk membantuku untuk berbelok dengan tajam kalau aku tak sengaja jatuh.

"STOP RUNNING INDONESIA..! YOU HAVE NOWHERE TO RAN!" Teriak salah satu polisi di belakangku. Bagaimana orang se-arogan ini di terima sebagai polisi!?

'Sedikit lagi Radit..! Kamu pasti bisa!'

Di tikungan tersebut aku berhasil berbelok menggunakan bantuan dari tiang lampu jalan, tapi kakiku hampir terpeleset dan sepertinya terkilir membuat lari ku menjadi lambat dan susah untuk di kendalikan.

Tepat setelah aku berbelok aku melihat sebuah gang. Masuk kedalam gang itu adalah mungkin satu-satunya cara aku bisa kabur tanpa tertangkap, karena, aku yakin kalau dengan keadaan seperti ini aku malah akan tertangkap lebih mudah.

Melihat kebelakang, orang-orang tadi masih belum berbelok membuatku yakin dengan rencana ku ini. Aku kemudian masuk kedalam gang tersebut, dan bersembunyi di dalam sebuah tong sampah besar yang untungnya belum diisi oleh sampah tetapi tetap mengeluarkan bau yang tidak enak.

Tәrtⅰdυr || Countryhuman Indonesia [discountinued]Where stories live. Discover now