Chapter 9:"Welcome back home"

2.1K 224 88
                                    

.
.
Tw; breaking the fourth wall, derealization(?)
.
.

2rd person POV(?)

       1 jam berlalu, sekarang Radit sedang bersiap siap untuk pergi ke belakang sekolah (lagi siap-siap mental awok).

Keadaan belakang sekolah sangatlah sepi maksud ku siapa yang mau kebelakang sekolah malam-malam ketika sekolahnya sudah dibangun pada masa penjajahan? Yang pasti bukan tokoh utama kita kali ini. Dia sedari tadi selalu melihat kebelakang, takut kalau ada orang yang mengikutinya lagi. (Maklumin saja ni anak itu paranoid tingkat dewa)

Seperti UKS, tempat ini sangat berantakan oleh sampah-sampah plastik dan sisa-sisa makanan yang tentunya sama sekali tidak dipisah, walau sudah ada dua macam tempat sampah ditempat itu. Radit bahkan bisa melihat bangkai tikus yang sudah dikerubungi oleh lalat, yuck...

'kalau saja tempat ini dijaga, pasti akan indah'

Dua langkah, tiga langkah, Radit terhenti sebentar. Melihat ke tempat dimana dia pingsan dan kemudian membuatnya bertemu pria aneh di UKS. Dimana dia mulai berubah menjadi sesuatu yang dia tidak inginkan, sebuah monster.

Walaupun warna bendera negara yang sedang dia tetapi saat ini adalah merah putih, jika dia melihat warna itu sekali lagi mungkin dia sudah melempar dirinya sendiri kesebuah jurang―

'jurang...?'

Ah, sekali lagi kata yang cukup familiar namun sangat tidak dikenal. Apakah manusia bisa merasakan deja vu dan jamais vu disaat yang bersamaan?

Baiklah kembali ketujuan yang pertama, Radit sekarang berjalan kearah sebuah tong sampah, dipinggir tong sampah itu sekali lagi terdapat sebuah lilin dan bunga melati tapi kali ini warna bunga itu adalah kuning.

Dan, sepertinya lilin-lilin itu baru diletakkan, toh masih rapih sama bunganya tidak layu.

Baru saja dia mau mau memegang lilin tersebut, muncul suara langkah kaki tapi kali ini terdapat dua suara langkah kaki. Suara langkah kaki yang pertama langkahnya lebar dan cukup berat, sedangkan yang lain langkahnya cukup cepat dan ringan, sepertinya dia sedang berusaha menyusul orang pertama

Karena tidak ada pilihan lain Radit terpaksa harus bersembunyi dibelakang tong sampah, mana ada bangkai lagi-.

Dibelakang sana Radit berusaha untuk tidak muntah karena bau dari bangkai yang sangat menyengat dengan cara menutup mulut dan hidung menggunakan tangan.

"Beberapa hari lagi portalnya akan tertutup, menurutmu bagaimana cara untuk memancing Indo keluar?"

'orang di toilet itu..!'

"Entahlah..., Aku merasa bersalah karena tidak menginap di keraton karena banyak berkas yang harus aku kerjakan, apa lagi disaat hari abang Indonesia pergi..."

Suara yang kedua kedengaran sekali lagi terdengar familiar, suaranya tidak begitu berat, apa mungkin dia masih anak-anak? Tidak, tidak mungkin, jika Indo atau apalah namanya itu sudah menghilang 30 tahun yang lalu, dan orang ini memanggilnya dengan sebutan abang (atau kakak) bukannya dia seharusnya sudah berumur sekitar 30 atau 40 tahunan?

'apa jangan-jangan yang mau nyulik gua pada saat itu seorang immortal..?'

'Tidak, tidak mungkin itu terjadi di dunia ini, memang kau pikir dunia apa ini? Buku fantasi?'

"Ayo kita pergi dari sini, sooner or later he will came back anyway"

Yang lebih muda mengangguk dan mengikuti yang lebih tua, langkah kaki mereka menjauh hingga akhirnya menghilang.

"Akhirnya..."Raditya kemudian keluar dari belakang tong sampah tadi. Sambil uh... muntah pelangi-? Apakah bau bangkai bisa se menyengat itu? (Yang suka ada di anime-anime itu loh)

•  •  •

        Ekhem, setelah Radit selesai dengan urusan pribadinya *cough* muntah *cough* dia kembali berdiri dan mengikuti suara jejak kaki yang masih samar-samar terdengar. Biasa, mode kepo-nya udah on.

"Mereka pergi kemana sih?"

Dia berusaha membuat suara langkah kaki miliknya menjadi lebih mirip dengan orang yang berjalan pertama. Kadang orang-orang itu berhenti berjalan, seakan-akan mereka sudah tau kalau sedang diikuti. Tapi Radit tidak pantang menyerah untuk mengikuti orang-orang tadi, entah kemana jiwa ke magerannya itu pergi.

Sampai di satu titik suara langkah itu hilang untuk beberapa saat. Radit tidak mau diperdaya oleh trik gampangan seperti itu, harga dirinya itu masih tinggi.

Tapi, anehnya suara langkah itu seperti benar-benar menghilang, apa mereka sedang memancing Radit untuk mendatangi mereka?

Suara yang Radit dengar hanya suara angin dan mobil-mobil yang melewati jalan didepan sekolah. (Kenapa fanfic ini malah jadi fanfic horor-)

Raditya yang sedang bersembunyi keluar dari tempat persembunyiannya, matanya terbelalak melihat sebuah pohon beringin besar disertai bunga-bunga kuning disekitarnya. Pohon itu memiliki sebuah lubang yang bisa dilewati manusia, tapi siapa yang membuatnya?

Tepat disebelah Radit bersembunyi tadi terdapat sebuah tembok hancur yang mengarah ke tembok toilet didalam sekolahnya.

Hangat, apakah sedari tadi tempat ini sehangat ini?

Rasanya aneh, apakah normal untuk bunga bermekaran dimalam hari?

Seperti....ada sesuatu yang mengajaknya untuk masuk kedalam lubang itu. Apa itu sebuah portal? Apa dia bisa kembali jika memasuki portal tersebut?

Tiba-tiba Radit melangkah berjalan masuk ke portal tersebut. Dia tidak tahu, tubuhnya seperti bergerak sendiri. Apapun yang dia lakukan tubuhnya tidak kau merespons.

'apa yang terjadi?!?'

Jiwa dan tubuhnya seakan terpisah, membuat Raditya bisa melihat dirinya sendiri berjalan dengan sendirinya masuk kedalam portal tersebut.

'HEY! BERHENTI!'

Dan dalam sekejap-

(Author gak bisa cari yang pake warna kuning-)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Author gak bisa cari yang pake warna kuning-)


"Welcome back.....Indonesia :)"

To be continued>>>>>

Akhirnya ACT 1 dari buku ini akhirnya selesai YEAYY

Author seneng banget akhirnya bisa namattin act 1 dari chapter ini.

I means, its bean a year man!

Terima kasih-terima kasih buat yang masih baca sampai sekarang, serius, author merasa dihargai banget.

Dan, aku punya teka-teki buat kalian lagi yaitu... Siapa saja yang Radit temui malam tadi?

Mungkin aja yang bisa jawab akan aku tambahin ke buku ini

Segitu dulu saja dan SAYONARA!

[40222]
[890 word]
[By:justshipper678

Tәrtⅰdυr || Countryhuman Indonesia [discountinued]Where stories live. Discover now