(short chapter)
Radit merasakan tubuhnya ditarik kedalam portal didalam pohon tersebut. Dia tak dapat melihat dengan jelas ke sekelilingnya karena cahaya yang mengkilap. Kemudian ia merasakan tubuhnya terlempar dari dalam portal tersebut dan mendarat kepermukaan air.
Tubuhnya lemas, bagaikan terkuras tenaganya oleh seorang. Radit dapat merasakan tubuhnya tenggelam kedalam lautan dingin yang ia tidak tahu dimana letaknya, hidung dan telinganya mulai terisi oleh air asin.
Ia memaksakan matanya untuk terbuka, --dia tidak ingin untuk mati ditempat yang ia tidak ketahui!-- hanya untuk disambut oleh warna birunya lautan dan sumber cahaya satu-satunya yaitu cahaya portal yang kian lama makin memudar.
Setelah tenggelam selama berapa lama waktunya, untuk sesaat tubuhnya merasakan hangat. Telinganya pun berdering, sebelum ia kehilangan kesadaran maupun kendali atas tubuhnya. Tangannya bergerak, berusaha untuk menggapai sesuatu yang ia tidak ketahui apa.
Dan kemudian ia mendengar sebuah suara lembut memanggilnya.
"Hey, Radit! Tolong, janganlah menyerah! Ingat kata ayah handa bahwa menyerah hanya untuk orang-orang yang pengecut."
"Eh... Apa aku menyebut nama itu lagi?"
"Hehe... Maaf, maaf. Aku sudah terbiasa memanggilmu dengan nama itu, Indonesia."
To Be Continue . . .
Maaf telah menghilang untuk waktu yang lama. Aku tidak sempat menulis karena tugas-tugas makin numpuk (+ kurikulum merdeka) dan besok aku juga mau ulangan.
But not to worry, setelah sekian banyak bulan, aku pun akhirnya ingat kalau aku punya akun watpadd and here we are.
Btw chapter selanjutnya mungkin bakal di upload minggu depan (no promise)
Anyway good bye!
[Word 243]
[050323]
[By justshipper678]
YOU ARE READING
Tәrtⅰdυr || Countryhuman Indonesia [discountinued]
Ficción históricaIndonesia, personifikasi negara yang dikenal santuy nan barbar sekarang berubah karena sebuah fitnah... Karena itulah Indonesia atau yang dipanggil Indo itu memilih cara 'magis' agar warga negaranya tidak terhasut fitnah yang sama seperti teman-tema...