Radit POV
Tiga hari setelah paket itu datang, kehidupanku mulai berubah sedikit demi sedikit. Sekarang rambut merah putih sudah menggantikan warna rambutku yang asli sepenuhnya, tapi, untung saja kemarin aku sudah membeli cat rambut, jadi aku tidak perlu khawatir lagi untuk berpergian keluar rumah.
Dan juga belakangan-belakangan ini punggungku jadi agak sakit, apa gara-gara gua keseringan rebahan, ya-? (A/N:Author mau jujur, pas aku nulis chapter ini punggung author tiba-tiba sakit-)
Segitu saja sih yang berubah tapi tetap saja, pertanyaanku dari awal tetap sama; why me?
Mungkin- mungkin saja kalau ini adalah sebuah kutukan? Atau anugerah? Maybe, sejak kapan ya surai ini datang.... OH! Belakang sekolah
Aku sudah lama tak pergi kesana apa lagi setelah aksi kejar-kejaran saat itu, mengingatnya saja bisa membuatku trauma. Tapi, bagaimana kalau aku pergi menginvestigasi tempat itu? Mungkin saja aku bisa menemukan sebuah petunjuk tentang warna ini!
"Baiklah! Aku akan pergi ketempat itu." Ucapku bersemangat.
/SKIP/
No one POV;
Malam pun tiba, menggantikan hangatnya matahari menjadi dinginnya bulan. Anak-anak kemudian masuk kembali kerumah mereka masing-masing, beberapa penjual juga mulai menutup tokonya. Menyisakan Radit sendiri dijalanan kecil Cenderawasih.
Malam ini kelihatannya akan menjadi malam tersunyi yang Radit jalani setelah hidup 17 tahun lamanya. Hm.., sepertinya ada sesuatu yang penting terjadi malam ini, apa hari ini tanggal 30 September? Tidak-tidak, itu masih beberapa bulan lagi.
Malam yang sunyi...
Angin sepoi-sepoi...
Berdiri sendirian ditengah jalanan....
Kedengaran sedikit familiar bukan?
"*Sigh* Ayo Radit, kamu pasti bisa"
Ucap Radit, menenangkan dirinya sendiri.Dia kemudian berjalan menuju gerbang sekolah yang cukup besar. Menurut ku saja atau sepertinya dia kelihatan seperti tokoh utama dari sebuah film horor? Sudah tahu kalau sekolahnya dibangun ketika belanda menjajah, tapi tetap saja ngotot untuk masuk kedalam.
Ok kembali ke laptop.
Radit kemudian masuk kedalam sekolah itu dengan cara memanjat pagar sekolah yang tingginya dua kali lipat dari tinggi badannya. Semuanya asaonya berjalan dengan mulus sampai terdengar langkah kaki dari kejauhan. "Aku baru tau ni sekolah berhantu-"
Semakin lama suara langkah kaki itu semakin mendekat yang kemudian membuat Raditya terpaksa untuk mundur dan mengambil jalan yang lain secepat mungkin.
Setelah itu tidak ada hal yang aneh lagi sih, kecuali dibeberapa sudut sekolah terdapat lilin dengan bunga melati. 'Apakah ada yang sedang ngepet?' gumam Raditya sambil melihat-lihat lilin di depannya.
Beberapa menit kemudian akhirnya Radit kembali berdiri di depan toilet sekolah, tempat dimana dia di kejar oleh orang-orang aneh itu. Radit menghela nafasnya dalam-dalam kemudian membuka toilet paling ujung di bilik laki-laki. Disana tidak ada yang berubah, kotak kardus dan kertas orang hilangnya masih tercecer didalam toilet. Kelihatannya tidak ada yang menggunakan toilet itu lagi setelah dia pergi.
"Aneh..."
Ada satu kertas yang beruntungnya tintanya tidak memudar.
Aku lihat kertas itu dan...
(Art Credit:@Cloumello on Twitter/YouTube)
Tunggu, bukannya dia adalah orang yang ada di mimpi ku beberapa minggu yang lalu? Dan tanggal hilangnya juga... Bukankah itu hari ini?
Kertas itu kelihatan sangat tua dan kotor, tapi, aku tidak heran karena tanggal hilangnya pun sudah 30 tahun yang lalu.
Rambutnya juga merah putih, sama seperti milikku dan orang yang dicari pemerintah itu...
Apakah mereka adalah orang yang sama?
Setelah beberapa menit mencari-cari petunjuk lain di tempat ini aku pun memilih untuk mencari ke tempat lain.
Aku dengar dari kakak-kakak osis itu kalau tembok belakang sekolah roboh. Mungkin saja aku bisa mendapatkan petunjuk lain dari tempat itu... Tapi, tempat itu adalah tempat dimana aku pingsan tanpa sebab itukan? Jika aku pergi kesana lagi, will history repeat itself?
Itu adalah tempat terakhir yang mencurigakan di tempat ini.. Well, setelah UKS tentunya. Aku masih heran siapa orang yang menyembuhkan ku saat itu. Karena, setelah saat itu, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi.
Kemudian aku melipat kertas itu dan memasukkannya kedalam saku celana, melanjutkan perjalanan ku ke tempat UKS yang berada diujung sekolah.
/Skip
Jika ada satu kata yang bisa menjelaskan keadaan tempat ini itu pasti adalah; berantakan. Kertas-kertas berada dilantai, lemari terbuka dan alat-alat kesehatan sudah berada di lantai.
Seperti ada yang sengaja mengacak-acak tempat tersebut karena tahu kalau aku akan mencari petunjuk lain.
"*Sigh* here we go again"
Aku kemudian memeriksa lemari yang berisi alat-alat medis + beberapa obat. Tidak ada yang kelihatan mencurigakan sih, tapi bagaimana kalau kertas-kertas nya?
Satu persatu aku lihat kertas-kertas yang ada dilantai, semuanya hanya berisikan kumpulan kertas tak berguna, kecuali....
Dipojok ruangan ini terdapat satu kertas yang sudah menguning, sepertinya kertas itu adalah petunjuk yang ku cari-cari. Apa menurutku kertas itu mirip dengan kertas dari buku diari aneh saat itu?
Tulisan di kertas itu ditulis dengan baik, seperti yang menuliskan catatan itu adalah orang yang profesional, berbeda dari tulisan di buku aneh saat waktu itu; tulisannya agak berantakan dan kecil.
Kertas itu bertuliskan;
|tgl:4/2/**
Semuanya sudah terlambat, para provincehumans Indonesia dan keluarga Nusantara mulai memudar yang berarti VAQB sudah melakukan ritual tertidur nya.
Aku juga termasuk dari mereka, dan untuk siapapun yang membaca tulisan ini, tolong bangunkan sang Garuda
-GAV|
'mereka semua memang orang yang sama, huh'
TO BE CONTINUE>>>>
Double update 'cuz why not?
(Btw kode namanya sama kayak di chapter 5)[10222]
[856 words]
[By:justshipper678]
YOU ARE READING
Tәrtⅰdυr || Countryhuman Indonesia [discountinued]
Tiểu thuyết Lịch sửIndonesia, personifikasi negara yang dikenal santuy nan barbar sekarang berubah karena sebuah fitnah... Karena itulah Indonesia atau yang dipanggil Indo itu memilih cara 'magis' agar warga negaranya tidak terhasut fitnah yang sama seperti teman-tema...