#Suamiku_Kakak_Kelas_Galak
#part6Setelah mengunci Ara di kamar mandi, Reskal memilih bersantai dan memainkan game online di handphonenya.
Dengan santainya dia bermain gamenya tanpa menghiraukan Ara di kamar mandi.
Drttt!
Drttt!Saat sedang asyik dengan gamenya. Aktifitasnya terhenti karena Handphonenya berbunyi dan tertera nama dilayar ponselnya 'sayang'.
[Sayang, kita dinner yuk,] ujar Lexa diseberang sana.
"Aku lagi sibuk," tolak Reskal. Ia lagi malas bertemu dengan gadis itu.
[Sesibuk apa kamu, sampai gak ada waktu buat aku?] tanya Lexa ia berpikir apa yang lebih penting selain dia.
"Ta---"
[Plis sayang, aku udah siapin semuanya masak kamu tega sama aku,] bujuk Lexa ia ingin agar Reskal bisa datang ke acara dinner mereka.
"Ya udah iya, " pasrah Reskal ia malas berdebat dengan cewek satu ini.
[Oke bye sayang, muach.]
Reskal mematikan sambuangn telpon secara sepihak. Tanpa membalas kecupan dari Lexa. Reska bersiap-siap menuju restoran yang sudah dipilihkan oleh Alexandria. Reskal membiarkan Ara di kamar mandi, ia tidak akan lama pikirnya.
___Sesampainya di restoran, Reskal memarkirkan mobil dan masuk kedalam restoran yang telah ditentukan oleh kekasihnya. Saat memasuki restoran Reskal langsung disambut oleh gadis berambut pirang dan memakai dress kurang bahan nanti ketat . Menampakkan lekuk tubuhnya dengan jelas.
"Sayang," ucap Lexa centil, sambil bergelayut mesra di bahu Reskal.
"Kita duduk di situ yuk, aku udah pilihin makanan kesukaan kamu loh," Lexa menarik Reskal ke meja yang sudah disiapkan.
"Makasih sayang," ucap Reskal.
Mereka mulai menikmati makanan yang sudah dipesankan oleh Lexa.
Dinner mereka berjalan dengan lancar. Sementara Ara? Entahlah bagaimana keadaannya sekarang.
"Sayang, aku pulang bareng kamu ya?" tanya Lexa yang masih setia menggandeng tangan Reskal.
"Mobil kamu gimana?" tanya Reskal.
"Entar aku suruh sopir yang ambilin, boleh ya? Soalnya aku ngantuk banget, kalau aku bawa mobil nanti takut kenapa- napa, boleh ya?" tanya Lexa tak Henti-hentinya sembari membujuk agar Reskal mau mengantarkannya.
Reskal mengangguk, tidak ada gunanya berdebat dengan Lexa. Ia tetap pada pendirian.
Mereka mulai mendekati mobil Reskal untuk segera pulang.
___
Selesai mengantarkan Lexa, Reskal langsung pulang ke rumah. Padahal Lexa sudah beberapa kali membujuknya agar mau menemaninya untuk lebih lama lagi.
Namun, Reskal menolaknya.Reskal membukakan pintu yang tak terkunci itu, dan langsung berbaring diatas sofa rumahnya. Saat sibuk dengan lamunannya, Reskal teringat kalau Ara masih berada di kamar mandi.
Ia berlari dan bergegas naik ke lantai atas, takut terjadi apa-apa terhadap Ara. Dia juga yang repot nantinya.
Reskal membuka pintu dan melihat wajah Ara yang pucat pasi serta tubuh yang menggigil.
"Woy, lo gak papa kan?" ujar Reskal membangunkan Aa menggunakan kakinya.
"Gak usah pura-pura pingsan."
"Woy bocah bangun," ucap Reskal sembari menepuk pipi tembem Ara.
Melihat tidak ada respon dari Ara Reskal panik dan khawatir, jika Ara kenapa- napa pasti bunda akan marah besar kepadanya. Secara Ara menantu kesayangan mereka.
Dengan terpaksa Reskal menggendong Ara ke kasur. Dan membaringkan tubuh mungil Ara di atas kasur Reskal.
"Nyusahin amat ni bocah." ucapnya karena kesusahan menggendong Ara.
Reskal memanggil orang untuk menggantikan pakaian Ara yang basah. Ia tidak akan menggantikan baju Ara dengan tangannya sendiri. Karena ia sudah berjanji tidak akan menyentuh wanita itu sedikit 'pun. Setelah menggantikan pakaian Ara, orang itu langsung pergi dan mendapatkan bayaran dari Reskal.
Karena bingung harus berbuat apa, pasalnya Ara belum bangun sejak tadi. Reskal menghubungi dokter kepercayaan keluarga mereka untuk memeriksa keadaan Ara.
"Dok, bisa kesini gak?"
[....]
"Oke saya tunggu."
Reskal mematikan Handphonenya setelah mendapat jawaban dari dokter 'Rendi' yang sudah lama menjadi dokter kepercayaan keluarga Mahendra.
Ia membutuhkan waktu untuk menunggu dokter itu sampai kerumah nya.
Akhirnya Rendi sampai dan langsung masuk karena pintu tidak terkunci.
Rendi mulai memeriksa keadaan Ara, mulai memeriksa dari suhu tubuh, dan pemeriksaan yang lainnya. Tak lupa ia memperban luka yang ada dikepalai Ara.
"Gimana dok, keadaan i-istri saya?" tanya Reskal sambil terbata-bata mengucapkan kata istri yang asing baginya.
"Syukur dia hanya kecapean, apa dia baru bermain hujan?" tanya Rendi membuat Reskal bingung harus menjawab apa.
"Em a-anu. Iya dia habis main hujan," bohong Reskal sembari menggaruk tekuknya yang tak gatal.
"Em oke. Ini resepnya tolong anda tebus di apotek, dan saya pamit permisi."
"Mari saya antar dok," Reskal mengantar dokter Rendi sampai ke pintu depan rumahanya.
Tidak lama setelah diperiksa Ara sudah siyuman ia bingung kenapa bisa dia berada dikasur Reskal?
"Euhg," lenguh Ara yang baru sadar dan menetralisir 'kan pandangannya.
'Kenapa aku ada disini? Tadi aku kan di kamar mandi' batin Ara bertanya-tanya.
Setelah mengantarkan dokter Rendi ia kembali lagi ke kamar. Ia melihat Ara yang bersandar lemas di kepala ranjang. Ternyata gadis itu sudah sadarkan diri.
Krekk!
Pintu terbuka lebar oleh Reskal. Ara yang melihat itu, langsung berusaha turun dari kasur Reskal takut dimarahin.
"Lo malam ini tidur di kasur aja. Ingat cuma malam ini!"
Ara mengurung 'kan niatnya untuk turun dari kasur, karena ia juga masih sangat merasakan pusing dikepalanya.
Bersambung....
Sorry gak bisa panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Kakak Kelas Galak
Novela JuvenilKisah ini menceritakan tentang upaya gadis kecil nan imut yang berusaha agar mendapatkan cinta dari Reskal Regan Mahendra sang suami, yang terkenal galak dan kejam. Mereka dijodohkan karena sebuah kejadian yang mengharuskan mereka menikah di usia mu...