Kangen

41.6K 3.1K 91
                                    

Setelah menjalani jam kuliah yang panjang, Alan merasa seakan mati dikelas, ia ingin cepat pulang, ia menginginkan bau Rama yang beberapa hari ini menjadi kesukaannya.

Rendi dan Rey menjadi korban rengekan Alan sementara Juna dia hanya cekikikan dan menganggap Alan sangat lucu.

Alan berharap dijemput Rama seperti biasa tapi malah orangnya pergi entah kemana dan menyuruh Rey atau Rendy yang mengantarkannya pulang.

"Bayi menyebalkan" gumamnya Alan.

"Jangan kayak gitu, bayi lo gak salah?" Jawab rendi yang kali ini mengantar Alan pulang dengan menggunakan motor.

"Lo gak tau apa yang diinginkan anak ini, bapaknya juga sama aja gak bisa diandelin Ren"

"Emang lo pengen apa sih, biar gue yang nurutin kemauan bayi lo?"

"Gak usah, nanti bayi gue nglunjak Ren, anak ini mau ketemu bapaknya, coba aja bapaknya bisa dituker, udah gue tukerin Ren?"

"Gak bisa gitulah Lan, anak lo kangen kali, sama bapaknya?"

"Makanya gue gak mau nurutin Ren?"

"Daripada lo ngedumel, kita makan dulu aja gimana, lo mau makan apa?"

"Terserah?"

"Anjir, kayak cewek aja lu?"

"Babi, gue masih punya burung Ren?"

"Ya udah tanya dulu sama bayi lo, mau makan apa?"

"Kita mampir ke mall depan aja yuk Ren, aku pengen jajan, kita habisin duit Rama?"

"Boleh boleh, traktir gue ya?"

"Serahkan semua sama kartu kredit Rama 😂😂😂😂😂?"

Akhirnya mereka berdua mampir dulu kemall untuk memenuhi harsat ngidamnya Alan.

Mereka makan sepuasnya lalu belanja barang barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Akan tetapi dari pada uang Rama menjadi mubazir jadilah Alan ketempat barang barang bermerk.

Tapi karena penampilannya ala ala pencuri, Alan dan Rendy diikuti salah satu pelayan disana tanpa bertanya apa yang dinginkan Alan dan Rendi. Hal itu membuat mereka mulai risih karena tatapan pelayan toko itu.

Alan yang hamil dengan mood naik turun merasa jengkel. Kalau dulu ada memang ada keinginan untuk mencuri, tapi sekarangkan enggak, dia udah punya kartu ajaib yang bisa membeli apapun yang Alan mau, karena begitu yang Rama katakan padanya saat menyerahkan kartu itu pada Alan.

Alan yang sudah diambang risih lalu berhenti dan menoleh ke mas mas itu "mas ngapain sih ngikutin, kalau mau ngikutin? Nawarin kek produknya, pernah ditraining sopan santun gak sih" ungkap Alan yang langsung membungkan mulut sipelayan.

"Kami itu beli, bukan meminta minta mas, mentang mentang kami kayak gembel terus mas curigain? gitu?" Imbuh Rendi. Rendi dan Alan emang kompak kalau soal menjatuhkan orang lain.

"Maaf mas maksud saya bukan seperti itu?" Jawab pelayan itu.

"Terus apa, kenapa tidak sekalian saja usir kami sebelum masuk, anda pikir saya tidak mampu beli"

"Maaf mas, sekali lagi saya minta maaf?"

"Ada apa ini" sahut orang yang kelihatannya juga menjaga toko ini.

"Ini bu, mereka.....?"

"Mbak kami ini memang berpakaian seperti gembel tapi setidaknya ajarin tata krama yang bener dong sama ini orang" kesal Alan.

"Maaf mas, biar saya saja yang melayani kalian, kalian ingin produk seperti apa? Produk unisex disebelah kanan dan untuk produk wanita ada didepan dan sebelah kiri?" Ungkap mbak mbak itu ramah.

"Ram Ram lihat deh, sepertinya ada gembel atau orang kaya baru?" Kata seseorang yang lumayan jauh dibelakang tapi karena suaranya yang lumayan keras Alan menoleh kebelakang, karena dia merasa seperti itu.

Wajah putih Alan memerah kesal melihat Rama yang juga disana?

Rama juga kaget lalu menghampiri Alan yang diikuti teman wanitanya.

"Alan?" Ucap Rama.

"Rama?"

"Ngapain kamu disini Lan?" Tanya Rama.

"Lo yang ngapain disini?, lo gak jemput gue karena jalan sama cewek ini, bangsat lo Ram, kemarin lo ngelarang gue jalan sama cewek dan lo malah jalan sama cewek ini, lo pikir enak Ram jagain bayi lo sendirian"

"Lan, bukan gitu, maksud aku?"

"Udahlah gak usah jelasin apa apa, jalan aja sama cewek lo, yok Ren pulang kerumah lo aja, males baget ketemu sama ni orang?"

Rama mencekal lengan Alan yang tangsung ditepis oleh Alan.

"Jangan ikutin gue atau gue bunuh bayi lo?" Ancam Alan lalu meninggalkan tempat itu.

"Lo tahu gak Ram semenjak dikelas tadi, dia ngerengek pengen ketemu sama lo. Ck, katanya tanggungjawab, ternyata mau enaknya doang?" Imbuh Rendi yang buat Rama semakin frustasi.

Rama mengusap belakang rambutnya kasar lalu pergi juga mengikuti Alan dan Rendi.

"Eh Ram, tungguin gue?" Panggil cewek yang sebelumnya bersama Rama.

"Udah lo pulang sana"

"Ram, lo udah punya anak"

"Nanti gue jelasin, sekarang lo pulang sendiri, gue mau ngejar Alan"

"Lo jangan macem macem Ya Ram, kita udah tunangan"

Rama berhenti mendengar kalimat dari cewek yang ternyata tunangannya sendiri.

"Gue tahu Ra, lo tinggal terima beres dan jangan ikutin gue?"

Gadis yang bernama Kiera itu mendengus kesal "awas aja kalo lo sampai punya simpenan, ........." ucapnya sambil melihat punggung Rama yang semakin menjauh.


Nah lo Rama udah ada yang punya?

Tenang aja ini cerita fluff, gak ada konflik berat.

Jangan hujat Rama.




KETIKA AKU HAMIL? EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang