Rama sedang duduk didepan kedua orang tua, kakak juga istri kakaknya saat ini.
Mereka menatap Rama seolah menguliti tubuhnya.
Tidak ada yang menatapnya ramah seperti biasa. Apalagi sang kepala keluarga.
"Rama jawab papa dengan jujur, gadis mana yang kamu hamili?" Tanya ibunya.
"Dia bukan seorang gadis ma" semua orang disana semakin mengitimidasi Rama saat mendengar jawaban Rama.
"Terus dia janda atau istri orang gitu?" Tanya Panca kakaknya Rama.
"Bukannya dia baru 17 tahun?" Imbuh papanya.
"Bukan mas, pa dia bukan janda ataupun istri orang, dia masih single"
"Terus dia simpenan om om gitu?" Tanya ibunya lagi.
"Kalian diam, biar aku jawab dulu" Rama menghembuskan nafasnya pelan lalu menelan ludahnya karena gugup.
"Ma, pa, mas, mbak, namanya Alan dia mahasiswa baru dikampusku dia seorang pria tapi dia bisa hamil karena aku yang menidurinya tanpa persetujuan Alan, waktu itu dia meminum minuman beralkohol tanpa dia sadari, dia mabuk dan aku membawanya keapartemen, Alan waktu itu benar benar tidak sadar kalau aku melakukan hal kotor itu, dia kemudian bilang kalau hamil dan ingin menggugurkannya tapi aku melarangnya dan memilih merawatnya sampai kemarin"
Semua orang disana terkekeh tak mempercayai Rama.
"Kau bercanda sayang" tanya ibunya.
Rama menatap heran seluruh keluarganya itu, ia juga kesal dianggap main main oleh mereka.
"Ma, pa, Alan pria yang bisa hamil, aku sudah beberapa kali kedokter memeriksakan kandungannya, dia beneran hamil anak Rama"
Semua yang ada disana langsung diam mendengar penuturan Rama yang tidak terlihat main main.
"Jadi selaman ini kau Gay Ram?" Tanya panca.
Rama diam sejenak lalu mengangguk.
"Lalu Kiera? Apa dia tahu" tanya Panca lagi.
"Iya mas, dia tahu bahkan tahu sebelum aku menyadarinya, aku dan Kiera tidak saling menyukai, kita hanya teman yang saling mengerti, Kiera juga punya kekasih selama ini dan aku mencintai Alan calon ibu anak aku"
Papa Rama berdiri menatap nyalang pada Rama "Kau benar benar mau mempermalukan keluarga kita Rama!" Kesal ayahnya.
"Malu apa tidak semua sudah terlanjur pa, anak Rama sebentar lagi akan lahir, masa iya aku tidak tanggung jawab, lalu meninggalkan anak Rama dan Alan begitu saja, Rama bukan penggecut pa?"
"RAMA!"bentak papanya.
"Pokoknya Rama bakal mempertahankan Alan dan anak Rama, tidak peduli kalian setuju atau tidak, aku tidak ingin menyesal kemudian hari, mereka sangat berharga buat Rama, Rama tidak akan berarti tanpa mereka Pa, Ma, Rama mohon izinkan Rama buat bersama Alan"
Papa Rama pergi begitu saja "biar mama yang ngomong sama papa, mama ada dipihak kamu sayang" ucap mamanya lalu menyusul suaminya.
"Makasih ma" senang Rama.
"Ram kamu beneran Gay?" Tanya Alecia suami Panca.
"Iya mbak, mbak gak jijikkan sama Rama"
Alecia tersenyum mencurigakan sambil menatap Rama aneh.
"Sayang, kenapa lihatin Rama kayak gitu" tanya Panca.
"Mas nanti kita jengukin pacar Rama ya" tanya Alecia.
"Hah?"
"Dia cute tidak, terus suka malu malu tidak, orangnya pendek apa tinggi, ngambekan atau tidak, manis apa denial?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA AKU HAMIL? End
Novela Juvenil"nama lo Ramakan?" tanya Alan. Rama hanya mengangguk. "gue hamil dan lo harus tanggungjawab" Alan. "oke"jawab Rama Enteng. Bxb